Follow Us :              

Peserta Kursus BLK Semarang Produksi Ratusan APD

  27 March 2020  |   10:00:00  |   dibaca : 1267 
Kategori :
Bagikan :


Peserta Kursus BLK Semarang Produksi Ratusan APD

27 March 2020 | 10:00:00 | dibaca : 1267
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, di tengah sulitnya mencari alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19, pemerintah tidak boleh hanya diam menunggu. Harus ada kreasi dan inovasi sebagai upaya untuk bertahan hidup.

Sebagaimana yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Semarang.

Setiap hari, 20 orang siswa yang terdiri dari ibu rumah tangga dan remaja, mempraktikkan keterampilan yang mereka dapat dengan menjahit APD berbahan Polypropylene Spunbound.

Mereka mengoptimalkan 20 mesin jahit milik BLK yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi Kota Semarang itu, untuk memproduksi APD sebanyak-banyaknya.

"Sejak dua hari proses pembuatan, sudah ada 244 APD yang dihasilkan. Setelah selesai, nanti APD ini disterilkan terlebih dahulu. Setelah proses sterilisasi selesai, baru kami kemas dan kami serahkan ke Dinkes Kota Semarang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang, Sutrisno.

Ganjar, yang meninjau BLK Semarang untuk melihat proses pembuatan APD, mengapresiasi hal ini. Menurutnya ini bentuk kepedulian dalam upaya pemenuhan sarana prasarana penanggulangan corona. Apalagi, APD merupakan bahan yang sulit ditemukan saat ini.

"Gerakan untuk survival semacam inilah yang harus kita dorong terus menerus. Saya terimakasih kepada Pemkot Semarang yang telah memberikan contoh bagus kepada semua daerah," kata Ganjar.

Sebelumnya, RSUD dr Moewardi Surakarta juga berkreasi dengan membuat APD mandiri untuk memenuhi kebutuhan tenaga medisnya akan coverall.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, di tengah sulitnya mencari alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19, pemerintah tidak boleh hanya diam menunggu. Harus ada kreasi dan inovasi sebagai upaya untuk bertahan hidup.

Sebagaimana yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Semarang.

Setiap hari, 20 orang siswa yang terdiri dari ibu rumah tangga dan remaja, mempraktikkan keterampilan yang mereka dapat dengan menjahit APD berbahan Polypropylene Spunbound.

Mereka mengoptimalkan 20 mesin jahit milik BLK yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi Kota Semarang itu, untuk memproduksi APD sebanyak-banyaknya.

"Sejak dua hari proses pembuatan, sudah ada 244 APD yang dihasilkan. Setelah selesai, nanti APD ini disterilkan terlebih dahulu. Setelah proses sterilisasi selesai, baru kami kemas dan kami serahkan ke Dinkes Kota Semarang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang, Sutrisno.

Ganjar, yang meninjau BLK Semarang untuk melihat proses pembuatan APD, mengapresiasi hal ini. Menurutnya ini bentuk kepedulian dalam upaya pemenuhan sarana prasarana penanggulangan corona. Apalagi, APD merupakan bahan yang sulit ditemukan saat ini.

"Gerakan untuk survival semacam inilah yang harus kita dorong terus menerus. Saya terimakasih kepada Pemkot Semarang yang telah memberikan contoh bagus kepada semua daerah," kata Ganjar.

Sebelumnya, RSUD dr Moewardi Surakarta juga berkreasi dengan membuat APD mandiri untuk memenuhi kebutuhan tenaga medisnya akan coverall.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu