Foto : Slam (Humas Jateng)
Foto : Slam (Humas Jateng)
PURWOREJO - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyerahkan Bantuan Gubernur (Bangub) kepada perseorangan maupun lembaga di Pendopo Kabupaten Purworejo, Sabtu (6/4/2019) untuk tahun anggaran 2019. Ganjar berharap, bantuan yang diberikan itu bisa menjadi pengungkit pemberdayaan masyarakat setempat.
Total Bangub yang diserahkan untuk tahun anggaran 2019 pada masyarakat Kabupaten Purworejo, sebesar Rp49 miliar. Antara lain diperuntukkan untuk sektor sosial, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pemberdayaan dan lainnya. Bantuan tersebut diberikan setelah ada usulan dari masyarakat.
"Selanjutnya, kami ingin menyampaikan bagaimana caranya agar masyarakat menyampaikan aspirasinya. Maka mumpung ketemu, antara perangkat, Kades, bupati, tumplek blek kita harapkan mereka semua akan membuka ruang aduan dan komunikasi," kata Ganjar.
Dengan terbukanya ruang Komunikasi tersebut, kata dia, masyarakat akan mendapat kejelasan terkait kewenangan. Misalnya, soal jalan atau jembatan, dengan terbukanya ruang komunikasi masyarakat akan mengerti apakah itu jalan atau jembatan wewenangnya pemerintah pusat, provinsi, kabupaten atau pun desa.
"Mekanisme ini mesti diketahui mereka. Dengan begitu akhirnya kita bisa menemukan pemberdayaan di Purworejo yang ternyata di sini saja bisa mengolah buah lokal. Saya kaget, kalau manggis di sini itu biasa, tapi ini markisa. Yang biasanya di Sulawesi Selatan, ternyata di sini ada," katanya.
Selain pemberdayaan pertanian itu, ada juga pemberdayaan para korban banjir beberapa waktu lalu. Mereka, menurut Ganjar, telah diberi pelatihan membuat gula semut. Pemberdayaan tersebut termasuk dalam deretan bantuan yang diberikan Pemprov Jateng tahun anggaran 2019.
"Korban-korban bencana di Purworejo yang 800 orang itu dikumpulkan dan membuat Gula Semut dan sekarang ekspor. Mereka butuh difasilitasi dan itu tugas kita. Nah, bisa kita sampaikan pada saat ini. Ini lho ada bantuan, ini lho caranya, ini lho yang akan mendampingi," katanya.
Bangub untuk Kabupaten Purworejo senilai Rp49 miliar itu, di antaranya untuk pembangunan Jembatan Sejiwan Rp5 miliar, pembangunan pasar khusus beras Kutoarjo senilai Rp2,5 miliar sampai peningkatan Jalan Durensari Rp1,5 miliar, serta pembangunan sejumlah sekolah dan pondok pesantren.
Sementara tahun sebelumnya, total bantuan yang diberikan mencapai Rp180.832.821.000. Peruntukannya pun hampir sama, untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, sosial sampai kesehatan. Untuk pendidikan misalnya, Pemprov Jateng telah mengucurkan pembangunan 45 sekolah senilai Rp124,5 miliar, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 1.369 unit senilai Rp13,69 miliar, 474 Kartu Jateng Sejahtera (KJS) senilai Rp1,4 miliar dan bantuan keuangan pada Pemkab Rp11,1 miliar
"Harapannya, selain membuka peluang kesejahteraan masyarakat, juga memberi pemahaman kanal-kanal mana saja yang harus dimasuki ketika hendak memberi usulan," paparnya.
Baca juga : Ratusan Kelompok Tani Rembang Dapat Bantuan Gubernur
PURWOREJO - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyerahkan Bantuan Gubernur (Bangub) kepada perseorangan maupun lembaga di Pendopo Kabupaten Purworejo, Sabtu (6/4/2019) untuk tahun anggaran 2019. Ganjar berharap, bantuan yang diberikan itu bisa menjadi pengungkit pemberdayaan masyarakat setempat.
Total Bangub yang diserahkan untuk tahun anggaran 2019 pada masyarakat Kabupaten Purworejo, sebesar Rp49 miliar. Antara lain diperuntukkan untuk sektor sosial, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pemberdayaan dan lainnya. Bantuan tersebut diberikan setelah ada usulan dari masyarakat.
"Selanjutnya, kami ingin menyampaikan bagaimana caranya agar masyarakat menyampaikan aspirasinya. Maka mumpung ketemu, antara perangkat, Kades, bupati, tumplek blek kita harapkan mereka semua akan membuka ruang aduan dan komunikasi," kata Ganjar.
Dengan terbukanya ruang Komunikasi tersebut, kata dia, masyarakat akan mendapat kejelasan terkait kewenangan. Misalnya, soal jalan atau jembatan, dengan terbukanya ruang komunikasi masyarakat akan mengerti apakah itu jalan atau jembatan wewenangnya pemerintah pusat, provinsi, kabupaten atau pun desa.
"Mekanisme ini mesti diketahui mereka. Dengan begitu akhirnya kita bisa menemukan pemberdayaan di Purworejo yang ternyata di sini saja bisa mengolah buah lokal. Saya kaget, kalau manggis di sini itu biasa, tapi ini markisa. Yang biasanya di Sulawesi Selatan, ternyata di sini ada," katanya.
Selain pemberdayaan pertanian itu, ada juga pemberdayaan para korban banjir beberapa waktu lalu. Mereka, menurut Ganjar, telah diberi pelatihan membuat gula semut. Pemberdayaan tersebut termasuk dalam deretan bantuan yang diberikan Pemprov Jateng tahun anggaran 2019.
"Korban-korban bencana di Purworejo yang 800 orang itu dikumpulkan dan membuat Gula Semut dan sekarang ekspor. Mereka butuh difasilitasi dan itu tugas kita. Nah, bisa kita sampaikan pada saat ini. Ini lho ada bantuan, ini lho caranya, ini lho yang akan mendampingi," katanya.
Bangub untuk Kabupaten Purworejo senilai Rp49 miliar itu, di antaranya untuk pembangunan Jembatan Sejiwan Rp5 miliar, pembangunan pasar khusus beras Kutoarjo senilai Rp2,5 miliar sampai peningkatan Jalan Durensari Rp1,5 miliar, serta pembangunan sejumlah sekolah dan pondok pesantren.
Sementara tahun sebelumnya, total bantuan yang diberikan mencapai Rp180.832.821.000. Peruntukannya pun hampir sama, untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, sosial sampai kesehatan. Untuk pendidikan misalnya, Pemprov Jateng telah mengucurkan pembangunan 45 sekolah senilai Rp124,5 miliar, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 1.369 unit senilai Rp13,69 miliar, 474 Kartu Jateng Sejahtera (KJS) senilai Rp1,4 miliar dan bantuan keuangan pada Pemkab Rp11,1 miliar
"Harapannya, selain membuka peluang kesejahteraan masyarakat, juga memberi pemahaman kanal-kanal mana saja yang harus dimasuki ketika hendak memberi usulan," paparnya.
Baca juga : Ratusan Kelompok Tani Rembang Dapat Bantuan Gubernur
Berita Terbaru