Follow Us :              

Entaskan Kemiskinan, Destara Jateng Andalkan Budidaya Kunyit Demak

  10 November 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 1524 
Kategori :
Bagikan :


Entaskan Kemiskinan, Destara Jateng Andalkan Budidaya Kunyit Demak

10 November 2021 | 09:00:00 | dibaca : 1524
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

DEMAK - Kunyit merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan Kabupaten Demak. Bahkan, budidaya tanaman rimpang tersebut menjadi andalan untuk menekan angka kemiskinan di Desa Kebonbatur, Kecamatan, Mranggen Kabupaten Demak. 

"Saya mengapresiasi, bahwa adanya pelatihan ekonomi ini membantu kami di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, khususnya dalam pengentasan kemiskinan," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin saat menutup pelatihan ekonomi pengolahan kunyit kering di Balai Desa Kebonbatur, Rabu (10/11/2021). 

Melalui program Desa Sejahtera (Destara) 2021 yang diinisiasi Pemerintah Provinsi  (Pemprov) Jateng  dan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Jateng, pemberdayaan masyarakat semakin ditingkatkan melalui budidaya kunyit. Para perempuan Desa Kebonbatur dilatih mengolah kunyit menjadi berbagai produk untuk menambah pendapatan ekonomi masyarakat. 

"Biasanya kalau kunyitnya banyak lalu dijual di pasar, itu harganya belum nendang(murah). Tetapi kalau sudah diolah, dikemas apalagi nanti kemasannya sudah mendapatkan izin dari dinas terkait, maka jangkauan pemasarannya lebih jauh," katanya. 

Wagub Jateng  yang juga selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Jateng berharap, ketika pemerintah berupaya mengentaskan kemiskinan, masyarakat diharapkan juga ikut bergerak memberdayakan diri. Antara lain dengan mengembangkan potensi-potensi yang ada, seperti menjahit atau membuat empon-empon jamu tradisional. 

Apalagi pada masa pandemi Covid-19, menurutnya tidak sedikit masyarakat yang membutuhkan aneka ramuan tradisional untuk meningkatkan daya tahan dan kesehatan tubuh. Karenanya para anggota kelompok pelatihan ekonomi  diharapkan dapat lebih berkembang dan berdaya seiring peningkatan pemasukan ekonomi mereka. 

Wagub Jateng berharap, masyarakat, kepala desa, perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) bekerjasama dengan BUMDes untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada. Kemudian menyelenggarakan pelatihan-pelatihan ekonomi dengan menggandeng Dinas Koperasi Kabupaten Demak atau Dinas Koperasi Provinsi Jateng, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKP) 

"Masyarakat Kebonbatur harus berdaya, memiliki inovasi, dan memiliki jiwa entrepreneur atau berwirausaha. Sehingga apa saja yang ada di daerah Kebonbatur, bisa dikembangkan lagi," pintanya. 

Ketua Umum BKOW Jateng, Nawal Arafah Yasin menambahkan, pelatihan mengolahan kunyit bagi warga Desa Kebonbatur ini akan diikuti 30 perempuan yang terbagi menjadi tiga kelompok. Mereka akan mendapat berbagai pelatihan pembuatan produk minuman dan serbuk kering. 

"Tujuan pelatihan ekonomi di Desa Kebonbatur ini adalah untuk meningkatkan keterampilan mengolah hasil pertanian, khususnya kunyit. Pelaksanaan program Destara ini lebih fokus pada pemberdayaan perempuan rentan," katanya. 

Program Destara 2021 dilaksanakan di tiga kabupaten yang dipilih sebagai pilot project. Yakni Kabupaten Pemalang melalui budidaya buah rambutan di Desa Bantarbolang, Kabupaten Demak dengan kunyit sebagai komoditas unggulan Desa Kebonbatur, dan Kabupaten Sragen melalui budidaya ikan air tawar.


Bagikan :

DEMAK - Kunyit merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan Kabupaten Demak. Bahkan, budidaya tanaman rimpang tersebut menjadi andalan untuk menekan angka kemiskinan di Desa Kebonbatur, Kecamatan, Mranggen Kabupaten Demak. 

"Saya mengapresiasi, bahwa adanya pelatihan ekonomi ini membantu kami di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, khususnya dalam pengentasan kemiskinan," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin saat menutup pelatihan ekonomi pengolahan kunyit kering di Balai Desa Kebonbatur, Rabu (10/11/2021). 

Melalui program Desa Sejahtera (Destara) 2021 yang diinisiasi Pemerintah Provinsi  (Pemprov) Jateng  dan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Jateng, pemberdayaan masyarakat semakin ditingkatkan melalui budidaya kunyit. Para perempuan Desa Kebonbatur dilatih mengolah kunyit menjadi berbagai produk untuk menambah pendapatan ekonomi masyarakat. 

"Biasanya kalau kunyitnya banyak lalu dijual di pasar, itu harganya belum nendang(murah). Tetapi kalau sudah diolah, dikemas apalagi nanti kemasannya sudah mendapatkan izin dari dinas terkait, maka jangkauan pemasarannya lebih jauh," katanya. 

Wagub Jateng  yang juga selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Jateng berharap, ketika pemerintah berupaya mengentaskan kemiskinan, masyarakat diharapkan juga ikut bergerak memberdayakan diri. Antara lain dengan mengembangkan potensi-potensi yang ada, seperti menjahit atau membuat empon-empon jamu tradisional. 

Apalagi pada masa pandemi Covid-19, menurutnya tidak sedikit masyarakat yang membutuhkan aneka ramuan tradisional untuk meningkatkan daya tahan dan kesehatan tubuh. Karenanya para anggota kelompok pelatihan ekonomi  diharapkan dapat lebih berkembang dan berdaya seiring peningkatan pemasukan ekonomi mereka. 

Wagub Jateng berharap, masyarakat, kepala desa, perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) bekerjasama dengan BUMDes untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada. Kemudian menyelenggarakan pelatihan-pelatihan ekonomi dengan menggandeng Dinas Koperasi Kabupaten Demak atau Dinas Koperasi Provinsi Jateng, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKP) 

"Masyarakat Kebonbatur harus berdaya, memiliki inovasi, dan memiliki jiwa entrepreneur atau berwirausaha. Sehingga apa saja yang ada di daerah Kebonbatur, bisa dikembangkan lagi," pintanya. 

Ketua Umum BKOW Jateng, Nawal Arafah Yasin menambahkan, pelatihan mengolahan kunyit bagi warga Desa Kebonbatur ini akan diikuti 30 perempuan yang terbagi menjadi tiga kelompok. Mereka akan mendapat berbagai pelatihan pembuatan produk minuman dan serbuk kering. 

"Tujuan pelatihan ekonomi di Desa Kebonbatur ini adalah untuk meningkatkan keterampilan mengolah hasil pertanian, khususnya kunyit. Pelaksanaan program Destara ini lebih fokus pada pemberdayaan perempuan rentan," katanya. 

Program Destara 2021 dilaksanakan di tiga kabupaten yang dipilih sebagai pilot project. Yakni Kabupaten Pemalang melalui budidaya buah rambutan di Desa Bantarbolang, Kabupaten Demak dengan kunyit sebagai komoditas unggulan Desa Kebonbatur, dan Kabupaten Sragen melalui budidaya ikan air tawar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu