Follow Us :              

Agar Hidup Mulia, Ganjar Ajak Joko Tingkir Pindah ke Kasultanan Demak

  08 March 2019  |   19:00:00  |   dibaca : 2518 
Kategori :
Bagikan :


Agar Hidup Mulia, Ganjar Ajak Joko Tingkir Pindah ke Kasultanan Demak

08 March 2019 | 19:00:00 | dibaca : 2518
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - "Nek awakmu pengen mulyo, ojo suwe-suwe ning Desa Butuh iki. Lungo menyang Demak Bintoro. Rejekine akeh ning kono. Podo karo saiki, ning Semarang mung dadi kepala perwakilan. Ora maju- maju, mundhak pangkat. Ning Jakarta iso dadi Gubernur Bank Indonesia. Ning kene ketemune karo aku, urusane inflasi."

Itulah pesan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang berperan sebagai Ki Ageng Pengging atau Kebo Kenongo kepada Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo dalam pagelaran ketoprak dengan lakon ‘’Jumenengan Jaka Tingkir’’ di Aula lantai 8 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Jalan Imam Bardjo SH No 4, Jumat (8/3/2019) malam.

Sebagai ayah Mas Karebet atau Joko Tingkir yang diperankan oleh Hamid, ucapan gubernur kelahiran Karanganyar tersebut jika diterjemahkan memiliki arti; "Jika kamu ingin hidup mulia, jangan lama-lama tinggal di Desa Butuh ini. Lekas pergi ke Demak Bintoro. Rezekinya banyak di sana. Sama seperti sekarang, di Semarang hanya jadi Kepala Perwakilan BI. Tidak akan maju-maju, tidak naik pangkat. Di Jakarta bisa jadi Gubernur BI. Di sini hanya ketemu saya, urusannya cuma inflasi."

Selain dengan Joko Tingkir, Ganjar juga memiliki adegan bersama Kepala OJK Regional 3 Jateng-DIY, Aman Santosa. Aman yang tidak fasih berbahasa Jawa berkali-kali terlihat menundukkan kepala mencontek kertas dialognya. Walhasil, Ganjar pun meledek Aman yang memerankan tokoh Ki Kebo Kanigoro. 

Kegiatan yang digelar Kantor Perwakilan BI Jateng itu, sekaligus menjadi sosialisasi kebijakan BI di bidang sistem pembayaran. Dimeriahkan juga penampilan Sekda Pemprov Jateng Sri Puryono yang berperan sebagai Sultan Trenggono dari Kerajaan Demak Bintoro, hingga sejumlah pimpinan atau kepala perbankan di Jateng.

Sedangkan untuk sosialisasi yang disampaikan, memiliki pesan kepada masyarakat, jika memiliki uang yang "kumal," bisa ditukar ke BI untuk mendapatkan uang yang baru, serta kemudahan melakukan transaksi apapun dengan e-money.

"BI memiliki Clean Money Policy atau kebijakan uang layak edar. Caranya lewat 5 D, yakni uang jangan dibasahi, jangan diremas, jangan dilipat, jangan distaples tapi dikareti, jangan dicorat-coret," ungkap salah seorang penampil dari Kantor Perwakilan BI Jateng saat satu panggung dengan pemain ketoprak dari Ngesti Pandowo.

 

Baca juga : Mengenang Perjuangan Tokoh Nusantara Lewat Ketoprak


Bagikan :

SEMARANG - "Nek awakmu pengen mulyo, ojo suwe-suwe ning Desa Butuh iki. Lungo menyang Demak Bintoro. Rejekine akeh ning kono. Podo karo saiki, ning Semarang mung dadi kepala perwakilan. Ora maju- maju, mundhak pangkat. Ning Jakarta iso dadi Gubernur Bank Indonesia. Ning kene ketemune karo aku, urusane inflasi."

Itulah pesan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang berperan sebagai Ki Ageng Pengging atau Kebo Kenongo kepada Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo dalam pagelaran ketoprak dengan lakon ‘’Jumenengan Jaka Tingkir’’ di Aula lantai 8 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Jalan Imam Bardjo SH No 4, Jumat (8/3/2019) malam.

Sebagai ayah Mas Karebet atau Joko Tingkir yang diperankan oleh Hamid, ucapan gubernur kelahiran Karanganyar tersebut jika diterjemahkan memiliki arti; "Jika kamu ingin hidup mulia, jangan lama-lama tinggal di Desa Butuh ini. Lekas pergi ke Demak Bintoro. Rezekinya banyak di sana. Sama seperti sekarang, di Semarang hanya jadi Kepala Perwakilan BI. Tidak akan maju-maju, tidak naik pangkat. Di Jakarta bisa jadi Gubernur BI. Di sini hanya ketemu saya, urusannya cuma inflasi."

Selain dengan Joko Tingkir, Ganjar juga memiliki adegan bersama Kepala OJK Regional 3 Jateng-DIY, Aman Santosa. Aman yang tidak fasih berbahasa Jawa berkali-kali terlihat menundukkan kepala mencontek kertas dialognya. Walhasil, Ganjar pun meledek Aman yang memerankan tokoh Ki Kebo Kanigoro. 

Kegiatan yang digelar Kantor Perwakilan BI Jateng itu, sekaligus menjadi sosialisasi kebijakan BI di bidang sistem pembayaran. Dimeriahkan juga penampilan Sekda Pemprov Jateng Sri Puryono yang berperan sebagai Sultan Trenggono dari Kerajaan Demak Bintoro, hingga sejumlah pimpinan atau kepala perbankan di Jateng.

Sedangkan untuk sosialisasi yang disampaikan, memiliki pesan kepada masyarakat, jika memiliki uang yang "kumal," bisa ditukar ke BI untuk mendapatkan uang yang baru, serta kemudahan melakukan transaksi apapun dengan e-money.

"BI memiliki Clean Money Policy atau kebijakan uang layak edar. Caranya lewat 5 D, yakni uang jangan dibasahi, jangan diremas, jangan dilipat, jangan distaples tapi dikareti, jangan dicorat-coret," ungkap salah seorang penampil dari Kantor Perwakilan BI Jateng saat satu panggung dengan pemain ketoprak dari Ngesti Pandowo.

 

Baca juga : Mengenang Perjuangan Tokoh Nusantara Lewat Ketoprak


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu