Follow Us :              

Klaster Tarawih Banyumas, Ganjar Ingatkan Masyarakat Jangan Anggap Remeh Covid-19

  07 May 2021  |   16:00:00  |   dibaca : 872 
Kategori :
Bagikan :


Klaster Tarawih Banyumas, Ganjar Ingatkan Masyarakat Jangan Anggap Remeh Covid-19

07 May 2021 | 16:00:00 | dibaca : 872
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BANYUMAS - Beberapa waktu lalu, Kabupaten Banyumas sempat dikejutkan dengan munculnya lonjakan kasus Covid-19 dari klaster tarawih. Sebanyak 50 orang saat ini masih diisolasi di tempat karantina terpusat Pondok Slamet Baturaden Purwokerto. 

Saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyumas, termasuk mengecek posko-posko penyekatan arus mudik lebaran pada Jumat (7/5/2021) , Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyempatkan menjenguk warga yang dikarantina itu. 

Saat tiba di lokasi, Ganjar menyapa beberapa warga hanya dari kejauhan. Sambil berteriak, Ganjar memberikan semangat dan motivasi pada mereka semua. 

"Gimana kabarnya, ada yang punya gejala tidak? Sesak nafas, batuk-batuk, atau pilek. Kalau ada keluhan jangan sungkan ngomong sama petugas ya," teriak Ganjar. 

Beberapa pasien yang sedang diisolasi mengaku dalam kondisi sehat, meski ada yang sempat mengeluhkan gejala ringan. 

"Saya sempat tidak bisa mencium bau Pak, alhamdulillah sekarang sudah bisa." ucap salah satu pasien. 

Saat ditanya penyebab penularannya, sebagian besar mengatakan, mereka tertular saat tarawih sementara sebagian lainnya ketularan saat melakukan kontak dengan tetangganya yang bersilaturahmi. Ada pula beberapa yang tertular dari keluarga sendiri. 

Untuk menjaga kekebalan tubuh, Ganjar minta warga yang sedang menjalani isolasi untuk bersabar. Mereka bisa meningkatkan imunitas tubuh dengan berolah raga dan tentu saja dengan jiwa yang gembira. 

"Jangan lupa selalu bahagia. Saya doakan panjenengan semua segera sehat, dan bisa kembali pulang ke rumah," ucapnya. 

"Pak mau foto Pak, tapi sayang kita jaraknya jauh," seru salah satu pasien dari dalam ruang karantina. 

"Ya sudah foto saja dari sana. Kelihatan kok. Atau difotoin dari sini, nanti minta ke petugas ya," balas Ganjar dari kejauhan. 

Belajar dari kasus penyebaran Covid-19 pada warga Banyumas itu, Ganjar kembali mengingatkan agar masyarakat jangan abai protokol kesehatan. 

"Maka saya titip pesan buat semuanya, kondisinya masih labil, maka saya minta semua disiplin protokol kesehatan. Tadi ada yang ketularan dari tetangga yang main ke rumah. Dia tidak tahu (kalau tetangganya positif) dan (dia jadi ikut) positif. Sesimpel itu. Maka kita harus benar-benar disiplin prokes dalam setiap kegiatan," kata Ganjar. 

Ganjar pun menyayangkan sikap masyarakat yang semakin hari semakin abai dan menganggap remeh Covid-19. Mereka mulai tidak pakai masker, kumpul-kumpul seperti biasa. 

"Karena merasa sudah aman, (mereka) kumpul dengan kawan, saudara dan tetangga. Merasa (mereka orang) dekat, sehingga abai. Padahal belum tentu, karena virus ini tidak kelihatan. Maka inilah pentingnya kita menjaga protokol kesehatan," pungkasnya.


Bagikan :

BANYUMAS - Beberapa waktu lalu, Kabupaten Banyumas sempat dikejutkan dengan munculnya lonjakan kasus Covid-19 dari klaster tarawih. Sebanyak 50 orang saat ini masih diisolasi di tempat karantina terpusat Pondok Slamet Baturaden Purwokerto. 

Saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyumas, termasuk mengecek posko-posko penyekatan arus mudik lebaran pada Jumat (7/5/2021) , Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyempatkan menjenguk warga yang dikarantina itu. 

Saat tiba di lokasi, Ganjar menyapa beberapa warga hanya dari kejauhan. Sambil berteriak, Ganjar memberikan semangat dan motivasi pada mereka semua. 

"Gimana kabarnya, ada yang punya gejala tidak? Sesak nafas, batuk-batuk, atau pilek. Kalau ada keluhan jangan sungkan ngomong sama petugas ya," teriak Ganjar. 

Beberapa pasien yang sedang diisolasi mengaku dalam kondisi sehat, meski ada yang sempat mengeluhkan gejala ringan. 

"Saya sempat tidak bisa mencium bau Pak, alhamdulillah sekarang sudah bisa." ucap salah satu pasien. 

Saat ditanya penyebab penularannya, sebagian besar mengatakan, mereka tertular saat tarawih sementara sebagian lainnya ketularan saat melakukan kontak dengan tetangganya yang bersilaturahmi. Ada pula beberapa yang tertular dari keluarga sendiri. 

Untuk menjaga kekebalan tubuh, Ganjar minta warga yang sedang menjalani isolasi untuk bersabar. Mereka bisa meningkatkan imunitas tubuh dengan berolah raga dan tentu saja dengan jiwa yang gembira. 

"Jangan lupa selalu bahagia. Saya doakan panjenengan semua segera sehat, dan bisa kembali pulang ke rumah," ucapnya. 

"Pak mau foto Pak, tapi sayang kita jaraknya jauh," seru salah satu pasien dari dalam ruang karantina. 

"Ya sudah foto saja dari sana. Kelihatan kok. Atau difotoin dari sini, nanti minta ke petugas ya," balas Ganjar dari kejauhan. 

Belajar dari kasus penyebaran Covid-19 pada warga Banyumas itu, Ganjar kembali mengingatkan agar masyarakat jangan abai protokol kesehatan. 

"Maka saya titip pesan buat semuanya, kondisinya masih labil, maka saya minta semua disiplin protokol kesehatan. Tadi ada yang ketularan dari tetangga yang main ke rumah. Dia tidak tahu (kalau tetangganya positif) dan (dia jadi ikut) positif. Sesimpel itu. Maka kita harus benar-benar disiplin prokes dalam setiap kegiatan," kata Ganjar. 

Ganjar pun menyayangkan sikap masyarakat yang semakin hari semakin abai dan menganggap remeh Covid-19. Mereka mulai tidak pakai masker, kumpul-kumpul seperti biasa. 

"Karena merasa sudah aman, (mereka) kumpul dengan kawan, saudara dan tetangga. Merasa (mereka orang) dekat, sehingga abai. Padahal belum tentu, karena virus ini tidak kelihatan. Maka inilah pentingnya kita menjaga protokol kesehatan," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu