Follow Us :              

Setelah Puluhan Tahun Tidur di Lorong, Kini Mbah Kusnari Punya Tempat Tinggal Layak

  10 January 2019  |   11:00:00  |   dibaca : 560 
Kategori :
Bagikan :


Setelah Puluhan Tahun Tidur di Lorong, Kini Mbah Kusnari Punya Tempat Tinggal Layak

10 January 2019 | 11:00:00 | dibaca : 560
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

JEPARA - Setelah puluhan tahun hanya tinggal di sebuah lorong diantara dua rumah keponakannya, Mbah Kusnari, 83, akhirnya bisa memiliki tempat tinggal nyaman sejak awal tahun 2019 ini. Bersama lima ekor kucingnya, Mbah Kusnari kini menghabiskan masa tuanya di kediaman bantuan dari Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

Sampai paruh baya, Mbah Kusnari menghabiskan kesehariannya di wilayah Welahan. Usai suaminya meninggal, dia memilih menetap berdekatan dengan saudara-saudaranya di Kendengsidialit, Welahan, Jepara. Tidak mau merepotkan, dia hanya menempati sebuah lorong yang kemudian viral di media sosial pada akhir September 2018 lalu. 

Begitu mengetahui kondisi Mbah Kusnari, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kala itu langsung meluncur ke Jepara, bertamu ke lorong yang hanya ada kasur buluk, tatanan batu bata sebagai ranjang, lemari dan tumpukan kain. 

"Pindah mawon ten panti nggih mbah, ten mriki kan peteng, mboten wonten lampune, nak udan yo bocor (pindah ke panti saja ya Mbah, di sini kan gelap, tidak ada lampunya, kalau hujan juga bocor). Tak damelke kamar ten ngajeng pripun? (Tak buatin kamar. Di depan, bagaimana?)" kata Ganjar yang diiyakan Mbah Kusnari, September 2018 silam.

Proses pembangunan pun disiapkan Ganjar. Karena tidak mungkin menggunakan anggaran APBD, dana zakat dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pun digunakan. Terlebih BAZNAS juga sangat aktif dalam pembiayaan renovasi rumah tak layak huni (RTLH), setiap renovasi per rumah menerima bantuan sebesar Rp10 juta. 

"Alhamdulillah sampun dados, saget tilem angkler. Maturnuwun Pak Ganjar (Alhamdulillah sudah jadi, tidurnya bisa pulas. Terima kasih Pak Ganjar)," kata Mbah Kusnari saat ditemui di rumahnya yang baru, Kamis (10/1/2019). 

Memang tidak besar, kediaman Mbah Kusnari itu berukuran 3 x 5 meter, namun telah membuat nyaman untuk ditempati seorang diri. Untuk mengusir suntuk, Mbah Kusnari sengaja merawat kucing-kucing kesayangannya. Kediaman tersebut dibangun di depan rumah dua saudaranya yang lorongnya sempat didiami Mbah Kusnari. 

"Iso dinggo konco. Nak esuk makani pitik karo manuk gone genduk (bisa dibuat teman. Kalau pagi, memberi makan ayam dan burung di rumah keponakan)," katanya. 

Seluruh dinding bangunan tersebut dari batu bata dan conblock, dilengkapi satu jendela ukuran 0,5 x 1 meter dan pintu kayu berukuran 1 x 1,80 meter. Di dalamnya terdapat lemari dan ranjang tidur dengan kasur kapuk. Untuk menghindari dingin plester semen, lantai diberi vinyl plastik. 

"Total pembangunan selama 15 hari. Selain tukang tetangga juga ikut membantu, seperti yang dipesankan pak Ganjar," kata Aji Purnomo, 39, salah seorang keponakan Mbah Kusnari. 

Untuk kelengkapan mandi, cuci kakus, dibangun terpisah nempel di samping rumah Aji. Listrik juga dialirkan dari sana. "Yang penting Mbah Kusnari sekarang sudah punya tempat tinggal yang layak," katanya.
 

Baca juga : Saat Ganjar Temui Nenek Kusnari


Bagikan :

JEPARA - Setelah puluhan tahun hanya tinggal di sebuah lorong diantara dua rumah keponakannya, Mbah Kusnari, 83, akhirnya bisa memiliki tempat tinggal nyaman sejak awal tahun 2019 ini. Bersama lima ekor kucingnya, Mbah Kusnari kini menghabiskan masa tuanya di kediaman bantuan dari Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

Sampai paruh baya, Mbah Kusnari menghabiskan kesehariannya di wilayah Welahan. Usai suaminya meninggal, dia memilih menetap berdekatan dengan saudara-saudaranya di Kendengsidialit, Welahan, Jepara. Tidak mau merepotkan, dia hanya menempati sebuah lorong yang kemudian viral di media sosial pada akhir September 2018 lalu. 

Begitu mengetahui kondisi Mbah Kusnari, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kala itu langsung meluncur ke Jepara, bertamu ke lorong yang hanya ada kasur buluk, tatanan batu bata sebagai ranjang, lemari dan tumpukan kain. 

"Pindah mawon ten panti nggih mbah, ten mriki kan peteng, mboten wonten lampune, nak udan yo bocor (pindah ke panti saja ya Mbah, di sini kan gelap, tidak ada lampunya, kalau hujan juga bocor). Tak damelke kamar ten ngajeng pripun? (Tak buatin kamar. Di depan, bagaimana?)" kata Ganjar yang diiyakan Mbah Kusnari, September 2018 silam.

Proses pembangunan pun disiapkan Ganjar. Karena tidak mungkin menggunakan anggaran APBD, dana zakat dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pun digunakan. Terlebih BAZNAS juga sangat aktif dalam pembiayaan renovasi rumah tak layak huni (RTLH), setiap renovasi per rumah menerima bantuan sebesar Rp10 juta. 

"Alhamdulillah sampun dados, saget tilem angkler. Maturnuwun Pak Ganjar (Alhamdulillah sudah jadi, tidurnya bisa pulas. Terima kasih Pak Ganjar)," kata Mbah Kusnari saat ditemui di rumahnya yang baru, Kamis (10/1/2019). 

Memang tidak besar, kediaman Mbah Kusnari itu berukuran 3 x 5 meter, namun telah membuat nyaman untuk ditempati seorang diri. Untuk mengusir suntuk, Mbah Kusnari sengaja merawat kucing-kucing kesayangannya. Kediaman tersebut dibangun di depan rumah dua saudaranya yang lorongnya sempat didiami Mbah Kusnari. 

"Iso dinggo konco. Nak esuk makani pitik karo manuk gone genduk (bisa dibuat teman. Kalau pagi, memberi makan ayam dan burung di rumah keponakan)," katanya. 

Seluruh dinding bangunan tersebut dari batu bata dan conblock, dilengkapi satu jendela ukuran 0,5 x 1 meter dan pintu kayu berukuran 1 x 1,80 meter. Di dalamnya terdapat lemari dan ranjang tidur dengan kasur kapuk. Untuk menghindari dingin plester semen, lantai diberi vinyl plastik. 

"Total pembangunan selama 15 hari. Selain tukang tetangga juga ikut membantu, seperti yang dipesankan pak Ganjar," kata Aji Purnomo, 39, salah seorang keponakan Mbah Kusnari. 

Untuk kelengkapan mandi, cuci kakus, dibangun terpisah nempel di samping rumah Aji. Listrik juga dialirkan dari sana. "Yang penting Mbah Kusnari sekarang sudah punya tempat tinggal yang layak," katanya.
 

Baca juga : Saat Ganjar Temui Nenek Kusnari


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu