Follow Us :              

Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Gubernur Himbau Semua Daerah Ambil Manfaat

  20 December 2021  |   11:00:00  |   dibaca : 1558 
Kategori :
Bagikan :


Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Gubernur Himbau Semua Daerah Ambil Manfaat

20 December 2021 | 11:00:00 | dibaca : 1558
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

PEMALANG - Program pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah yang masuk dalam program nasional memang hanya lima kabupaten. Namun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada daerah lain ikut mengambil manfaat dengan mencontoh kerja-kerja yang dilakukan dalam program tersebut untuk mengentaskan kemiskinan di daerah masing-masing. 

"Yang diberikan contoh kan memang hanya lima kabupaten. Maka kita minta kawan-kawan di kabupaten lain untuk meniru. Bukan berarti yang tidak masuk dalam uji coba itu diam-diam saja. Mengikuti saja langkahnya," himbau Gubernur Jawa Tengah usai meninjau pembangunan talud di Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Senin (20/12/2021). Pembangunan talud ini berasal dari  bantuan dana APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 

Terkait pelaksanaan program pengentasan kemiskinan ekstrem yang terkesan mendadak, Gubernur berpendapat, ada kemungkinan program ini masih pada tahap percontohan. Sehingga dari Jawa Tengah hanya dilibatkan lima kabupaten saja. Meski begitu, Gubernur berharap daerah lain tidak tinggal diam, tetapi ikut mengambil memanfaat dengan mencontoh program tersebut untuk melakukan pengentasan kemiskinan di wilayahnya. 

"Memang karena programnya kemarin agak mendadak di akhir tahun maka saya pikir ini hanya modeling saja. Penekanannya akan ada pada 2022," katanya. 

Program pengentasan kemiskinan ekstrem yang menjadi program nasional sendiri sudah berjalan. Bantuan dana yang bersumber dari pemerintah pusat sudah masuk selama dua bulan terakhir. 

"Top up dari pemerintah pusat sudah masuk. Tapi untuk di Jateng sengaja kami kembangkan. Penyelesaian kemiskinan harus menyelesaikan problem yang mereka miliki seperti rumah tidak layak huni, jamban, air bersih, penerangan. Maka kami mencarikan sendiri tambahan sumber dana," jelasnya. 

Adapun terkait bantuan pembangunan talud di Desa Klareyan diharapkan hal ini dapat membantu menjaga lingkungan. Terutama mencegah adanya luapan air dari saluran air di sekitar pemukiman warga. 

Selain ke Desa Klareyan, Gubernur juga ke Desa Pegundan untuk meninjau pembangunan sarana prasarana desa yang juga bersumber dari bantuan APBD provinsi. Terdapat tiga pembangunan yang dikerjakan di desa yang masuk kategori miskin itu, yaitu pengaspalan jalan, pembangunan jalan rabat beton, dan pembangunan makadam jalan usaha tani. 

Gubernur terlihat puas melihat hasil pembangunan jalan di desa tersebut. Dirinya bahkan takjub jalan mulus dan kokoh bisa dikerjakan dalam tempo tiga minggu. 

"Ternyata ketika dikasih tantangan, ternyata tiga minggu cukup. Jalan ini bisa diselesaikan bagus dan hasilnya juga bagus. Kalau saya lihat cara bekerjanya selama tiga minggu dan melihat kualitas secara fisik dan visual begini insyaallah awet," ungkapnya. 

Pada semua kepala desa, Gubernur berharap agar mereka mampu mengawal pembangunan di desanya dengan baik, dia meyakini, jika pembangunan dilakukan dengan penuh integritas dan kompetensi pasti akan mendapatkan hasil terbaik. 

"Semoga bermanfaat. Terima kasih untuk kepala desa yang sudah mengawasi dengan baik," katanya.


Bagikan :

PEMALANG - Program pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah yang masuk dalam program nasional memang hanya lima kabupaten. Namun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada daerah lain ikut mengambil manfaat dengan mencontoh kerja-kerja yang dilakukan dalam program tersebut untuk mengentaskan kemiskinan di daerah masing-masing. 

"Yang diberikan contoh kan memang hanya lima kabupaten. Maka kita minta kawan-kawan di kabupaten lain untuk meniru. Bukan berarti yang tidak masuk dalam uji coba itu diam-diam saja. Mengikuti saja langkahnya," himbau Gubernur Jawa Tengah usai meninjau pembangunan talud di Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Senin (20/12/2021). Pembangunan talud ini berasal dari  bantuan dana APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 

Terkait pelaksanaan program pengentasan kemiskinan ekstrem yang terkesan mendadak, Gubernur berpendapat, ada kemungkinan program ini masih pada tahap percontohan. Sehingga dari Jawa Tengah hanya dilibatkan lima kabupaten saja. Meski begitu, Gubernur berharap daerah lain tidak tinggal diam, tetapi ikut mengambil memanfaat dengan mencontoh program tersebut untuk melakukan pengentasan kemiskinan di wilayahnya. 

"Memang karena programnya kemarin agak mendadak di akhir tahun maka saya pikir ini hanya modeling saja. Penekanannya akan ada pada 2022," katanya. 

Program pengentasan kemiskinan ekstrem yang menjadi program nasional sendiri sudah berjalan. Bantuan dana yang bersumber dari pemerintah pusat sudah masuk selama dua bulan terakhir. 

"Top up dari pemerintah pusat sudah masuk. Tapi untuk di Jateng sengaja kami kembangkan. Penyelesaian kemiskinan harus menyelesaikan problem yang mereka miliki seperti rumah tidak layak huni, jamban, air bersih, penerangan. Maka kami mencarikan sendiri tambahan sumber dana," jelasnya. 

Adapun terkait bantuan pembangunan talud di Desa Klareyan diharapkan hal ini dapat membantu menjaga lingkungan. Terutama mencegah adanya luapan air dari saluran air di sekitar pemukiman warga. 

Selain ke Desa Klareyan, Gubernur juga ke Desa Pegundan untuk meninjau pembangunan sarana prasarana desa yang juga bersumber dari bantuan APBD provinsi. Terdapat tiga pembangunan yang dikerjakan di desa yang masuk kategori miskin itu, yaitu pengaspalan jalan, pembangunan jalan rabat beton, dan pembangunan makadam jalan usaha tani. 

Gubernur terlihat puas melihat hasil pembangunan jalan di desa tersebut. Dirinya bahkan takjub jalan mulus dan kokoh bisa dikerjakan dalam tempo tiga minggu. 

"Ternyata ketika dikasih tantangan, ternyata tiga minggu cukup. Jalan ini bisa diselesaikan bagus dan hasilnya juga bagus. Kalau saya lihat cara bekerjanya selama tiga minggu dan melihat kualitas secara fisik dan visual begini insyaallah awet," ungkapnya. 

Pada semua kepala desa, Gubernur berharap agar mereka mampu mengawal pembangunan di desanya dengan baik, dia meyakini, jika pembangunan dilakukan dengan penuh integritas dan kompetensi pasti akan mendapatkan hasil terbaik. 

"Semoga bermanfaat. Terima kasih untuk kepala desa yang sudah mengawasi dengan baik," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu