Follow Us :              

Penerima Dana Insentif Pengajar Keagamaan Apresiasi Kepedulian Ganjar- Taj Yasin

  09 September 2021  |   11:00:00  |   dibaca : 964 
Kategori :
Bagikan :


Penerima Dana Insentif Pengajar Keagamaan Apresiasi Kepedulian Ganjar- Taj Yasin

09 September 2021 | 11:00:00 | dibaca : 964
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Segenap pengajar keagamaan di Provinsi Jawa Tengah telah menerima transferan dana insentif semester pertama dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2021. Dana insentif tersebut dinilai menjadi wujud kepedulian pemerintah di masa kepemimpinan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen.

Ketua  Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP), Dr. H. Abu Choir, M.A, menyampaikan rasa terima kasih kepada pemprov Jateng atas dana insentif tersebut.

"Kami menyadari bahwa dana ini sekalipun masih sedikit, tetapi menurut kami merupakan bentuk perhatian dan kepedulian kepada kami sebagai garda depan penjaga moral masyarakat," kata Abu, saat dikonfirmasi, Kamis (9/9).

Abu menambahkan, bantuan dana insentif dari Pemprov Jateng juga dirasa sangat membantu para guru keagamaan di ponpes. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, dana insentif menjadi sangat berarti.

"Bantuan ini akan kami gunakan sebaik-baiknya dan menjadi bekal untuk menguatkan pendidikan keagamaan anak-anak dan masyarakat di daerah kami masing-masing," tambahnya.

Abu berharap bantuan dana insentif ini dapat tetap digulirkan sehingga bisa terus membantu para guru keagamaan.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Diniyah  Takmiliyah (FKDT) Jateng, Nur Said, mendukung program insentif untuk para pengajar di lembaga keagamaan, termasuk para guru Madin di Jateng. 

Meskipun jumlah nominal tidak banyak atau Rp. 100 ribu per ustad/ustadzah, namun insentif tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap para guru madrasah diniyah.

"Kami sangat berterimakasih Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan perhatian, memotivasi, dan mengakui keberadaan kami sebagai pengajar keagamaan. Kami tidak melihat nilai nominalnya, tetapi adanya pemberian insentif ini, kami merasa diperhatikan oleh pemerintah," katanya. 

Nur Said berharap, program yang digulirkan Pemprov Jateng sejak pemerintahan Ganjar Pranowo - Taj Yasin tersebut, terus berlanjut dan pencairannya selalu tepat waktu. Pencairan insentif yang sebelumnya dibagikan per tiga bulan sekali, mulai tahun ini dibagikan per semester. Diharapkan insentif dibagikan tepat waktu atau sekitar bulan Juni-Juli. 

"Pencairan insentif untuk semester pertama 2021 sudah kami terima. Selama ini untuk proses pencairannya, Alhamdulillah tidak ada kendala. Para pengajar yang sudah masuk data penerima, begitu insentif sudah cair, mereka bisa mengambil lewat rekening masing-masing," jelasnya. 

Ia mengatakan, program yang sudah berjalan sekitar tiga tahun terakhir itu merupakan program kali pertama di Pemprov Jateng atau sejak pemerintahan Ganjar-Yasin. Diharapkan pemerintah terus menganggarkan insentif untuk pengajar keagamaan, sehingga para guru diniyah semakin bersemangat mengajar. 

Pada masa kepemimpinan Ganjar-Yasin, sebanyak 211.455 pengajar keagamaan telah diberi bantuan dana insentif. Program tersebut telah bergulir sejak tahun 2019 hingga sekarang. 

Pada tahun 2019, jumlah penerima dana insentif mencapai 171.131 orang sebesar Rp. 205,657,200,000. Tahun berikutnya jumlah penerima dana insentif ditingkatkan menjadi 211.455 orang sebesar Rp. 254,246,000,000. Sementara pada tahun 2021 jumlahnya masih tetap sama. Penerima dana insentif bukan hanya dari golongan pengajar agama Islam melainkan juga pengajar agama lainnya.


Bagikan :

SEMARANG - Segenap pengajar keagamaan di Provinsi Jawa Tengah telah menerima transferan dana insentif semester pertama dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2021. Dana insentif tersebut dinilai menjadi wujud kepedulian pemerintah di masa kepemimpinan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen.

Ketua  Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP), Dr. H. Abu Choir, M.A, menyampaikan rasa terima kasih kepada pemprov Jateng atas dana insentif tersebut.

"Kami menyadari bahwa dana ini sekalipun masih sedikit, tetapi menurut kami merupakan bentuk perhatian dan kepedulian kepada kami sebagai garda depan penjaga moral masyarakat," kata Abu, saat dikonfirmasi, Kamis (9/9).

Abu menambahkan, bantuan dana insentif dari Pemprov Jateng juga dirasa sangat membantu para guru keagamaan di ponpes. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, dana insentif menjadi sangat berarti.

"Bantuan ini akan kami gunakan sebaik-baiknya dan menjadi bekal untuk menguatkan pendidikan keagamaan anak-anak dan masyarakat di daerah kami masing-masing," tambahnya.

Abu berharap bantuan dana insentif ini dapat tetap digulirkan sehingga bisa terus membantu para guru keagamaan.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Diniyah  Takmiliyah (FKDT) Jateng, Nur Said, mendukung program insentif untuk para pengajar di lembaga keagamaan, termasuk para guru Madin di Jateng. 

Meskipun jumlah nominal tidak banyak atau Rp. 100 ribu per ustad/ustadzah, namun insentif tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap para guru madrasah diniyah.

"Kami sangat berterimakasih Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan perhatian, memotivasi, dan mengakui keberadaan kami sebagai pengajar keagamaan. Kami tidak melihat nilai nominalnya, tetapi adanya pemberian insentif ini, kami merasa diperhatikan oleh pemerintah," katanya. 

Nur Said berharap, program yang digulirkan Pemprov Jateng sejak pemerintahan Ganjar Pranowo - Taj Yasin tersebut, terus berlanjut dan pencairannya selalu tepat waktu. Pencairan insentif yang sebelumnya dibagikan per tiga bulan sekali, mulai tahun ini dibagikan per semester. Diharapkan insentif dibagikan tepat waktu atau sekitar bulan Juni-Juli. 

"Pencairan insentif untuk semester pertama 2021 sudah kami terima. Selama ini untuk proses pencairannya, Alhamdulillah tidak ada kendala. Para pengajar yang sudah masuk data penerima, begitu insentif sudah cair, mereka bisa mengambil lewat rekening masing-masing," jelasnya. 

Ia mengatakan, program yang sudah berjalan sekitar tiga tahun terakhir itu merupakan program kali pertama di Pemprov Jateng atau sejak pemerintahan Ganjar-Yasin. Diharapkan pemerintah terus menganggarkan insentif untuk pengajar keagamaan, sehingga para guru diniyah semakin bersemangat mengajar. 

Pada masa kepemimpinan Ganjar-Yasin, sebanyak 211.455 pengajar keagamaan telah diberi bantuan dana insentif. Program tersebut telah bergulir sejak tahun 2019 hingga sekarang. 

Pada tahun 2019, jumlah penerima dana insentif mencapai 171.131 orang sebesar Rp. 205,657,200,000. Tahun berikutnya jumlah penerima dana insentif ditingkatkan menjadi 211.455 orang sebesar Rp. 254,246,000,000. Sementara pada tahun 2021 jumlahnya masih tetap sama. Penerima dana insentif bukan hanya dari golongan pengajar agama Islam melainkan juga pengajar agama lainnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu