Follow Us :              

Program Desa Binaan di Tlogoguwo Usai, Total Bantuan Rp 1,6 Miliar

  25 August 2020  |   10:00:00  |   dibaca : 1845 
Kategori :
Bagikan :


Program Desa Binaan di Tlogoguwo Usai, Total Bantuan Rp 1,6 Miliar

25 August 2020 | 10:00:00 | dibaca : 1845
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

PURWOREJO - Program Satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Satu Desa Binaan di Desa Tlogoguwo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo per Selasa (25/8/2020) telah usai. Program yang diampu Biro Umum Setda Jawa Tengah itu telah memberikan berbagai pendampingan.

Kepala Desa Tlogoguwo, Mujoko menyampaikan terima kasih atas banyaknya pendampingan yang diberikan. Mulai dari pembangunan RTLH sebanyak 16 unit, jamban 112 unit, dan pemasangan listrik gratis sepanjang 35 meter. 

Di samping itu, diberikan pelatihan pengolahan makanan dan minuman, penyediaan mesin roasting kopi, pemberian 100 paket sembako dan menyalurkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 70 unit. Total bantuan yang diberikan senilai Rp 1,6 miliar.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Biro Umum provinsi yang sudah banyak membantu di Desa Tlogoguwo ini. Capaian-capaian yang sudah diberikan termasuk dari jamban sampai RTLH, pelatihan kopi, semua sudah kita terima. Semoga bermanfaat bagi masyarakat kami," ucap Mujoko bahagia saat acara groundbreaking pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Selasa (25/8/2020) 

Hal senada diungkapkan Trubus, salah satu warga yang rumahnya mendapat bantuan. Raut wajah senang tampak jelas di wajah laki-laki berusia lebih dari setengah abad itu.

"Senang sekali rumah saya diperbaiki. Sudah lama ingin memperbaiki. Tapi tidak ada biaya," tuturnya.

Keahliannya mematri, tidak cukup untuk menghidupi keluarganya. Meski dia memiliki kebun cengkeh, namun hasilnya tak seberapa. Karenanya, untuk memperbaiki rumah, dia tidak mampu. Padahal, saat hujan, rumahnya bocor dari berbagai sudut. 

"Terima kasih rumah saya diperbaiki. Akhirnya akan punya rumah yang lebih nyaman," katanya senang

Program yang digagas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ini ditujukan sebagai percepatan pengentasan kemiskinan. Dengan adanya program ini, maka berbagai persoalan warga, baik kemiskinan, RTLH, jambanisasi, listrik, kesehatan dan pembinaan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dapat terselesaikan. 

Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Tengah, Edy Supriyanta diwakili Kasubag TU Biro Umum Setda Provinsi Jateng, Nurhayati menyampaikan harapannya, semoga apa yang telah diberikan Pemerintah bermanfaat bagi Desa Tlogoguwo sehingga semakin maju dan berkembang.

Nurhayati berpendapat, Desa Tlogoguwo memiliki banyak kekayaan alam. Terutama hasil perkebunannya. Ada kopi, kelapa, dan bambu. Selain itu, kondisi wilayahnya juga bagus untuk pariwisata karena berada di Lereng Menoreh.

Saya bilang Tlogoguwo jane sugih (Tlogoguwo sebenarnya kaya). Cuma bagaimana kita merawat kesugihan itu," pesannya

Ia mencontohkan, sumber air bersih baiknya dipertahankan kebersihannya sehingga bisa dijadikan sumber air mineral. Untuk perkebunan, masyarakat diimbau wajib melestarikannya dan hasil kebun diolah menjadi sumber pangan yang bernilai tambah.

"Coba dibuat lebih cantik sehingga bisa jadi nilai tambah bagi masyarakat di Tlogoguwo," pesannya,

Nurhayati menyebut program pendampingan ini menggandeng berbagai pihak. Yakni, Baznas Provinsi Jateng, Yonkav TC Ambarawa, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jateng, Dinas ESDM Provinsi Jateng dan pemerintah pusat. Dirinya menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah dijalin.


Bagikan :

PURWOREJO - Program Satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Satu Desa Binaan di Desa Tlogoguwo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo per Selasa (25/8/2020) telah usai. Program yang diampu Biro Umum Setda Jawa Tengah itu telah memberikan berbagai pendampingan.

Kepala Desa Tlogoguwo, Mujoko menyampaikan terima kasih atas banyaknya pendampingan yang diberikan. Mulai dari pembangunan RTLH sebanyak 16 unit, jamban 112 unit, dan pemasangan listrik gratis sepanjang 35 meter. 

Di samping itu, diberikan pelatihan pengolahan makanan dan minuman, penyediaan mesin roasting kopi, pemberian 100 paket sembako dan menyalurkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 70 unit. Total bantuan yang diberikan senilai Rp 1,6 miliar.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Biro Umum provinsi yang sudah banyak membantu di Desa Tlogoguwo ini. Capaian-capaian yang sudah diberikan termasuk dari jamban sampai RTLH, pelatihan kopi, semua sudah kita terima. Semoga bermanfaat bagi masyarakat kami," ucap Mujoko bahagia saat acara groundbreaking pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Selasa (25/8/2020) 

Hal senada diungkapkan Trubus, salah satu warga yang rumahnya mendapat bantuan. Raut wajah senang tampak jelas di wajah laki-laki berusia lebih dari setengah abad itu.

"Senang sekali rumah saya diperbaiki. Sudah lama ingin memperbaiki. Tapi tidak ada biaya," tuturnya.

Keahliannya mematri, tidak cukup untuk menghidupi keluarganya. Meski dia memiliki kebun cengkeh, namun hasilnya tak seberapa. Karenanya, untuk memperbaiki rumah, dia tidak mampu. Padahal, saat hujan, rumahnya bocor dari berbagai sudut. 

"Terima kasih rumah saya diperbaiki. Akhirnya akan punya rumah yang lebih nyaman," katanya senang

Program yang digagas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ini ditujukan sebagai percepatan pengentasan kemiskinan. Dengan adanya program ini, maka berbagai persoalan warga, baik kemiskinan, RTLH, jambanisasi, listrik, kesehatan dan pembinaan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dapat terselesaikan. 

Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Tengah, Edy Supriyanta diwakili Kasubag TU Biro Umum Setda Provinsi Jateng, Nurhayati menyampaikan harapannya, semoga apa yang telah diberikan Pemerintah bermanfaat bagi Desa Tlogoguwo sehingga semakin maju dan berkembang.

Nurhayati berpendapat, Desa Tlogoguwo memiliki banyak kekayaan alam. Terutama hasil perkebunannya. Ada kopi, kelapa, dan bambu. Selain itu, kondisi wilayahnya juga bagus untuk pariwisata karena berada di Lereng Menoreh.

Saya bilang Tlogoguwo jane sugih (Tlogoguwo sebenarnya kaya). Cuma bagaimana kita merawat kesugihan itu," pesannya

Ia mencontohkan, sumber air bersih baiknya dipertahankan kebersihannya sehingga bisa dijadikan sumber air mineral. Untuk perkebunan, masyarakat diimbau wajib melestarikannya dan hasil kebun diolah menjadi sumber pangan yang bernilai tambah.

"Coba dibuat lebih cantik sehingga bisa jadi nilai tambah bagi masyarakat di Tlogoguwo," pesannya,

Nurhayati menyebut program pendampingan ini menggandeng berbagai pihak. Yakni, Baznas Provinsi Jateng, Yonkav TC Ambarawa, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jateng, Dinas ESDM Provinsi Jateng dan pemerintah pusat. Dirinya menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah dijalin.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu