Follow Us :              

Gubernur Cek Proses Belajar Daring

  29 July 2020  |   08:00:00  |   dibaca : 1330 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Cek Proses Belajar Daring

29 July 2020 | 08:00:00 | dibaca : 1330
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengecek proses belajar daring di SMAN 11 Semarang, Rabu (29/7/2020) pagi. Beberapa kendala yang sempat muncul seperti kuota dan siswa yang tidak memiliki fasilitas gawai sudah teratasi.

Untuk permasalahan kuota, pihak sekolah memberikan bantuan berupa voucher internet senilai Rp 50 ribu. Dari data sekolah ada sekitar 130-an anak yang mendapat bantuan yang bersumber dari dana BOS dan BOP tersebut.

Untuk yang tidak memiliki gawai, ada seorang siswa yang dipinjami smartphone milik kepala sekolah dan seorang siswa yang dipinjami laptop milik sekolah. Bantuan itu agar siswa dapat mengakses internet dan mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring.

Beberapa hari lalu, Ganjar juga melihat proses KBM daring di SMAN 5 Semarang dan SMKN 7 Semarang. Di dua sekolah itu juga memberikan bantuan gawai dan kuota internet kepada siswa.

"Sekolah kan punya laptop untuk laboratorium TI, itu saja digunakan atau dipinjamkan dulu kepada anak yang tidak memiliki HP," kata Ganjar.

Selanjutnya, Ganjar mengingatkan para guru saat mengajar daring dari sekolah untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

"Bapak-Ibu semuanya, kalau di dalam ruangan tolong jendelanya dibuka, setelah satu jam bisa keluar ruangan dulu, kalau perlu pasang alat steril udara. Mejanya juga kalau bisa disorot atau dibersihkan sendiri-sendiri tiap hari," kata Ganjar mengenai kebiasaan baru yang harus dilakukan.

Ia menyampaikan kepada para guru untuk tetap memakai masker saat di dalam ruangan dan mulai membiasakan diri tidak membuka masker saat berbicara dengan orang lain. Ia juga menyarankan agar petugas keamanan di gerbang juga melakukan pengecekan kepada setiap orang yang hendak masuk.

"Masker dan hand sanitizer ini kita sudah lumayan bagus. Tapi jaga jarak ini yang kita masih belum bagus, kadang masih ada yang saling berdekatan atau bahkan nempel saat kumpul. Kalau bicara juga tidak usah dekat-dekat, dari jauh saja, agak teriak tidak apa-apa. Apalagi Semarang ini kasus COVID-19 masih naik-turun," ungkap Ganjar.

Satgas Jogo Sekolah

Hal lain yang disampaikan Ganjar dalam inspeksi mendadak itu adalah terkait Satgas Jogo Sekolah. Satgas ini nantinya berperan untuk mengawasi dan memantau kepatuhan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. 

Selain itu, Ia meminta pihak sekolah untuk mulai mempersiapkan kemungkinan jika sekolah kembali melakukan pembelajaran tatap muka. 

"Jogo Sekolah ini perlu. Mulai juga cek kesiapan sekolah apabila mungkin nanti entah kapan sekolah masuk. Siapkan kalau siswa masuk semua gimana, kalau sebagian gimana prosesnya. Lalu bagaimana ketika anak-anak di jalan atau di transportasi umum dan saat berkumpul dengan temannya. Ini harus diperhatikan betul," pintanya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengecek proses belajar daring di SMAN 11 Semarang, Rabu (29/7/2020) pagi. Beberapa kendala yang sempat muncul seperti kuota dan siswa yang tidak memiliki fasilitas gawai sudah teratasi.

Untuk permasalahan kuota, pihak sekolah memberikan bantuan berupa voucher internet senilai Rp 50 ribu. Dari data sekolah ada sekitar 130-an anak yang mendapat bantuan yang bersumber dari dana BOS dan BOP tersebut.

Untuk yang tidak memiliki gawai, ada seorang siswa yang dipinjami smartphone milik kepala sekolah dan seorang siswa yang dipinjami laptop milik sekolah. Bantuan itu agar siswa dapat mengakses internet dan mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring.

Beberapa hari lalu, Ganjar juga melihat proses KBM daring di SMAN 5 Semarang dan SMKN 7 Semarang. Di dua sekolah itu juga memberikan bantuan gawai dan kuota internet kepada siswa.

"Sekolah kan punya laptop untuk laboratorium TI, itu saja digunakan atau dipinjamkan dulu kepada anak yang tidak memiliki HP," kata Ganjar.

Selanjutnya, Ganjar mengingatkan para guru saat mengajar daring dari sekolah untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

"Bapak-Ibu semuanya, kalau di dalam ruangan tolong jendelanya dibuka, setelah satu jam bisa keluar ruangan dulu, kalau perlu pasang alat steril udara. Mejanya juga kalau bisa disorot atau dibersihkan sendiri-sendiri tiap hari," kata Ganjar mengenai kebiasaan baru yang harus dilakukan.

Ia menyampaikan kepada para guru untuk tetap memakai masker saat di dalam ruangan dan mulai membiasakan diri tidak membuka masker saat berbicara dengan orang lain. Ia juga menyarankan agar petugas keamanan di gerbang juga melakukan pengecekan kepada setiap orang yang hendak masuk.

"Masker dan hand sanitizer ini kita sudah lumayan bagus. Tapi jaga jarak ini yang kita masih belum bagus, kadang masih ada yang saling berdekatan atau bahkan nempel saat kumpul. Kalau bicara juga tidak usah dekat-dekat, dari jauh saja, agak teriak tidak apa-apa. Apalagi Semarang ini kasus COVID-19 masih naik-turun," ungkap Ganjar.

Satgas Jogo Sekolah

Hal lain yang disampaikan Ganjar dalam inspeksi mendadak itu adalah terkait Satgas Jogo Sekolah. Satgas ini nantinya berperan untuk mengawasi dan memantau kepatuhan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. 

Selain itu, Ia meminta pihak sekolah untuk mulai mempersiapkan kemungkinan jika sekolah kembali melakukan pembelajaran tatap muka. 

"Jogo Sekolah ini perlu. Mulai juga cek kesiapan sekolah apabila mungkin nanti entah kapan sekolah masuk. Siapkan kalau siswa masuk semua gimana, kalau sebagian gimana prosesnya. Lalu bagaimana ketika anak-anak di jalan atau di transportasi umum dan saat berkumpul dengan temannya. Ini harus diperhatikan betul," pintanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu