Follow Us :              

Ketika Ganjar Kumpul Pendekar Silat Se-Nusantara

  18 December 2019  |   19:00:00  |   dibaca : 2776 
Kategori :
Bagikan :


Ketika Ganjar Kumpul Pendekar Silat Se-Nusantara

18 December 2019 | 19:00:00 | dibaca : 2776
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

Solo - Di hadapan puluhan guru besar pencak silat, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengacungkan sebilah keris pada 1.371 pendekar dari seluruh Nusantara. Namun bukan serangan yang didapat melainkan sorak sorai dan tepuk tangan hingga Ganjar warangka dan keris di baki. 

Diawali dengan atraksi jurus-jurus silat, seorang pendekar perempuan berjalan pelan mendekati Ganjar. Pakaiannya layaknya pendekar di masa lalu, celana di bawah lutut dengan balutan batik di pinggul dan mengenakan kemben. Dia lantas menyodorkan baki yang terdapat sebilah keris kepada pria asli kaki Gunung Lawu itu. Dengan hati-hati Ganjar mengangkatnya dengan kedua tangan, kemudian melepaskan keris dari sarungnya. 

"Bismillahirrahmanirrahim, Kejuaraan Nasional Silat Perisai Diri antarpelajar kelima resmi dibuka," kata Ganjar. 

Adegan itu membuka rangkaian kejuaraan silat nasional antarpelajar tahun 2019 di Solo, Rabu (18/12/2019). Kejuaraan ini diikuti 302 pendekar di tingkat SD, 461 orang dari SMP dan 608 pendekar SMA. Beberapa pendekar mancanegara, seperti Timor Leste, juga turut berpartisipasi dalam event tahunan tersebut. 

"Sportivitas yang kita junjung. Karena ini bukan sekadar pertandingan tapi menjaga kekayaan bangsa," kata Ganjar. 

Melihat berkumpulnya pendekar tanah air dan dilengkapi kehadiran para pendekar mancanegara, Ganjar berharap pencak silat menjadi salah satu cabang olahraga yang dihelat di olimpiade. 

"UNESCO baru saja memberi pengakuan bahwa pencak silat menjadi salah satu warisan dunia. Selanjutnya semoga bisa masuk olimpiade," katanya. 

Para pendekar pendulang medali di kancah internasional juga tidak ketinggalan dalam acara tersebut. Wewew Wita, peraih medali emas di Asian Games tahun lalu turut diundang Ganjar naik ke atas panggung. 

"Bendera Merah Putih hanya memiliki dua momen untuk bisa berkibar di tanah orang lain. Satu di PBB, yang satunya ketika para atlet berjaya di perlombaan internasional. Dan silat telah melakukan itu, Wewey telah melakukan itu. Dan kalian pasti akan melanjutkan perjuangan Wewey," kata Ganjar. 

Kepada Wewey, Ganjar meminta agar dia membagi rahasia sukses di kancah internasional. Bahkan Ganjar juga menyinggung Hanifan, atlet silat yang mampu menciptakan persatuan di Tanah Air dengan memeluk Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto berikut bendera Merah Putih, kala suasana tengah memanas sebagai imbas pilpres 2019.  

"Wewey mengatakan kuncinya adalah latihan, latihan, latihan dan doa. Dan itulah kewajibanmu. Jika kalian berprestasi, bukan hanya personal tapi derajat negara akan ikut naik. Masih ingat kan atlet yang meluk Pak Jokowi dan Pak Prabowo dengan bendera? Atlet apa dia? Ya, pencak silat," katanya.


Bagikan :

Solo - Di hadapan puluhan guru besar pencak silat, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengacungkan sebilah keris pada 1.371 pendekar dari seluruh Nusantara. Namun bukan serangan yang didapat melainkan sorak sorai dan tepuk tangan hingga Ganjar warangka dan keris di baki. 

Diawali dengan atraksi jurus-jurus silat, seorang pendekar perempuan berjalan pelan mendekati Ganjar. Pakaiannya layaknya pendekar di masa lalu, celana di bawah lutut dengan balutan batik di pinggul dan mengenakan kemben. Dia lantas menyodorkan baki yang terdapat sebilah keris kepada pria asli kaki Gunung Lawu itu. Dengan hati-hati Ganjar mengangkatnya dengan kedua tangan, kemudian melepaskan keris dari sarungnya. 

"Bismillahirrahmanirrahim, Kejuaraan Nasional Silat Perisai Diri antarpelajar kelima resmi dibuka," kata Ganjar. 

Adegan itu membuka rangkaian kejuaraan silat nasional antarpelajar tahun 2019 di Solo, Rabu (18/12/2019). Kejuaraan ini diikuti 302 pendekar di tingkat SD, 461 orang dari SMP dan 608 pendekar SMA. Beberapa pendekar mancanegara, seperti Timor Leste, juga turut berpartisipasi dalam event tahunan tersebut. 

"Sportivitas yang kita junjung. Karena ini bukan sekadar pertandingan tapi menjaga kekayaan bangsa," kata Ganjar. 

Melihat berkumpulnya pendekar tanah air dan dilengkapi kehadiran para pendekar mancanegara, Ganjar berharap pencak silat menjadi salah satu cabang olahraga yang dihelat di olimpiade. 

"UNESCO baru saja memberi pengakuan bahwa pencak silat menjadi salah satu warisan dunia. Selanjutnya semoga bisa masuk olimpiade," katanya. 

Para pendekar pendulang medali di kancah internasional juga tidak ketinggalan dalam acara tersebut. Wewew Wita, peraih medali emas di Asian Games tahun lalu turut diundang Ganjar naik ke atas panggung. 

"Bendera Merah Putih hanya memiliki dua momen untuk bisa berkibar di tanah orang lain. Satu di PBB, yang satunya ketika para atlet berjaya di perlombaan internasional. Dan silat telah melakukan itu, Wewey telah melakukan itu. Dan kalian pasti akan melanjutkan perjuangan Wewey," kata Ganjar. 

Kepada Wewey, Ganjar meminta agar dia membagi rahasia sukses di kancah internasional. Bahkan Ganjar juga menyinggung Hanifan, atlet silat yang mampu menciptakan persatuan di Tanah Air dengan memeluk Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto berikut bendera Merah Putih, kala suasana tengah memanas sebagai imbas pilpres 2019.  

"Wewey mengatakan kuncinya adalah latihan, latihan, latihan dan doa. Dan itulah kewajibanmu. Jika kalian berprestasi, bukan hanya personal tapi derajat negara akan ikut naik. Masih ingat kan atlet yang meluk Pak Jokowi dan Pak Prabowo dengan bendera? Atlet apa dia? Ya, pencak silat," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu