Follow Us :              

Sasar Wisatawan Negara Muslim, Pemprov Jateng Gelar Pelatihan Penyembelih Bersertifikasi Halal

  29 September 2021  |   14:00:00  |   dibaca : 676 
Kategori :
Bagikan :


Sasar Wisatawan Negara Muslim, Pemprov Jateng Gelar Pelatihan Penyembelih Bersertifikasi Halal

29 September 2021 | 14:00:00 | dibaca : 676
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong pertumbuhan wisata halal sebagai daya tarik bagi wisatawan dari negara-negara dengan mayoritas muslim, seperti Timur Tengah. 

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengatakan salah satu upaya untuk mendukung program tersebut dengan mendorong ketersediaan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) halal di berbagai daerah di Jawa Tengah. 

"Potensi dan pasar kita sudah jelas, mayoritas (penduduk) di Jawa Tengah muslim. Terus sudah ada banyak pondok pesantren yang membutuhkan itu (sembelih) secara halal, baik untuk aqiqah atau qurban Idul Adha," kata Taj Yasin, dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (29/09/2021). 

Taj Yasin menjelaskan, selain memacu daya tarik kuliner bagi wisatawan Timur Tengah, RPH Halal diharapkan juga mampu mendorong pertumbuhan ekspor daging ke negara tetangga. 

"Kalau kita targetnya yang pertama menambah stay wisatawan muslim dengan adanya kuliner halal. Kemudian, kita juga akan memasok bahan baku daging (halal), syukur-syukur bisa (ekspor) ke negara tetangga," tambahnya. 

Untuk mendorong percepatan RPH Halal, Taj Yasin mengaku pihaknya telah menyiapkan pelatihan Penyembelih Halal di Jawa Tengah. 

Menurutnya, meski saat ini Pemprov Jateng telah memiliki Juru Sembelih Halal (Juleha) namun jika jumlahnya belum mencukupi, jika dikaitkan dengan pengembangan RPH. 

Taj Yasin mengatakan, untuk sementara waktu pihaknya baru akan melatih 40 orang sebagai Penyembelih Halal. Setelah pelatihan penyembelih halal ini mereka akan mendapatkan sertifikat dan disebar ke kota/kabupaten untuk memberi pelatihan hingga tingkat kecamatan. 

"Nanti kita koordinasikan dengan pemda, supaya para penyembelih halal yang sudah terlatih dan bersertifikat ini bisa memberikan pelatihan hingga tingkat kecamatan," tandasnya. 

Pelatihan 40 orang calon penyembelih halal tersebut, rencananya digelar pada awal November mendatang. Selain 40 peserta tersebut, pelatihan ini juga melibatkan beberapa pondok pesantren untuk mengikuti pelatihan tersebut.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong pertumbuhan wisata halal sebagai daya tarik bagi wisatawan dari negara-negara dengan mayoritas muslim, seperti Timur Tengah. 

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengatakan salah satu upaya untuk mendukung program tersebut dengan mendorong ketersediaan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) halal di berbagai daerah di Jawa Tengah. 

"Potensi dan pasar kita sudah jelas, mayoritas (penduduk) di Jawa Tengah muslim. Terus sudah ada banyak pondok pesantren yang membutuhkan itu (sembelih) secara halal, baik untuk aqiqah atau qurban Idul Adha," kata Taj Yasin, dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (29/09/2021). 

Taj Yasin menjelaskan, selain memacu daya tarik kuliner bagi wisatawan Timur Tengah, RPH Halal diharapkan juga mampu mendorong pertumbuhan ekspor daging ke negara tetangga. 

"Kalau kita targetnya yang pertama menambah stay wisatawan muslim dengan adanya kuliner halal. Kemudian, kita juga akan memasok bahan baku daging (halal), syukur-syukur bisa (ekspor) ke negara tetangga," tambahnya. 

Untuk mendorong percepatan RPH Halal, Taj Yasin mengaku pihaknya telah menyiapkan pelatihan Penyembelih Halal di Jawa Tengah. 

Menurutnya, meski saat ini Pemprov Jateng telah memiliki Juru Sembelih Halal (Juleha) namun jika jumlahnya belum mencukupi, jika dikaitkan dengan pengembangan RPH. 

Taj Yasin mengatakan, untuk sementara waktu pihaknya baru akan melatih 40 orang sebagai Penyembelih Halal. Setelah pelatihan penyembelih halal ini mereka akan mendapatkan sertifikat dan disebar ke kota/kabupaten untuk memberi pelatihan hingga tingkat kecamatan. 

"Nanti kita koordinasikan dengan pemda, supaya para penyembelih halal yang sudah terlatih dan bersertifikat ini bisa memberikan pelatihan hingga tingkat kecamatan," tandasnya. 

Pelatihan 40 orang calon penyembelih halal tersebut, rencananya digelar pada awal November mendatang. Selain 40 peserta tersebut, pelatihan ini juga melibatkan beberapa pondok pesantren untuk mengikuti pelatihan tersebut.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu