Foto : Bintoro (Humas Jateng)
Foto : Bintoro (Humas Jateng)
SEMARANG - Kiprah dan kegiatan Pramuka harus bersentuhan langsung dan dapat memberi manfaat terhadap masyarakat. Selain melaksanakan beragam program kerja seperti bela negara dan kemah bakti, Pramuka juga harus bela pangan dan turut memberantas kemiskinan. Hal itu disampaikan Sekda Jateng Sri Puryono saat Rapat Koordinator Wilayah Gerakan Pramuka Kwartir Nasional (Kwarnas) di Semarang, Kamis (7/2/2019).
Sri Puryono yang juga sebagai Andalan Nasional Koordinator Wilayah (Anas Korwil) II memimpin rapat yang dihadiri sejumlah Andalan Nasional Koordinator Wilayah, antara lain Anas Korwil 1 dan IV. "Pramuka jangan hanya tepuk tangan tanpa kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Ini penting, Pramuka tidak boleh tenggelam tapi harus berkembang dan berkarya," pinta Sri Puryono.
Menurutnya, setiap gerakan Pramuka diharapkan memiliki dampak dan dirasakan oleh masyarakat. Karenanya, Pramuka perlu bersinergi dengan pemerintah sehingga beragam program kegiatan Pramuka dapat tepat sasaran dan membawa kemajuan bangsa.
Program kerja Kwarnas 2019 antara lain, kemah bela negara pertama yang akan dilaksanakan di Nusa Tenggara Timur pada Juli 2019 dan kemah bela negara kedua di Papua pada Oktober 2019. Kemudian perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti diselenggarakan di Cibubur pada November 2019. "Selain itu kegiatan perkemahan Wirakarya diselenggarakan di Jambi, kemah Wirakarya Regional, serta pelatihan bela negara," bebernya.
Hasil diskusi beberapa Korwil tersebut menghasilkan sejumlah rumusan. Yaitu keberadaan Korwil yang merupakan kepanjangan dari Kwarnas, diharapkan mengkoordinasikan dengan Kwarda yang ada di masing-masing wilayah. Selain itu, perlu adanya kejelasan peran dan fungsi Korwil oleh Kwarnas. "Untuk melaksanakan operasional, Korwil perlu dukungan fasilitas anggaran dan staf khusus sebagai penghubung antar-Korwil, Kwarnas, dan Kwarda," imbuhnya.
Tidak kalah penting, keberadaan Korwil seharusnya menjadi fasilitator, mediator, dan penghubung antara Kwarnas dengan Kwarda begitu pula sebaliknya, serta pelibatan secara aktif peran dan fungsi Korwil dalam pelaksanaan kegiatan di daerah regional maupun nasional.
Sekretaris Kwarda Jawa Tengah, Yoki Agung Suparyoko berharap forum koordinasi wilayah kembali dibangkitkan. Forum koordinasi wilayah dibangun nasional kemudian diselenggarakan regional itu akan menambah frekuensi kegiatan, sehingga jangkauan peserta kegiatan lebih luas
"Yang perlu menjadi perhatian kita mengenai keberadaan Korwil yang merupakan kepanjangan dari Kwarnas ini, diharapkan mengkoordinasikan dengan Kwarda-Kwarda, melibatkan secara aktif peran dan fungsi Korwil dalam pelaksanaan kegiatan di daerah regional maupun nasional," paparnya.
(Marni/Himawan/Humas Jateng)
Baca juga : Sekda Jateng Masuk Kepengurusan Kwarnas
SEMARANG - Kiprah dan kegiatan Pramuka harus bersentuhan langsung dan dapat memberi manfaat terhadap masyarakat. Selain melaksanakan beragam program kerja seperti bela negara dan kemah bakti, Pramuka juga harus bela pangan dan turut memberantas kemiskinan. Hal itu disampaikan Sekda Jateng Sri Puryono saat Rapat Koordinator Wilayah Gerakan Pramuka Kwartir Nasional (Kwarnas) di Semarang, Kamis (7/2/2019).
Sri Puryono yang juga sebagai Andalan Nasional Koordinator Wilayah (Anas Korwil) II memimpin rapat yang dihadiri sejumlah Andalan Nasional Koordinator Wilayah, antara lain Anas Korwil 1 dan IV. "Pramuka jangan hanya tepuk tangan tanpa kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Ini penting, Pramuka tidak boleh tenggelam tapi harus berkembang dan berkarya," pinta Sri Puryono.
Menurutnya, setiap gerakan Pramuka diharapkan memiliki dampak dan dirasakan oleh masyarakat. Karenanya, Pramuka perlu bersinergi dengan pemerintah sehingga beragam program kegiatan Pramuka dapat tepat sasaran dan membawa kemajuan bangsa.
Program kerja Kwarnas 2019 antara lain, kemah bela negara pertama yang akan dilaksanakan di Nusa Tenggara Timur pada Juli 2019 dan kemah bela negara kedua di Papua pada Oktober 2019. Kemudian perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti diselenggarakan di Cibubur pada November 2019. "Selain itu kegiatan perkemahan Wirakarya diselenggarakan di Jambi, kemah Wirakarya Regional, serta pelatihan bela negara," bebernya.
Hasil diskusi beberapa Korwil tersebut menghasilkan sejumlah rumusan. Yaitu keberadaan Korwil yang merupakan kepanjangan dari Kwarnas, diharapkan mengkoordinasikan dengan Kwarda yang ada di masing-masing wilayah. Selain itu, perlu adanya kejelasan peran dan fungsi Korwil oleh Kwarnas. "Untuk melaksanakan operasional, Korwil perlu dukungan fasilitas anggaran dan staf khusus sebagai penghubung antar-Korwil, Kwarnas, dan Kwarda," imbuhnya.
Tidak kalah penting, keberadaan Korwil seharusnya menjadi fasilitator, mediator, dan penghubung antara Kwarnas dengan Kwarda begitu pula sebaliknya, serta pelibatan secara aktif peran dan fungsi Korwil dalam pelaksanaan kegiatan di daerah regional maupun nasional.
Sekretaris Kwarda Jawa Tengah, Yoki Agung Suparyoko berharap forum koordinasi wilayah kembali dibangkitkan. Forum koordinasi wilayah dibangun nasional kemudian diselenggarakan regional itu akan menambah frekuensi kegiatan, sehingga jangkauan peserta kegiatan lebih luas
"Yang perlu menjadi perhatian kita mengenai keberadaan Korwil yang merupakan kepanjangan dari Kwarnas ini, diharapkan mengkoordinasikan dengan Kwarda-Kwarda, melibatkan secara aktif peran dan fungsi Korwil dalam pelaksanaan kegiatan di daerah regional maupun nasional," paparnya.
(Marni/Himawan/Humas Jateng)
Baca juga : Sekda Jateng Masuk Kepengurusan Kwarnas
Berita Terbaru