Follow Us :              

Siapkan UMKM, Bangkitkan Ekonomi Jawa Tengah

  02 July 2020  |   10:00:00  |   dibaca : 3793 
Kategori :
Bagikan :


Siapkan UMKM, Bangkitkan Ekonomi Jawa Tengah

02 July 2020 | 10:00:00 | dibaca : 3793
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Upaya membangkitkan sektor ekonomi di tengah pandemi terus dilakukan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kekuatan kebangkitan ekonomi salah satunya dengan menghidupkan dan mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terutama yang ada di Jawa Tengah.

“Tantangan saat ini adalah membangkitkan kembali ekonomi dengan mencari momentum pijakan. Kekuatan saat ini apa, ya UMKM,” ujar Ganjar Pranowo saat menghadiri acara penandatanganan kerja sama Bank Jateng dengan PT BKK Jateng untuk pengembangan UMKM di Jawa Tengah, Kamis (2/7/2020).

UMKM lanjut Ganjar memang menjadi salah satu andalan Jateng untuk bangkit di sektor ekonomi. Selain industri menengah dan industri besar, UMKM Jateng memiliki pangsa pasar dan potensi yang sangat besar.

Selain itu, UKM juga sudah terbukti tetap bisa survive (bertahan) di tengah pandemi. Hal itu dilihat saat meluncurkan sejumlah program seperti pembuatan masker dan pemberian bantuan bahan baku untuk industri boga.

"Kami sudah lakukan pemanasan, di tengah pandemi ini, mereka bisa buat masker, hazmat dan makanan. Artinya mereka bisa, tinggal kita bantu dampingi dan ayo dibeli. Maka saya sedang mendorong, yuk mulai dari pemerintah, instansi dan lembaga untuk membeli produk UKM. Kita berikan kesempatan pada mereka agar bisa survive (bertahan), mari kita tunjukkan keberpihakan," ucapnya.

Untuk itu, Ganjar mengapresiasi langkah Bank Jateng yang bekerjasama dengan PT BKK Jateng tersebut untuk mendukung perkembangan UMKM di Jawa Tengah. 

“Sekarang kita coba Bank Jateng dan PT BKK Jateng untuk membantu permodalan dan pendampingan. Selain itu juga sudah disiapkan marketplace Bimart atau Bima Market. Kita harapkan UMKM tetap survive, kualitasnya harus tidak biasa-biasa saja dan masuk kelas menangah, syukur-syukur (kualitas) atas,” imbuhnya.

Ganjar membeberkan kunci keberhasilan pendampingan UMKM saat ini adalah marketing, teknologi informasi, budgetting, dan akses produk.

“Bukan permodalan yang pertama dibutuhkan. Ternyata yang dibutuhkan masyarakat itu marketing, penggunaan teknologi, budgeting, dan akses produk. Kita latih mereka, karena inilah kekuatan ekonomi di masa pandemi,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Ia juga berpesan semua pihak terkait untuk bekerja keras untuk membangkitkan ekonomi.

“Bukan hanya kesehatan yang diurus, tapi juga kebangkitan ekonomi. Untuk itu, saya titip pesan kerahkan semua tenaga, waktu dan pikiran untuk membangkitkan ekonomi,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Bank Jateng, Supriyatno mengatakan, pihaknya fokus pada tiga hal dalam pengembangan UMKM, yakni finansial, peningkatan SDM dan inovasi model pemasaran terkini. Untuk sektor finansial, pihaknya telah memberikan Kredit KUR kepada 23.924 kepada debitur dengan total outstanding sebesar Rp2,27 triliun.

"Kami juga telah menyalurkan Kredit Mitra Jateng 25 kepada 25.539 debitur dengan total outstanding 62,2 miliar," terang Supriyatno.

Di sektor peningkatan SDM, pihaknya juga telah menggelar pelatihan kepada 9.453 pelaku UKM. Pelatihan sudah dilakukan sebanyak 736 kali kepada mereka.

"Sementara di sektor inovasi pemasaran, kami telah membuat marketplace BiMart sebagai media pemasaran bagi pelaku UKM di Jawa Tengah," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Upaya membangkitkan sektor ekonomi di tengah pandemi terus dilakukan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kekuatan kebangkitan ekonomi salah satunya dengan menghidupkan dan mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terutama yang ada di Jawa Tengah.

“Tantangan saat ini adalah membangkitkan kembali ekonomi dengan mencari momentum pijakan. Kekuatan saat ini apa, ya UMKM,” ujar Ganjar Pranowo saat menghadiri acara penandatanganan kerja sama Bank Jateng dengan PT BKK Jateng untuk pengembangan UMKM di Jawa Tengah, Kamis (2/7/2020).

UMKM lanjut Ganjar memang menjadi salah satu andalan Jateng untuk bangkit di sektor ekonomi. Selain industri menengah dan industri besar, UMKM Jateng memiliki pangsa pasar dan potensi yang sangat besar.

Selain itu, UKM juga sudah terbukti tetap bisa survive (bertahan) di tengah pandemi. Hal itu dilihat saat meluncurkan sejumlah program seperti pembuatan masker dan pemberian bantuan bahan baku untuk industri boga.

"Kami sudah lakukan pemanasan, di tengah pandemi ini, mereka bisa buat masker, hazmat dan makanan. Artinya mereka bisa, tinggal kita bantu dampingi dan ayo dibeli. Maka saya sedang mendorong, yuk mulai dari pemerintah, instansi dan lembaga untuk membeli produk UKM. Kita berikan kesempatan pada mereka agar bisa survive (bertahan), mari kita tunjukkan keberpihakan," ucapnya.

Untuk itu, Ganjar mengapresiasi langkah Bank Jateng yang bekerjasama dengan PT BKK Jateng tersebut untuk mendukung perkembangan UMKM di Jawa Tengah. 

“Sekarang kita coba Bank Jateng dan PT BKK Jateng untuk membantu permodalan dan pendampingan. Selain itu juga sudah disiapkan marketplace Bimart atau Bima Market. Kita harapkan UMKM tetap survive, kualitasnya harus tidak biasa-biasa saja dan masuk kelas menangah, syukur-syukur (kualitas) atas,” imbuhnya.

Ganjar membeberkan kunci keberhasilan pendampingan UMKM saat ini adalah marketing, teknologi informasi, budgetting, dan akses produk.

“Bukan permodalan yang pertama dibutuhkan. Ternyata yang dibutuhkan masyarakat itu marketing, penggunaan teknologi, budgeting, dan akses produk. Kita latih mereka, karena inilah kekuatan ekonomi di masa pandemi,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Ia juga berpesan semua pihak terkait untuk bekerja keras untuk membangkitkan ekonomi.

“Bukan hanya kesehatan yang diurus, tapi juga kebangkitan ekonomi. Untuk itu, saya titip pesan kerahkan semua tenaga, waktu dan pikiran untuk membangkitkan ekonomi,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Bank Jateng, Supriyatno mengatakan, pihaknya fokus pada tiga hal dalam pengembangan UMKM, yakni finansial, peningkatan SDM dan inovasi model pemasaran terkini. Untuk sektor finansial, pihaknya telah memberikan Kredit KUR kepada 23.924 kepada debitur dengan total outstanding sebesar Rp2,27 triliun.

"Kami juga telah menyalurkan Kredit Mitra Jateng 25 kepada 25.539 debitur dengan total outstanding 62,2 miliar," terang Supriyatno.

Di sektor peningkatan SDM, pihaknya juga telah menggelar pelatihan kepada 9.453 pelaku UKM. Pelatihan sudah dilakukan sebanyak 736 kali kepada mereka.

"Sementara di sektor inovasi pemasaran, kami telah membuat marketplace BiMart sebagai media pemasaran bagi pelaku UKM di Jawa Tengah," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu