Follow Us :              

Peringati Hari Antikorupsi Ganjar Lantik Siswa Agen Antikorupsi Jateng

  09 December 2021  |   08:00:00  |   dibaca : 779 
Kategori :
Bagikan :


Peringati Hari Antikorupsi Ganjar Lantik Siswa Agen Antikorupsi Jateng

09 December 2021 | 08:00:00 | dibaca : 779
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Hari Antikorupsi diperingati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan melantik siswa agen antikorupsi Jawa Tengah. Pelantikan dilakukan secara simbolis terhadap empat siswa di Aula SMA 15 Semarang, Kamis (9/12/2021). Sedangkan siswa dari sekolah lain di Jawa Tengah mengikuti pelantikan secara daring. 

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk program Gubernur Mengajar yang sempat terhenti karena pandemi. 

"Karena bertepatan dengan Hari Antikorupsi, maka saya sekalian mau cek apakah pendidikan antikorupsi sudah jalan atau belum. Ternyata di beberapa sekolah sudah jalan dan yang belum kita dorong," katanya. 

Pendidikan antikorupsi lanjut Gubernur tidak perlu dimunculkan lewat mata pelajaran atau kurikulum baru. Pendidikan ini bisa diinternalisasikan pada mata pelajaran dan banyak kegiatan. 

"Diinternalisasikan lewat PPKN bisa, MTK apalagi pendidikan agama pasti bisa. Caranya juga mudah, bisa buat kantin kejujuran, dan lainnya," terangnya. 

Pada acara pelantikan tersebut siswa yang terpilih sebagai agen antikorupsi selain mendapat stiker bertulisan "Mak Izinkan Anakmu Jadi Musuh Koruptor" mereka juga mendapat sebuah pin bertuliskan "Agen Perubahan Antikorupsi" 

Mereka terlihat bangga dan gembira dengan tugas yang mereka emban. Usai pelantikan, para siswa serentak berikrar untuk melaporkan setiap temuan indikasi korupsi langsung kepada Gubernur. 

"Kami pelajar Jawa Tengah berjanji, setia pada Pancasila dan NKRI, menjadi agen antikorupsi dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab. Mengembangkan sikap kejujuran baik dalam ucapan maupun perbuatan. Mensosialisasikan gerakan anti korupsi di lingkungan pertemanan, sekolah maupun keluarga. Mengawasi setiap indikasi korupsi yang ditemui dan melaporkan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah," ucap mereka serempak. 

Usai acara salah satu pelajar, Fernandi menjelaskan bahwa dia tertarik untuk jadi agen antikorupsi karena sadar bahwa korupsi itu harus diberantas sampai akarnya. Hal itu tidak bisa dilakukan oleh aparat penegak hukum semata, namun harus melibatkan semua pihak termasuk anak-anak. 

"Hari ini saya mau jadi agen antikorupsi karena bisa ikut andil dalam upaya pemberantasan korupsi. Kami bawa sticker ini intinya meminta izin pada orang tua untuk memberantas korupsi. Kami menganggap koruptor itu jahat, merugikan negara dan masyarakat. Jadi harus diberantas dan dilawan semuanya," tegasnya mantap. 

Siswa agen antikorupsi lainnya yang juga mengikuti pelantikan tersebut, Rahmandana, juga memiliki alasan senada. 

"Korupsi itu mengambil hak orang lain yang bukan miliknya, dan itu perbuatan tidak baik yang tidak boleh dilakukan siapapun. Kita sebagai anak muda, bisa ikut mencegah praktik korupsi mulai dari hal sederhana di sekolah atau di rumah." 

Maka dirinya senang ketika para pelajar itu mau jadi agen antikorupsi. Sebab, semangat antikorupsi harus dilakukan sejak dini. 

"Kalau sejak anak-anak mereka bisa menjadi agen antikorupsi, maka mereka akan saling mengingatkan. Kalau mereka menjadi agen, mereka tidak hanya melapor, tapi jadi pelopor. Harapan kita anak-anak kelak terbiasa dengan gaya hidup bersih baik di pikiran maupun perbuatan," pungkasnya. 

Melihat kesungguhan para agen antikorupsi ini Gubernur terlihat bangga. Pada mereka Gubernur meminta agar merekanterus mengasah kepekaan terhadap indikasi korupsi yang ada di lingkungan sekitar mulai dari hal-hal sederhana. 

"Kalian hebat, terus semangat jadi agen antikorupsi baik di sekolah, di rumah atau di masyarakat. Mulailah dari hal yang sederhana, jujur, tidak nyontek, tidak bolos dan lainnya," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Hari Antikorupsi diperingati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan melantik siswa agen antikorupsi Jawa Tengah. Pelantikan dilakukan secara simbolis terhadap empat siswa di Aula SMA 15 Semarang, Kamis (9/12/2021). Sedangkan siswa dari sekolah lain di Jawa Tengah mengikuti pelantikan secara daring. 

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk program Gubernur Mengajar yang sempat terhenti karena pandemi. 

"Karena bertepatan dengan Hari Antikorupsi, maka saya sekalian mau cek apakah pendidikan antikorupsi sudah jalan atau belum. Ternyata di beberapa sekolah sudah jalan dan yang belum kita dorong," katanya. 

Pendidikan antikorupsi lanjut Gubernur tidak perlu dimunculkan lewat mata pelajaran atau kurikulum baru. Pendidikan ini bisa diinternalisasikan pada mata pelajaran dan banyak kegiatan. 

"Diinternalisasikan lewat PPKN bisa, MTK apalagi pendidikan agama pasti bisa. Caranya juga mudah, bisa buat kantin kejujuran, dan lainnya," terangnya. 

Pada acara pelantikan tersebut siswa yang terpilih sebagai agen antikorupsi selain mendapat stiker bertulisan "Mak Izinkan Anakmu Jadi Musuh Koruptor" mereka juga mendapat sebuah pin bertuliskan "Agen Perubahan Antikorupsi" 

Mereka terlihat bangga dan gembira dengan tugas yang mereka emban. Usai pelantikan, para siswa serentak berikrar untuk melaporkan setiap temuan indikasi korupsi langsung kepada Gubernur. 

"Kami pelajar Jawa Tengah berjanji, setia pada Pancasila dan NKRI, menjadi agen antikorupsi dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab. Mengembangkan sikap kejujuran baik dalam ucapan maupun perbuatan. Mensosialisasikan gerakan anti korupsi di lingkungan pertemanan, sekolah maupun keluarga. Mengawasi setiap indikasi korupsi yang ditemui dan melaporkan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah," ucap mereka serempak. 

Usai acara salah satu pelajar, Fernandi menjelaskan bahwa dia tertarik untuk jadi agen antikorupsi karena sadar bahwa korupsi itu harus diberantas sampai akarnya. Hal itu tidak bisa dilakukan oleh aparat penegak hukum semata, namun harus melibatkan semua pihak termasuk anak-anak. 

"Hari ini saya mau jadi agen antikorupsi karena bisa ikut andil dalam upaya pemberantasan korupsi. Kami bawa sticker ini intinya meminta izin pada orang tua untuk memberantas korupsi. Kami menganggap koruptor itu jahat, merugikan negara dan masyarakat. Jadi harus diberantas dan dilawan semuanya," tegasnya mantap. 

Siswa agen antikorupsi lainnya yang juga mengikuti pelantikan tersebut, Rahmandana, juga memiliki alasan senada. 

"Korupsi itu mengambil hak orang lain yang bukan miliknya, dan itu perbuatan tidak baik yang tidak boleh dilakukan siapapun. Kita sebagai anak muda, bisa ikut mencegah praktik korupsi mulai dari hal sederhana di sekolah atau di rumah." 

Maka dirinya senang ketika para pelajar itu mau jadi agen antikorupsi. Sebab, semangat antikorupsi harus dilakukan sejak dini. 

"Kalau sejak anak-anak mereka bisa menjadi agen antikorupsi, maka mereka akan saling mengingatkan. Kalau mereka menjadi agen, mereka tidak hanya melapor, tapi jadi pelopor. Harapan kita anak-anak kelak terbiasa dengan gaya hidup bersih baik di pikiran maupun perbuatan," pungkasnya. 

Melihat kesungguhan para agen antikorupsi ini Gubernur terlihat bangga. Pada mereka Gubernur meminta agar merekanterus mengasah kepekaan terhadap indikasi korupsi yang ada di lingkungan sekitar mulai dari hal-hal sederhana. 

"Kalian hebat, terus semangat jadi agen antikorupsi baik di sekolah, di rumah atau di masyarakat. Mulailah dari hal yang sederhana, jujur, tidak nyontek, tidak bolos dan lainnya," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu