Follow Us :              

Rumah Menghadap Laut, Warga Tak Lagi BAB Sembarangan

  24 July 2019  |   07:00:00  |   dibaca : 787 
Kategori :
Bagikan :


Rumah Menghadap Laut, Warga Tak Lagi BAB Sembarangan

24 July 2019 | 07:00:00 | dibaca : 787
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

KAB. REMBANG – PT Jamkrida Jateng memberikan bantuan Rp 60 juta untuk jambanisasi di Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Rabu (24/7/2019). Bantuan itu diserahkan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen didampingi Direktur Utama PT Jamkrida Jateng M Nazir Siregar. 

Camat Sarang Mutaqin yang hadir mewakili Bupati Rembang  Abdul Hafidz, mengapresiasi bantuan jambanisasi yang diberikan oleh PT Jamkrida Jateng. Dikatakan, bantuan itu mendukung Kecamatan Sarang untuk menerapkan program bebas dari buang air besar (BAB) sembarangan. 

Kebiasaan BAB tidak di sembarang tempat, adalah salah satu pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan penyakit diare, disentri, tipes, dan penyakit lainnya yang berbasis lingkungan. Sehingga masyarakat ikut serta secara langsung mencegah penularan penyakit penyakit tersebut.

"Secara etika kebiasaan buang air besar tidak di sembarang tempat menunjukkan kemajuan budaya masyarakat dan kebersihan diri masyarakat. Semakin maju masyarakat akan semakin sadar pentingnya memiliki jamban agar tidak buang air besar di sembarang tempat," ujarnya. 

Ditambahkan, meski bukan hal mudah, namun dengan adanya dukungan dari masyarakat dan pihak terkait lainnya, dia yakin program stop BAB di sembarang tempat akan terlaksana dengan baik. Terkait program jambanisasi, Kecamatan Sarang memfasilitasi dan menjembatani manakala program APBDes melalui Dana Desa, 

"Kami selalu mendampingi desa-desa yang warganya masih ada yang belum mempunyai jamban. Kami sisir bersama dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan, untuk bisa mengeluarkan dana desa melalui program jambanisasi," jelasnya.

Gus Yasin, sapaan akrab wakil gubernur, menyambut baik bantuan jambanisasi yang diberikan oleh PT Jamkrida Jateng dan komitmen Kecamatan Sarang untuk menerapkan program stop BAB di sembarang tempat. Rumah warga Kecamatan Sarang, termasuk warga Desa Karangmangu, pun kini sudah menghadap ke laut. 

Dengan posisi rumah yang tidak lagi membelakangi laut, kesadaran mereka untuk menjaga kebersihan laut  meningkat. Mereka pun tidak lagi BAB di sembarang tempat atau di laut lagi. Pentingnya rumah menghadap ke arah laut, maka apabila ada warga akan “nongkrong” di pinggir laut untuk buang air besar akan malu karena banyak warga yang mengawasi.

"Pentinge malih griya madep laut sedaya, biasane nek esuk, awan, bengi nek arep nongkrong ing pinggir laut niku isin amarga wis diawasi masyarakat. Akhire gawe jamban, ora ono maneh sing nongkrong sembarangan ing pinggir laut. Hidup sehat penting. Kita bersyukur pemerintah pada saat ini memperhatikan betul ODF atau bebas dari BAB sembarangan," bebernya.

Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu bangga karena pembangunan jambanisasi dilakukan secara gotong-royong oleh masyarakat. Hal itu sekaligus mencerminkan budaya Jawa Tengah yang guyub, rukun, dan saling bahu-membahu.

"Saya berterima kasih kepada karang taruna dan seluruh stakeholders. Alhamdulillah pembangunan jambanisasi di Kecamatan Sarang, khususnya Desa Karangmangu dilakukan secara gotong-royong," ujarnya.

Gus Yasin berharap, meskipun kesadaran masyarakat untuk tidak BAB di sembarang tempat meningkat, namun edukasi tentang program stop BAB di sembarang tempat harus berlanjut. Warga Desa Karangmangu dapat membantu edukasi tersebut ke warga desa lainnya. 

"Kula lan panjenengan sampun gadah jamban. Nanging amarga tanggane taksih buang air besar sembarangan, dibawa angin virusnya, itu membahayakan kita. Ayo dari Karangmangu kita sosialisasikan ke desa lain, mari kita sehatkan lingkungan kita," imbaunya.

Gus Yasin juga mengajak masyarakat Kecamatan Sarang yang belum memiliki jamban dapat meniru "arisan jamban" seperti yang sudah diimplementasikan oleh salah satu desa di Kabupaten Wonosobo.

"Saya berharap ada kesadaran bisa dilakukan dengan arisan jamban secara mandiri dan itu sudah digerakkan di Wonosobo, di salah satu desa. Prosesnya cepat, satu tahun sudah selesai dan itu menjadi percontohan," pungkasnya.

PT Jamkrida Jateng juga memberikan bantuan jambanisasi senilai Rp 50 juta kepada lima desa di Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora dan Rp 10 juta untuk satu desa di Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.

Direktur Utama PT Jamkrida Jateng M Nazir Siregar mengatakan, pihaknya berupaya agar bantuan tersebut dapat diberikan secara berkelanjutan kepada masyarakat Jawa Tengah yang membutuhkan.

"Insya Allah ke depan bisa berkesinambungan dan kita dapat bersinergi dengan program-program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," harapnya.

 

Baca juga : Wagub Sebut Program Satu Dinas Satu Desa Miskin Sejalan dengan SLRT


Bagikan :

KAB. REMBANG – PT Jamkrida Jateng memberikan bantuan Rp 60 juta untuk jambanisasi di Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Rabu (24/7/2019). Bantuan itu diserahkan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen didampingi Direktur Utama PT Jamkrida Jateng M Nazir Siregar. 

Camat Sarang Mutaqin yang hadir mewakili Bupati Rembang  Abdul Hafidz, mengapresiasi bantuan jambanisasi yang diberikan oleh PT Jamkrida Jateng. Dikatakan, bantuan itu mendukung Kecamatan Sarang untuk menerapkan program bebas dari buang air besar (BAB) sembarangan. 

Kebiasaan BAB tidak di sembarang tempat, adalah salah satu pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan penyakit diare, disentri, tipes, dan penyakit lainnya yang berbasis lingkungan. Sehingga masyarakat ikut serta secara langsung mencegah penularan penyakit penyakit tersebut.

"Secara etika kebiasaan buang air besar tidak di sembarang tempat menunjukkan kemajuan budaya masyarakat dan kebersihan diri masyarakat. Semakin maju masyarakat akan semakin sadar pentingnya memiliki jamban agar tidak buang air besar di sembarang tempat," ujarnya. 

Ditambahkan, meski bukan hal mudah, namun dengan adanya dukungan dari masyarakat dan pihak terkait lainnya, dia yakin program stop BAB di sembarang tempat akan terlaksana dengan baik. Terkait program jambanisasi, Kecamatan Sarang memfasilitasi dan menjembatani manakala program APBDes melalui Dana Desa, 

"Kami selalu mendampingi desa-desa yang warganya masih ada yang belum mempunyai jamban. Kami sisir bersama dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan, untuk bisa mengeluarkan dana desa melalui program jambanisasi," jelasnya.

Gus Yasin, sapaan akrab wakil gubernur, menyambut baik bantuan jambanisasi yang diberikan oleh PT Jamkrida Jateng dan komitmen Kecamatan Sarang untuk menerapkan program stop BAB di sembarang tempat. Rumah warga Kecamatan Sarang, termasuk warga Desa Karangmangu, pun kini sudah menghadap ke laut. 

Dengan posisi rumah yang tidak lagi membelakangi laut, kesadaran mereka untuk menjaga kebersihan laut  meningkat. Mereka pun tidak lagi BAB di sembarang tempat atau di laut lagi. Pentingnya rumah menghadap ke arah laut, maka apabila ada warga akan “nongkrong” di pinggir laut untuk buang air besar akan malu karena banyak warga yang mengawasi.

"Pentinge malih griya madep laut sedaya, biasane nek esuk, awan, bengi nek arep nongkrong ing pinggir laut niku isin amarga wis diawasi masyarakat. Akhire gawe jamban, ora ono maneh sing nongkrong sembarangan ing pinggir laut. Hidup sehat penting. Kita bersyukur pemerintah pada saat ini memperhatikan betul ODF atau bebas dari BAB sembarangan," bebernya.

Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu bangga karena pembangunan jambanisasi dilakukan secara gotong-royong oleh masyarakat. Hal itu sekaligus mencerminkan budaya Jawa Tengah yang guyub, rukun, dan saling bahu-membahu.

"Saya berterima kasih kepada karang taruna dan seluruh stakeholders. Alhamdulillah pembangunan jambanisasi di Kecamatan Sarang, khususnya Desa Karangmangu dilakukan secara gotong-royong," ujarnya.

Gus Yasin berharap, meskipun kesadaran masyarakat untuk tidak BAB di sembarang tempat meningkat, namun edukasi tentang program stop BAB di sembarang tempat harus berlanjut. Warga Desa Karangmangu dapat membantu edukasi tersebut ke warga desa lainnya. 

"Kula lan panjenengan sampun gadah jamban. Nanging amarga tanggane taksih buang air besar sembarangan, dibawa angin virusnya, itu membahayakan kita. Ayo dari Karangmangu kita sosialisasikan ke desa lain, mari kita sehatkan lingkungan kita," imbaunya.

Gus Yasin juga mengajak masyarakat Kecamatan Sarang yang belum memiliki jamban dapat meniru "arisan jamban" seperti yang sudah diimplementasikan oleh salah satu desa di Kabupaten Wonosobo.

"Saya berharap ada kesadaran bisa dilakukan dengan arisan jamban secara mandiri dan itu sudah digerakkan di Wonosobo, di salah satu desa. Prosesnya cepat, satu tahun sudah selesai dan itu menjadi percontohan," pungkasnya.

PT Jamkrida Jateng juga memberikan bantuan jambanisasi senilai Rp 50 juta kepada lima desa di Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora dan Rp 10 juta untuk satu desa di Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.

Direktur Utama PT Jamkrida Jateng M Nazir Siregar mengatakan, pihaknya berupaya agar bantuan tersebut dapat diberikan secara berkelanjutan kepada masyarakat Jawa Tengah yang membutuhkan.

"Insya Allah ke depan bisa berkesinambungan dan kita dapat bersinergi dengan program-program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," harapnya.

 

Baca juga : Wagub Sebut Program Satu Dinas Satu Desa Miskin Sejalan dengan SLRT


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu