Follow Us :              

Taj Yasin Harapkan Ponpes Ajarkan Makna Toleransi Dalam Al-Qur'an

  04 June 2021  |   08:00:00  |   dibaca : 645 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Harapkan Ponpes Ajarkan Makna Toleransi Dalam Al-Qur'an

04 June 2021 | 08:00:00 | dibaca : 645
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

SEMARANG -Setelah menjadi angan-angan sejak tahun 2000, pendirian Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Qur’an Raudlotut Tamyiz, Kelurahan Mlatibaru, Semarang Timur, akhirnya terealisasi. Peletakan batu pertama pembangunan, dilaksanakan Jumat (4/6/2021) oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan pembina Ponpes, Habib Hasan Al Jufri. 

Taj Yasin mengatakan, terkait upaya memperkuat kerukunan dan persatuan bangsa, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Raudlotut Tamyiz, kelak diharapkan tidak hanya mengajarkan hafalan Al-Quran saja, tetapi juga makna yang terkandung di dalam Al-Qur'an, salah satunya tentang toleransi. 

“Saya berharap, dengan adanya Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Raudlotut Tamyiz, (nantinya) bisa menerjemahkan apa yang difirmankan Allah SWT tentang kehidupan, baik kehidupan bagi kita (sebagai) individu maupun sosial, itu harus dipelajari juga. Tidak hanya menghafal Al-Qur’an,” pesan Taj Yasin. 

Taj Yasin menjelaskan, di dalam agama Islam terdapat dua hukum, yaitu hukum fardu ain dan fardu kifayah. Aktivitas fardu ain, seperti salat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, dan membayar zakat fitrah, mengantarkan hubungan umat Islam kepada Allah SWT. 

Sementara fardhu kifayah, adalah aktivitas yang menjadi kewajiban bersama. Selama belum ada yang melaksanakan aktifitas itu, berarti masih menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama yang harus ditunaikan. 

“Fardu kifayah ini diperintahkan dalam Al-Qur’an, terkait bagaimana kita memakmurkan bumi Allah. Sehingga tidak semua bisa mengikutinya. Seperti (belajar) ilmu kedokteran, ilmu fisika, dan sebagainya. Tidak semua kita wajib mempelajari itu, sehingga semua harus dipadukan. Dan itu juga sudah (ada) dalam kisi-kisi pembelajaran Islam,” ujar Taj Yasin. 

Sejalan dengan harapan Taj Yasin, Pembina Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Raudlotut Tamyiz, Habib Hasan Al Jufri mengatakan, pihaknya juga akan berusaha, agar Pondok Pesantren yang diampunya bisa menjadi tempat yang mampu mendidik santriwan dan santriwati menjadi generasi sholih-sholihah dan diberikan kemuliaan sifat Qur’ani.


Bagikan :

SEMARANG -Setelah menjadi angan-angan sejak tahun 2000, pendirian Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Qur’an Raudlotut Tamyiz, Kelurahan Mlatibaru, Semarang Timur, akhirnya terealisasi. Peletakan batu pertama pembangunan, dilaksanakan Jumat (4/6/2021) oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan pembina Ponpes, Habib Hasan Al Jufri. 

Taj Yasin mengatakan, terkait upaya memperkuat kerukunan dan persatuan bangsa, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Raudlotut Tamyiz, kelak diharapkan tidak hanya mengajarkan hafalan Al-Quran saja, tetapi juga makna yang terkandung di dalam Al-Qur'an, salah satunya tentang toleransi. 

“Saya berharap, dengan adanya Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Raudlotut Tamyiz, (nantinya) bisa menerjemahkan apa yang difirmankan Allah SWT tentang kehidupan, baik kehidupan bagi kita (sebagai) individu maupun sosial, itu harus dipelajari juga. Tidak hanya menghafal Al-Qur’an,” pesan Taj Yasin. 

Taj Yasin menjelaskan, di dalam agama Islam terdapat dua hukum, yaitu hukum fardu ain dan fardu kifayah. Aktivitas fardu ain, seperti salat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, dan membayar zakat fitrah, mengantarkan hubungan umat Islam kepada Allah SWT. 

Sementara fardhu kifayah, adalah aktivitas yang menjadi kewajiban bersama. Selama belum ada yang melaksanakan aktifitas itu, berarti masih menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama yang harus ditunaikan. 

“Fardu kifayah ini diperintahkan dalam Al-Qur’an, terkait bagaimana kita memakmurkan bumi Allah. Sehingga tidak semua bisa mengikutinya. Seperti (belajar) ilmu kedokteran, ilmu fisika, dan sebagainya. Tidak semua kita wajib mempelajari itu, sehingga semua harus dipadukan. Dan itu juga sudah (ada) dalam kisi-kisi pembelajaran Islam,” ujar Taj Yasin. 

Sejalan dengan harapan Taj Yasin, Pembina Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Raudlotut Tamyiz, Habib Hasan Al Jufri mengatakan, pihaknya juga akan berusaha, agar Pondok Pesantren yang diampunya bisa menjadi tempat yang mampu mendidik santriwan dan santriwati menjadi generasi sholih-sholihah dan diberikan kemuliaan sifat Qur’ani.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu