Follow Us :              

Penataan Pasar Kota Salatiga Dipuji Ganjar

  28 April 2020  |   11:00:00  |   dibaca : 1537 
Kategori :
Bagikan :


Penataan Pasar Kota Salatiga Dipuji Ganjar

28 April 2020 | 11:00:00 | dibaca : 1537
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi Pemerintah Kota Salatiga yang melakukan inovasi pada penataan pasar tradisional, demi mencegah persebaran covid-19. Dia meminta pemerintah kabupaten/kota lain di Jawa Tengah mencontoh inovasi tersebut.

"Sebenarnya sudah lama saya usul penataan pasar itu kepada bupati dan wali kota. Idenya saya lihat di Myanmar, lalu saya share ke mereka para bupati wali kota, bisa tidak dilakukan? Ternyata Salatiga yang melakukan. Hari ini saya tag di Instagram saya karena memang sangat menginspirasi. Semoga daerah lain bisa mengikuti," kata Ganjar, di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Selasa (28/4/2020).

Pasar Kota Salatiga tengah menjadi sorotan. Pasar yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman itu didesain agar setiap pedagang berjarak dengan pedagang lainnya. Jarak antarpembeli juga diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan masyarakat di pasar tersebut.

Ganjar menambahkan, di tengah pandemi covid-19, paradigma masyarakat harus benar-benar diubah. Mau tidak mau, masyarakat harus bisa menyesuaikan kondisi, termasuk sistem pasar atau ekonomi.

"Sistem pasar kita harus diubah, kita harus bisa hidup dengan covid-19. Pilihannya adalah kita mengambil jalur tegas PSBB yang melarang semua orang keluar dan ekonomi berhenti, atau kita bisa melakukan seperti di Kota Semarang atau Banyumas yang melakukan pengetatan," katanya.

Ganjar mncontohkan, pada model penanganan covid-19 di Taiwan, pemerintah tidak melakukan lockdown. Kegiatan ekonomi tetap berjalan sehingga semuanya berjalan dengan baik. 

"Bagaimana caranya, ya move on. Ayo kita tetap hidup dengan covid. Mari jaga kesehatan, jaga jarak, perusahaan karyawannya diatur, wajib pakai masker, disediakan tempat cuci tangan dan lainnya. Kalau semua mendukung, maka kita pasti bisa melawan ini tanpa harus mematikan semua denyut nadi ekonomi," tegasnya.

"Ini tidak mudah, butuh dukungan semua masyarakat. Kalau tidak mau mendukung, maka jalan satu-satunya ya PSBB. Semua pasti akan sakit perut," imbuhnya.

Pasar Bintoro

Konsep penataan pasar tradisional seperti di Kota Salatiga segera diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Demak. Rabu (29/4/2020) dini hari, Pemkab Demak akan memberlakukan physical distancing antarpedagang di Pasar Bintoro, Demak. 

"Mulai nanti malam (Rabu dinihari, 29/4/2020) Pasar Bintoro Demak akan lakukan distancing antar pedagang hingga 29 Mei 2020. Sudah ada edaran Bupati dan diagramnya," terang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo.

Dia mengatakan, pedagang yang ada di Pasar Bintoro akan berdagang di jalan yang ada yang di depan pasar. Adapun, jam operasionalnya sampai pukul 09.00 pagi. 

Arif menjelaskan, peraturan terkait pemberian jarak, sebenarnya sudah di wara-wara sejak awal April. Hal itu kian diperkuat, dengan pemberlakuan PKM di wilayah Semarang Raya. Pemprov Jateng menginstruksikan, kepala pasar diminta untuk memberi jarak, mengatur jam operasional serta pemanfaatan belanja daring. 

"Sementara baru dua pasar, Salatiga dan Demak. Untuk yang lain sebenarnya sudah melakukan distancing, hanya saja di dalam pasar, di atur jarak antar pedagang," imbuhnya. 

Arif mengatakan, pembatasan tidak melulu berupa pembatasan jarak, melainkan bisa dilakukan dengan mengatur jam operasional. 

"Misal yang pedagang sayur pagi hari, pedagang beras dan daging siang hari. Tidak hanya itu. Pada pelaksanaannya sektor lain seperti Satpol PP Linmas juga harus mendukung melakukan pengawasan," pungkas Arif.


Bagikan :

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi Pemerintah Kota Salatiga yang melakukan inovasi pada penataan pasar tradisional, demi mencegah persebaran covid-19. Dia meminta pemerintah kabupaten/kota lain di Jawa Tengah mencontoh inovasi tersebut.

"Sebenarnya sudah lama saya usul penataan pasar itu kepada bupati dan wali kota. Idenya saya lihat di Myanmar, lalu saya share ke mereka para bupati wali kota, bisa tidak dilakukan? Ternyata Salatiga yang melakukan. Hari ini saya tag di Instagram saya karena memang sangat menginspirasi. Semoga daerah lain bisa mengikuti," kata Ganjar, di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Selasa (28/4/2020).

Pasar Kota Salatiga tengah menjadi sorotan. Pasar yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman itu didesain agar setiap pedagang berjarak dengan pedagang lainnya. Jarak antarpembeli juga diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan masyarakat di pasar tersebut.

Ganjar menambahkan, di tengah pandemi covid-19, paradigma masyarakat harus benar-benar diubah. Mau tidak mau, masyarakat harus bisa menyesuaikan kondisi, termasuk sistem pasar atau ekonomi.

"Sistem pasar kita harus diubah, kita harus bisa hidup dengan covid-19. Pilihannya adalah kita mengambil jalur tegas PSBB yang melarang semua orang keluar dan ekonomi berhenti, atau kita bisa melakukan seperti di Kota Semarang atau Banyumas yang melakukan pengetatan," katanya.

Ganjar mncontohkan, pada model penanganan covid-19 di Taiwan, pemerintah tidak melakukan lockdown. Kegiatan ekonomi tetap berjalan sehingga semuanya berjalan dengan baik. 

"Bagaimana caranya, ya move on. Ayo kita tetap hidup dengan covid. Mari jaga kesehatan, jaga jarak, perusahaan karyawannya diatur, wajib pakai masker, disediakan tempat cuci tangan dan lainnya. Kalau semua mendukung, maka kita pasti bisa melawan ini tanpa harus mematikan semua denyut nadi ekonomi," tegasnya.

"Ini tidak mudah, butuh dukungan semua masyarakat. Kalau tidak mau mendukung, maka jalan satu-satunya ya PSBB. Semua pasti akan sakit perut," imbuhnya.

Pasar Bintoro

Konsep penataan pasar tradisional seperti di Kota Salatiga segera diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Demak. Rabu (29/4/2020) dini hari, Pemkab Demak akan memberlakukan physical distancing antarpedagang di Pasar Bintoro, Demak. 

"Mulai nanti malam (Rabu dinihari, 29/4/2020) Pasar Bintoro Demak akan lakukan distancing antar pedagang hingga 29 Mei 2020. Sudah ada edaran Bupati dan diagramnya," terang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo.

Dia mengatakan, pedagang yang ada di Pasar Bintoro akan berdagang di jalan yang ada yang di depan pasar. Adapun, jam operasionalnya sampai pukul 09.00 pagi. 

Arif menjelaskan, peraturan terkait pemberian jarak, sebenarnya sudah di wara-wara sejak awal April. Hal itu kian diperkuat, dengan pemberlakuan PKM di wilayah Semarang Raya. Pemprov Jateng menginstruksikan, kepala pasar diminta untuk memberi jarak, mengatur jam operasional serta pemanfaatan belanja daring. 

"Sementara baru dua pasar, Salatiga dan Demak. Untuk yang lain sebenarnya sudah melakukan distancing, hanya saja di dalam pasar, di atur jarak antar pedagang," imbuhnya. 

Arif mengatakan, pembatasan tidak melulu berupa pembatasan jarak, melainkan bisa dilakukan dengan mengatur jam operasional. 

"Misal yang pedagang sayur pagi hari, pedagang beras dan daging siang hari. Tidak hanya itu. Pada pelaksanaannya sektor lain seperti Satpol PP Linmas juga harus mendukung melakukan pengawasan," pungkas Arif.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu