Follow Us :              

BUMP Modal 200 juta Beromzet 2 Miliar, Ganjar Ingin ini Jadi Percontohan

  17 November 2021  |   13:00:00  |   dibaca : 2615 
Kategori :
Bagikan :


BUMP Modal 200 juta Beromzet 2 Miliar, Ganjar Ingin ini Jadi Percontohan

17 November 2021 | 13:00:00 | dibaca : 2615
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

CILACAP - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terlihat sangat bahagia mendengar cerita para petani Cilacap tentang keberhasilan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang mereka dirikan bersama. BUMP ini merupakan gagasan dari Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang mereka tindaklanjuti. 

“Terimakasih karena pemerintah sudah mendukung kami. Kita ngga (bermaksud) mau pamer, dari 16 agustus kita berdiri dengan modal 200 juta (sekarang) sudah bisa bertransaksi hampir 2 miliar,” tutur Sukardi, salah satu pengurus BUMP PT Wijaya Kusuma Pangan Mandiri kepada Gubernur Jawa Tengah. 

Hal ini disampaikan pada acara peluncuran BUMP PT Wijaya Kusuma Pangan Mandiri dan pelepasan dua truk beras ke Pasar Induk Cipinang Jakarta dan Bulog Cindaga Banyumas, Rabu (17/11). Acara yang berlangsung di Sistem Resi Gudang, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap ini dihadiri pula oleh Bupati dan jajaran Forkopimda Kabupaten Cilacap. 

“Petani kita maksimalkan bergabung dengan badan usaha yang jelas dan diakui pemerintah, inilah hasilnya,” jelas Sukardi. 

Dia menyebut, BUMP PT Wijaya Kusuma Pangan Mandiri yang ia dirikan bersama beberapa petani lainnya, sejak didirikan pada 16 Agustus hingga saat ini telah menghimpun setidaknya seribu petani yang dibina. Omzet perusahaan ini sudah milyaran rupiah. 

Hal senada disampaikan oleh petani. Mereka merasa diuntungkan dengan keberadaan BUMP  Sebab, gabah dibeli dengan harga tinggi saat panen raya. Selisihnya Rp 300 rupiah jika dibeli oleh tengkulak. 

“Terus juga untuk bantuan benih, dibantu BUMP harganya pun tidak mahal, terus pupuk juga disiapin dari BUMP,” kata Edi Kuswanto, petani asal Desa Bojong Cilacap. 

Menanggapi keberhasilan badan usaha bersama milik petani ini,  Gubernur mengatakan bahwa selain keuntungan-keuntungan yang disampaikan petani dan pengelola BUMP tersebut ada keuntungan lain yang bisa didapatkan jika mereka menjadi pemegang saham. 

“Sehingga petani desainnya akan mendapatkan dua keuntungan. Keuntungan pertama menjual produknya sudah untung, kedua pada saat akhir tahun mereka rapat umum pemegang saham,” katanya. 

Sebagai pemerintah, lanjut Ganjar, pihaknya bertugas untuk terus memfasilitasi dan mendampingi dengan para pakar serta aktivis yang peduli untuk mengembangkan. 

“Kita mulai tambah pengalaman-pengalaman yang bagus, akan kita tularkan sehingga kelak tidak usah kita paksa tapi ada semacam demplot-demplot (penyuluhan pertanian) yang petani lain nanti bisa ikuti dan belajar. Harapan saya setiap kabupaten punya,” tandas Ganjar.


Bagikan :

CILACAP - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terlihat sangat bahagia mendengar cerita para petani Cilacap tentang keberhasilan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang mereka dirikan bersama. BUMP ini merupakan gagasan dari Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang mereka tindaklanjuti. 

“Terimakasih karena pemerintah sudah mendukung kami. Kita ngga (bermaksud) mau pamer, dari 16 agustus kita berdiri dengan modal 200 juta (sekarang) sudah bisa bertransaksi hampir 2 miliar,” tutur Sukardi, salah satu pengurus BUMP PT Wijaya Kusuma Pangan Mandiri kepada Gubernur Jawa Tengah. 

Hal ini disampaikan pada acara peluncuran BUMP PT Wijaya Kusuma Pangan Mandiri dan pelepasan dua truk beras ke Pasar Induk Cipinang Jakarta dan Bulog Cindaga Banyumas, Rabu (17/11). Acara yang berlangsung di Sistem Resi Gudang, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap ini dihadiri pula oleh Bupati dan jajaran Forkopimda Kabupaten Cilacap. 

“Petani kita maksimalkan bergabung dengan badan usaha yang jelas dan diakui pemerintah, inilah hasilnya,” jelas Sukardi. 

Dia menyebut, BUMP PT Wijaya Kusuma Pangan Mandiri yang ia dirikan bersama beberapa petani lainnya, sejak didirikan pada 16 Agustus hingga saat ini telah menghimpun setidaknya seribu petani yang dibina. Omzet perusahaan ini sudah milyaran rupiah. 

Hal senada disampaikan oleh petani. Mereka merasa diuntungkan dengan keberadaan BUMP  Sebab, gabah dibeli dengan harga tinggi saat panen raya. Selisihnya Rp 300 rupiah jika dibeli oleh tengkulak. 

“Terus juga untuk bantuan benih, dibantu BUMP harganya pun tidak mahal, terus pupuk juga disiapin dari BUMP,” kata Edi Kuswanto, petani asal Desa Bojong Cilacap. 

Menanggapi keberhasilan badan usaha bersama milik petani ini,  Gubernur mengatakan bahwa selain keuntungan-keuntungan yang disampaikan petani dan pengelola BUMP tersebut ada keuntungan lain yang bisa didapatkan jika mereka menjadi pemegang saham. 

“Sehingga petani desainnya akan mendapatkan dua keuntungan. Keuntungan pertama menjual produknya sudah untung, kedua pada saat akhir tahun mereka rapat umum pemegang saham,” katanya. 

Sebagai pemerintah, lanjut Ganjar, pihaknya bertugas untuk terus memfasilitasi dan mendampingi dengan para pakar serta aktivis yang peduli untuk mengembangkan. 

“Kita mulai tambah pengalaman-pengalaman yang bagus, akan kita tularkan sehingga kelak tidak usah kita paksa tapi ada semacam demplot-demplot (penyuluhan pertanian) yang petani lain nanti bisa ikuti dan belajar. Harapan saya setiap kabupaten punya,” tandas Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu