Follow Us :              

Tekan Angka Pengangguran Jateng, Taj Yasin Dukung Program Kerja Sambil Kuliah

  02 November 2021  |   08:30:00  |   dibaca : 1038 
Kategori :
Bagikan :


Tekan Angka Pengangguran Jateng, Taj Yasin Dukung Program Kerja Sambil Kuliah

02 November 2021 | 08:30:00 | dibaca : 1038
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mendukung program kerja sambil kuliah yang diselenggarakan Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Semarang. Program yang melibatkan lembaga pelatihan kerja, perusahaan, dan universitas itu menjadi pencetak mahasiswa yang mandiri sekaligus membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran. 

"Saya senang semoga program kerja sambil kuliah ini, bisa diikuti seluruh kampus yang ada di Jawa Tengah. Kampus-kampus dapat melaksanakan pelatihan bekerjasama dengan salah satu atau beberapa perusahaan," kata Taj Yasin saat audiensi dengan rektor dan jajaran akademisi UNW di ruang kerja wakil gubernur, Selasa (2/11/2021). 

Taj Yasin mengatakan, selama ini biasanya orang kerja kemudian masuk kuliah untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian akademik, tetapi Nawacita program kerja sambil kuliah adalah masuk kuliah kemudian diarahkan bekerja di perusahaan-perusahaan di yang ada sekitar kampus. 

Melalui program itu, para mahasiswa bisa mendapatkan beberapa keuntungan. Salah satunya mahasiswa dapat mengenal dunia kerja secara langsung karena UNW sudah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan berskala besar. Para mahasiswa yang kuliah sambil kerja setiap bulan mendapatkan gaji sesuai UMR yang bisa digunakan untuk biaya kuliah dan kebutuhan lainnya sehingga tidak membebani keluarga. 

"Kami sangat mendukung dan mengapresiasi semoga program kerja sambil kuliah dapat berjalan terus," tandas Taj Yasin. 

Wakil Rektor 1 UNW Semarang Kustiyono menjelaskan, dalam pelaksanaan program kuliah sambil kerja yang diselenggarakan sejak 2019, pihaknya memberikan pelatihan ketrampilan dasar dan penempatan kerja yang semuanya tidak dipungut biaya karena UNW sudah bekerjasama dengan lembaga pelatihan kerja (LPK) dan industri. 

Setelah pelatihan kemudian penempatan kerja sesuai dengan kebutuhan industri, diseleksi, setelah itu baru perkuliahan. Ini sudah jalan sekitar dua angkatan dan yang kemarin sudah mulai kuliah, ada sekitar 115 mahasiswa dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Mulai dari Cilacap, Batang, Pekalongan, Blora, Sragen, hingga Wonogiri," bebernya. 

Konsep program kerja sambil kuliah, pelatihan, penempatan kerja, pendampingan kerja di industri hingga lulus kuliah dengan waktu perkuliahan sekitar 3,5 - 4 tahun. Menurutnya, program kerja sambil kuliah tidak mengganggu waktu kerja maupun kuliah. Hal itu karena UNW bersama perusahaan yang bersangkutan sudah menyesuaikan jadwal kuliah, baik daring maupun luring dilaksanakan pada malam hari dan hari libur kerja. 

"Dalam hal pembiayaan juga tidak merepotkan orangtua maupun saudara, karena bisa menghidupi sendiri mulai dari biaya kuliah, kos, dan biaya hidup. Bahkan, ada semacam lemburan yang bisa untuk menambah pendapatan," terang Kustiyono.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mendukung program kerja sambil kuliah yang diselenggarakan Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Semarang. Program yang melibatkan lembaga pelatihan kerja, perusahaan, dan universitas itu menjadi pencetak mahasiswa yang mandiri sekaligus membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran. 

"Saya senang semoga program kerja sambil kuliah ini, bisa diikuti seluruh kampus yang ada di Jawa Tengah. Kampus-kampus dapat melaksanakan pelatihan bekerjasama dengan salah satu atau beberapa perusahaan," kata Taj Yasin saat audiensi dengan rektor dan jajaran akademisi UNW di ruang kerja wakil gubernur, Selasa (2/11/2021). 

Taj Yasin mengatakan, selama ini biasanya orang kerja kemudian masuk kuliah untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian akademik, tetapi Nawacita program kerja sambil kuliah adalah masuk kuliah kemudian diarahkan bekerja di perusahaan-perusahaan di yang ada sekitar kampus. 

Melalui program itu, para mahasiswa bisa mendapatkan beberapa keuntungan. Salah satunya mahasiswa dapat mengenal dunia kerja secara langsung karena UNW sudah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan berskala besar. Para mahasiswa yang kuliah sambil kerja setiap bulan mendapatkan gaji sesuai UMR yang bisa digunakan untuk biaya kuliah dan kebutuhan lainnya sehingga tidak membebani keluarga. 

"Kami sangat mendukung dan mengapresiasi semoga program kerja sambil kuliah dapat berjalan terus," tandas Taj Yasin. 

Wakil Rektor 1 UNW Semarang Kustiyono menjelaskan, dalam pelaksanaan program kuliah sambil kerja yang diselenggarakan sejak 2019, pihaknya memberikan pelatihan ketrampilan dasar dan penempatan kerja yang semuanya tidak dipungut biaya karena UNW sudah bekerjasama dengan lembaga pelatihan kerja (LPK) dan industri. 

Setelah pelatihan kemudian penempatan kerja sesuai dengan kebutuhan industri, diseleksi, setelah itu baru perkuliahan. Ini sudah jalan sekitar dua angkatan dan yang kemarin sudah mulai kuliah, ada sekitar 115 mahasiswa dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Mulai dari Cilacap, Batang, Pekalongan, Blora, Sragen, hingga Wonogiri," bebernya. 

Konsep program kerja sambil kuliah, pelatihan, penempatan kerja, pendampingan kerja di industri hingga lulus kuliah dengan waktu perkuliahan sekitar 3,5 - 4 tahun. Menurutnya, program kerja sambil kuliah tidak mengganggu waktu kerja maupun kuliah. Hal itu karena UNW bersama perusahaan yang bersangkutan sudah menyesuaikan jadwal kuliah, baik daring maupun luring dilaksanakan pada malam hari dan hari libur kerja. 

"Dalam hal pembiayaan juga tidak merepotkan orangtua maupun saudara, karena bisa menghidupi sendiri mulai dari biaya kuliah, kos, dan biaya hidup. Bahkan, ada semacam lemburan yang bisa untuk menambah pendapatan," terang Kustiyono.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu