Follow Us :              

Optimalkan Pelayanan Transportasi, KRL Solo-Yogyakarta Diresmikan

  01 March 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 836 
Kategori :
Bagikan :


Optimalkan Pelayanan Transportasi, KRL Solo-Yogyakarta Diresmikan

01 March 2021 | 10:00:00 | dibaca : 836
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

YOGYAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendampingi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan kereta rel listrik (KRL) Solo-Yogyakarta. Peluncuran kereta listrik dilaksanakan di Stasiun Tugu Yogyakarta, Senin (1/3/2021) KRL tersebut untuk menggantikan kereta Prambanan Ekspress (Prameks).

Peresmian KRL Solo-Yogyakarta dilakukan dengan sederhana dan sesuai dengan protokol kesehatan. Dalam sambutan Presiden Joko Widodo, peresmian KRL Solo-Yogyakarta ini menandai awal upaya menyiapkan transportasi masal yang ramah lingkungan. Selain itu, KRL tersebut lebih cepat dan layanannya jauh lebih nyaman dibanding kereta diesel sebelumnya.

"Dan ini jauh lebih murah, sehingga harapannya dapat dioptimalkan masyarakat sekaligus bisa mendorong sektor pariwisata dan ekonomi," sambung Joko Widodo.

Setelah Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dan memencet tombol peresmian. Presiden Joko Widodo, Ganjar Pranowo, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan jajaran pejabat lainnya ikut mencoba KRL itu. Ganjar dan Joko Widodo duduk berhadapan di gerbong nomor 3.

Perjalanan Ganjar dimulai dari Stasiun Tugu Yogyakarta dan turun di Stasiun Klaten. Dari kesan pertamannya menaiki kereta KRL dengan Presiden Joko Widodo adalah bersih dan tidak berdesakan, dirinya mengaku senang karena bertahun-tahun menjadi pengguna jasa kereta api.

“Asyik aja sih, saya dahulu orang yang naik kereta selama 9 tahun, jadi merasakan menarik, enak,” ucap Ganjar.

Sementara itu, Ganjar mengatakan hadirnya KRL Solo-Yogyakarta ini sangat bagus. Menurutnya, komuter ini bisa menyelesaikan persoalan transportasi di dua provinsi itu, yakni Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Dibanding kereta diesel, ternyata harganya jauh lebih murah separuhnya. Kalau dilihat dari kecepatan, KRL 10 menit lebih cepat dari kereta sebelumnya. Dan yang membanggakan, ini produk INKA (Industri Kereta Api) , kita sendiri punya, yang menurut saya itu bagus sekali," ucap Ganjar.

Adanya KRL tersebut akan memudahkan masyarakat untuk bertransportasi, terutama warga Solo yang bekerja di Yogyakarta atau sebaliknya. Selain itu, daerah tengah seperti Kabupaten Klaten juga akan mendapat dampak dengan hadirnya KRL tersebut.

"Sehingga transportasi masal yang ramah lingkungan seperti diharapkan pak presiden, ya ini salah satunya. Dan ini nanti akan diteruskan sampai Jebres, sehingga KRL bisa manfaat untuk transportasi masyarakat," sambung Ganjar.

Sebagai informasi, KRL Solo-Yogyakarta melayani 20 perjalanan dan berhenti di 11 stasiun, yakni Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Prambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari dan Stasiun Solo Balapan. 

KRL ini beroperasi menggantikan kereta yang sebelumnya, yakni Kereta Rel Diesel (KRD) dengan nama kereta Prambanan Ekspres (Prameks). Saat ini, Prameks tetap ada namun relasinya berubah menjadi Kutoarjo – Yogyakarta pulang pergi (PP). 

Menempuh jarak sekitar 59 kilometer, KRL ini lebih cepat ketimbang Prameks, durasi perjalanan dari ujung ke ujung hanya 68 menit, sementara sebelumnya untuk menempuh rute yang sama, Prameks butuh waktu sekitar 75 menit.

 

Foto : Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden


Bagikan :

YOGYAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendampingi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan kereta rel listrik (KRL) Solo-Yogyakarta. Peluncuran kereta listrik dilaksanakan di Stasiun Tugu Yogyakarta, Senin (1/3/2021) KRL tersebut untuk menggantikan kereta Prambanan Ekspress (Prameks).

Peresmian KRL Solo-Yogyakarta dilakukan dengan sederhana dan sesuai dengan protokol kesehatan. Dalam sambutan Presiden Joko Widodo, peresmian KRL Solo-Yogyakarta ini menandai awal upaya menyiapkan transportasi masal yang ramah lingkungan. Selain itu, KRL tersebut lebih cepat dan layanannya jauh lebih nyaman dibanding kereta diesel sebelumnya.

"Dan ini jauh lebih murah, sehingga harapannya dapat dioptimalkan masyarakat sekaligus bisa mendorong sektor pariwisata dan ekonomi," sambung Joko Widodo.

Setelah Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dan memencet tombol peresmian. Presiden Joko Widodo, Ganjar Pranowo, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan jajaran pejabat lainnya ikut mencoba KRL itu. Ganjar dan Joko Widodo duduk berhadapan di gerbong nomor 3.

Perjalanan Ganjar dimulai dari Stasiun Tugu Yogyakarta dan turun di Stasiun Klaten. Dari kesan pertamannya menaiki kereta KRL dengan Presiden Joko Widodo adalah bersih dan tidak berdesakan, dirinya mengaku senang karena bertahun-tahun menjadi pengguna jasa kereta api.

“Asyik aja sih, saya dahulu orang yang naik kereta selama 9 tahun, jadi merasakan menarik, enak,” ucap Ganjar.

Sementara itu, Ganjar mengatakan hadirnya KRL Solo-Yogyakarta ini sangat bagus. Menurutnya, komuter ini bisa menyelesaikan persoalan transportasi di dua provinsi itu, yakni Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Dibanding kereta diesel, ternyata harganya jauh lebih murah separuhnya. Kalau dilihat dari kecepatan, KRL 10 menit lebih cepat dari kereta sebelumnya. Dan yang membanggakan, ini produk INKA (Industri Kereta Api) , kita sendiri punya, yang menurut saya itu bagus sekali," ucap Ganjar.

Adanya KRL tersebut akan memudahkan masyarakat untuk bertransportasi, terutama warga Solo yang bekerja di Yogyakarta atau sebaliknya. Selain itu, daerah tengah seperti Kabupaten Klaten juga akan mendapat dampak dengan hadirnya KRL tersebut.

"Sehingga transportasi masal yang ramah lingkungan seperti diharapkan pak presiden, ya ini salah satunya. Dan ini nanti akan diteruskan sampai Jebres, sehingga KRL bisa manfaat untuk transportasi masyarakat," sambung Ganjar.

Sebagai informasi, KRL Solo-Yogyakarta melayani 20 perjalanan dan berhenti di 11 stasiun, yakni Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Prambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari dan Stasiun Solo Balapan. 

KRL ini beroperasi menggantikan kereta yang sebelumnya, yakni Kereta Rel Diesel (KRD) dengan nama kereta Prambanan Ekspres (Prameks). Saat ini, Prameks tetap ada namun relasinya berubah menjadi Kutoarjo – Yogyakarta pulang pergi (PP). 

Menempuh jarak sekitar 59 kilometer, KRL ini lebih cepat ketimbang Prameks, durasi perjalanan dari ujung ke ujung hanya 68 menit, sementara sebelumnya untuk menempuh rute yang sama, Prameks butuh waktu sekitar 75 menit.

 

Foto : Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu