Follow Us :              

Taj Yasin Ajak Pengusaha Kembangkan Robot Disinfektan dan Kotak Sterilisasi Uang Karya Mahasiswa Udinus

  09 April 2021  |   13:00:00  |   dibaca : 1596 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Ajak Pengusaha Kembangkan Robot Disinfektan dan Kotak Sterilisasi Uang Karya Mahasiswa Udinus

09 April 2021 | 13:00:00 | dibaca : 1596
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengapresiasi mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, yang telah berkontribusi mencegah penyebaran Covid-19 dengan menciptakan kotak sterilisasi uang dan robot disinfektan.  

Apresiasi itu disampaikan Taj Yasin, di sela acara Haflah Tilawatil Qur'an dalam rangka menyambut Ramadan 1442 H dan Penutupan Tilawatil Qur'an di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Jumat (9/4/2021). 

"Saya ucapkan terima kasih dan selamat kepada para mahasiswa Udinus, yang telah menciptakan kotak sterilisasi dan robot disinfektan. Temuan inovatif mahasiswa tersebut telah membantu masyarakat mencegah penyebaran virus melalui uang," puji Taj Yasin. 

Ia menjelaskan, uang merupakan salah satu media yang rentan menularkan berbagai virus, termasuk virus Corona. Hal itu karena uang sering dipegang dan berpindah dari tangan satu orang ke orang lain. Karenanya, sterilisasi uang dari virus sangat penting dilakukan. Temuan mahasiswa Udinus tersebut sangat bermanfaat pada masa pandemi Covid-19.  

"Penularan Covid-19 tidak hanya melalui air ludah atau cairan lainnya yang keluar dari mulut dan hidung kita, tetapi juga dari sentuhan anggota tubuh. Uang biasa kita sentuh, tapi seringkali kita lupa bahwa juga dapat menjadi media penularan virus." 

Dua alat inovatif karya enam mahasiswa Udinus jurusan elektro tersebut, telah dioperasikan di MAJT. Dengan memanfaatkan sinar ultraviolet, alat itu berfungsi menghilangkan bakteri dan virus yang menempel pada lembaran-lembaran uang pemberian masyarakat maupun donatur.  

Taj Yasin mengatakan, ia masih  sering melihat, meski saat salat di masjid jemaah sudah menerapkan protokol kesehatan, shafnya sudah sesuai jarak, tetapi ketika memberikan sedekah uang, masih dengan tangan secara langsung, padahal uang tersebut berpotensi besar membawa virus.  

Ia pun berharap, para pengusaha dan donatur menggandeng Udinus, untuk mengembangkan dan memproduksi massal kedua alat yang menurutnya, sangat dibutuhkan masyarakat, termasuk di masjid-masjid.  

"Inovasi alat UV ini untuk mensterilkan uang. Sehingga sebelum disentuh takmir masjid, uang-uang dari jemaah dan donatur dimasukkan ke dalam kotak kemudian disterilisasikan dahulu. Ini bisa dikembangkan, kemudian diterapkan di masjid-masjid yang ada di Jawa Tengah dan di seluruh nusantara," harapnya.  

Salah seorang mahasiswa Udinus, Muhammad Hafas menjelaskan, ide awal menciptakan kotak sterilisasi uang berawal dari tugas praktikum. Kemudian, ia dan dua orang temannya mendapat ide untuk membuat alat sterilisasi uang. Demikian pula pembuatan robot disinfektan. Alat ini juga awalnya dibuat untuk tugas akhir oleh tim lainnya yang terdiri dari tiga orang mahasiswa.   

"Robot disinfektan yang dikontrol dari jarak jauh dan boks sterilisasi uang memudahkan kita mensterilisasi uang, terlebih pada kondisi pandemi seperti sekarang. Robot dan kotak sterilisasi uang karya kami, sementara ini sudah diterapkan di MAJT serta masjid dan ruangan di Kampus Udinus," bebernya.   

Hafas mengungkapkan, biaya pembuatan satu unit robot sterilisasi membutuhkan dana sekitar Rp 2 - 3 juta. Demikian juga untuk pembuatan satu unit boks sterilisasi, membutuhkan kurang lebih sekitar Rp 3 juta. Ia berharap, ada keterlibatan pengusaha atau pihak lain untuk memproduksi massal dan sehingga bisa digunakan di banyak daerah.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengapresiasi mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, yang telah berkontribusi mencegah penyebaran Covid-19 dengan menciptakan kotak sterilisasi uang dan robot disinfektan.  

Apresiasi itu disampaikan Taj Yasin, di sela acara Haflah Tilawatil Qur'an dalam rangka menyambut Ramadan 1442 H dan Penutupan Tilawatil Qur'an di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Jumat (9/4/2021). 

"Saya ucapkan terima kasih dan selamat kepada para mahasiswa Udinus, yang telah menciptakan kotak sterilisasi dan robot disinfektan. Temuan inovatif mahasiswa tersebut telah membantu masyarakat mencegah penyebaran virus melalui uang," puji Taj Yasin. 

Ia menjelaskan, uang merupakan salah satu media yang rentan menularkan berbagai virus, termasuk virus Corona. Hal itu karena uang sering dipegang dan berpindah dari tangan satu orang ke orang lain. Karenanya, sterilisasi uang dari virus sangat penting dilakukan. Temuan mahasiswa Udinus tersebut sangat bermanfaat pada masa pandemi Covid-19.  

"Penularan Covid-19 tidak hanya melalui air ludah atau cairan lainnya yang keluar dari mulut dan hidung kita, tetapi juga dari sentuhan anggota tubuh. Uang biasa kita sentuh, tapi seringkali kita lupa bahwa juga dapat menjadi media penularan virus." 

Dua alat inovatif karya enam mahasiswa Udinus jurusan elektro tersebut, telah dioperasikan di MAJT. Dengan memanfaatkan sinar ultraviolet, alat itu berfungsi menghilangkan bakteri dan virus yang menempel pada lembaran-lembaran uang pemberian masyarakat maupun donatur.  

Taj Yasin mengatakan, ia masih  sering melihat, meski saat salat di masjid jemaah sudah menerapkan protokol kesehatan, shafnya sudah sesuai jarak, tetapi ketika memberikan sedekah uang, masih dengan tangan secara langsung, padahal uang tersebut berpotensi besar membawa virus.  

Ia pun berharap, para pengusaha dan donatur menggandeng Udinus, untuk mengembangkan dan memproduksi massal kedua alat yang menurutnya, sangat dibutuhkan masyarakat, termasuk di masjid-masjid.  

"Inovasi alat UV ini untuk mensterilkan uang. Sehingga sebelum disentuh takmir masjid, uang-uang dari jemaah dan donatur dimasukkan ke dalam kotak kemudian disterilisasikan dahulu. Ini bisa dikembangkan, kemudian diterapkan di masjid-masjid yang ada di Jawa Tengah dan di seluruh nusantara," harapnya.  

Salah seorang mahasiswa Udinus, Muhammad Hafas menjelaskan, ide awal menciptakan kotak sterilisasi uang berawal dari tugas praktikum. Kemudian, ia dan dua orang temannya mendapat ide untuk membuat alat sterilisasi uang. Demikian pula pembuatan robot disinfektan. Alat ini juga awalnya dibuat untuk tugas akhir oleh tim lainnya yang terdiri dari tiga orang mahasiswa.   

"Robot disinfektan yang dikontrol dari jarak jauh dan boks sterilisasi uang memudahkan kita mensterilisasi uang, terlebih pada kondisi pandemi seperti sekarang. Robot dan kotak sterilisasi uang karya kami, sementara ini sudah diterapkan di MAJT serta masjid dan ruangan di Kampus Udinus," bebernya.   

Hafas mengungkapkan, biaya pembuatan satu unit robot sterilisasi membutuhkan dana sekitar Rp 2 - 3 juta. Demikian juga untuk pembuatan satu unit boks sterilisasi, membutuhkan kurang lebih sekitar Rp 3 juta. Ia berharap, ada keterlibatan pengusaha atau pihak lain untuk memproduksi massal dan sehingga bisa digunakan di banyak daerah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu