Follow Us :              

Ganjar : Informasi Yang Bisa Dibuka Jangan Ditutup-Tutupi

  11 October 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 635 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar : Informasi Yang Bisa Dibuka Jangan Ditutup-Tutupi

11 October 2021 | 09:00:00 | dibaca : 635
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah berupaya memberikan informasi sebaik dan setransparan mungkin bagi masyarakat. 
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, hal ini sesuai dengan semangat keterbukaan yang selama ini selalu ia tekankan pada seluruh jajarannya. 

"Kalau kita ingin publik bisa mengakses informasi, ya sudah (ini) saatnya. Jadi yang bisa dibuka jangan ditutup-tutupi. Berikan informasi yang baik dan benar agar masyarakat bisa mengakses," kata Ganjar saat ditemui usai memberikan paparan inovasi dan kolaborasi keterbukaan informasi publik kepada tim penilai dari Komisi Informasi Pusat, Senin (11/10/2021). 

Akses informasi penting yang sangat berhubungan dengan layanan masyarakat  misalnya informasi vaksin, bantuan sosial, kesehatan, akses pendidikan, dan lainnya, harus dibuka seluas-luasnya. Tidak hanya itu, informasi terkait aset ekonomi pemerintah, seperti BUMD, menurut Ganjar juga perlu untuk membuka informasi dengan baik sehingga bisa meningkatkan kepercayaan publik. 

"Agar publik tahu bahwa BUMD-nya sudah transparan. Seandainya publik butuh bantuan terkait institusi itu bisa mendapatkan dengan mudah," katanya. 

Terkait keterbukaan informasi, Ganjar mengatakan, Jateng telah membuat beragam inovasi untuk mendukung gerakan ini, khususnya dalam rangka peningkatan kualitas layanan publik.
Di antaranya inovasi tersebut adalah dengan dibuatnya sentra vaksin dan call center untuk memudahkan akses masyarakat untuk mendapatkan informasi dan pelayanan yang berkaitan vaksin Covid-19. 

Selanjutnya ada aplikasi Sibina Cantik Bingit yang merupakan inovasi dari RS Margono Soekarjo Purwokerto. Melalui inovasi ini pihak RS Margono bahkan bisa berkolaborasi dengan BPJS untuk mengakomodir vaksinasi lansia. 

Bahkan di tengah kalut persoalan kelangkaan oksigen tabung beberapa bulan lalu, pembentukan Satgas Oksigen juga terbukti mampu menanggulangi karena adanya koordinasi dan keterbukaan informasi dari semua pemangku kepentingan. 

Keterbukaan juga ditunjukkan Pemprov Jateng dengan membuka jadwal kegiatan gubernur, wakil gubernur dan sekretaris daerah. Masyarakat bisa mengetahui semua agenda tersebut lewat aplikasi Si Pelem Keprok, Sistem Informasi Pelayanan Kehumasan dan Keprotokolan. 

"Kami hanya ingin ada kesungguhan. Informasi (seperti) itu yang kami inginkan agar bisa diakses publik satu persatu. Tidak hanya dinas tetapi juga personilnya. Banyak cara mempublikasikan sekaligus mengedukasi, termasuk aktif menggunakan media sosial untuk sosialisasi dan memberikan informasi," kata Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah berupaya memberikan informasi sebaik dan setransparan mungkin bagi masyarakat. 
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, hal ini sesuai dengan semangat keterbukaan yang selama ini selalu ia tekankan pada seluruh jajarannya. 

"Kalau kita ingin publik bisa mengakses informasi, ya sudah (ini) saatnya. Jadi yang bisa dibuka jangan ditutup-tutupi. Berikan informasi yang baik dan benar agar masyarakat bisa mengakses," kata Ganjar saat ditemui usai memberikan paparan inovasi dan kolaborasi keterbukaan informasi publik kepada tim penilai dari Komisi Informasi Pusat, Senin (11/10/2021). 

Akses informasi penting yang sangat berhubungan dengan layanan masyarakat  misalnya informasi vaksin, bantuan sosial, kesehatan, akses pendidikan, dan lainnya, harus dibuka seluas-luasnya. Tidak hanya itu, informasi terkait aset ekonomi pemerintah, seperti BUMD, menurut Ganjar juga perlu untuk membuka informasi dengan baik sehingga bisa meningkatkan kepercayaan publik. 

"Agar publik tahu bahwa BUMD-nya sudah transparan. Seandainya publik butuh bantuan terkait institusi itu bisa mendapatkan dengan mudah," katanya. 

Terkait keterbukaan informasi, Ganjar mengatakan, Jateng telah membuat beragam inovasi untuk mendukung gerakan ini, khususnya dalam rangka peningkatan kualitas layanan publik.
Di antaranya inovasi tersebut adalah dengan dibuatnya sentra vaksin dan call center untuk memudahkan akses masyarakat untuk mendapatkan informasi dan pelayanan yang berkaitan vaksin Covid-19. 

Selanjutnya ada aplikasi Sibina Cantik Bingit yang merupakan inovasi dari RS Margono Soekarjo Purwokerto. Melalui inovasi ini pihak RS Margono bahkan bisa berkolaborasi dengan BPJS untuk mengakomodir vaksinasi lansia. 

Bahkan di tengah kalut persoalan kelangkaan oksigen tabung beberapa bulan lalu, pembentukan Satgas Oksigen juga terbukti mampu menanggulangi karena adanya koordinasi dan keterbukaan informasi dari semua pemangku kepentingan. 

Keterbukaan juga ditunjukkan Pemprov Jateng dengan membuka jadwal kegiatan gubernur, wakil gubernur dan sekretaris daerah. Masyarakat bisa mengetahui semua agenda tersebut lewat aplikasi Si Pelem Keprok, Sistem Informasi Pelayanan Kehumasan dan Keprotokolan. 

"Kami hanya ingin ada kesungguhan. Informasi (seperti) itu yang kami inginkan agar bisa diakses publik satu persatu. Tidak hanya dinas tetapi juga personilnya. Banyak cara mempublikasikan sekaligus mengedukasi, termasuk aktif menggunakan media sosial untuk sosialisasi dan memberikan informasi," kata Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu