Follow Us :              

Jepang Ingin Tingkatkan Investasi di Jateng, Gubernur Tawarkan Kerjasama Penanganan Bencana

  21 December 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 738 
Kategori :
Bagikan :


Jepang Ingin Tingkatkan Investasi di Jateng, Gubernur Tawarkan Kerjasama Penanganan Bencana

21 December 2021 | 10:00:00 | dibaca : 738
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG – Jepang menjadi salah salah satu  negara yang memiliki banyak potensi untuk bekerjasama dengan Jawa Tengah. Selain investasi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tertarik menjalin kerjasama dalam penanggulangan bencana serta penyiapan Sumber Daya Manusia, khususnya terkait transportasi tenaga listrik. 

Hal ini disampaikannya saat Gubernur menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji di Jawa Tengah, Selasa (21/12/2021). Dubes Jepang sejak kemarin telah datang ke Jawa Tengah. Guna menjajaki peluang investasi, dirinya telah mengunjungi berbagai tempat. 

Ketertarikan Jepang untuk menanamkan modal di Jawa Tengah, menurut Gubernur, adalah momentum baik untuk meningkatkan investasi dan kerjasama. 

“Sudah banyak investasi dari Jepang yang sudah masuk dan kita akan tingkatkan kerjasama itu. Dan tadi beliau pesan, Jepang ingin banyak berinvestasi ke Jawa Tengah dan saya diminta untuk membantu mendengarkan (mencari tahu) yang menjadi potensi untuk berinvestasi ke Jawa Tengah,”  lanjutnya.

Gubernur Jawa Tengah menilai, kerjsama dengan Jepang sangat menarik. Selain bidang industri, negara ini potensial sebagai mitra dalam bidang pendidikan menyiapkan sumber daya manusia yang sesuai kebutuhan jaman. 

“Presiden ingin mengembangkan transportasi berbasis listrik, Jepang punya pengalaman yang cukup bagus. Saya kira kesempatan kita untuk kerjasama tidak hanya untuk industriya saja, tapi kita tawarkan (juga) untuk persiapan sumberdaya manusianya. (Kita) Bisa belajar soal pendidikannya,” paparnya.  

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, menuturkan bahwa ada sebanyak 21 perusahaan dan 300 warga Jepang di Jawa Tengah. Pihaknya telah berkontribusi ikut menumbuhkan perekonomian Jawa Tengah. Kerjasama ini berarti besar bukan saja bagi Jawa Tengah tetapi juga negaranya. 

“Saya ingin meningkatkan hubungan ekonomi dan berbagai bidang lebih lanjut di masa depan. Dan saya juga berbicara dengan Pak Gubernur untuk bidang keamanan, pendidikan dan kebudayaan, (untuk) meningkatkan kerjasama ini lebih lanjut,” tandasnya. 

Tidak hanya pada sektor ekonomi, Gubernur Jawa Tengah juga berharap kerjasama bisa meluas mencakup kebudayaan, pencegahan terorisme dan radikalisme. Hal ini karena Jepang menjadi negara maju di bidang teknologi tetapi tetap konsisten melestarikan budaya. 

Selain itu, kerjasama pertukaran pelajar Jepang-Indonesia, diharapkan mampu menumbuhkan pemahaman generasi muda tentang perbedaan dan toleransi. Sehingga pada akhirnya bisa mencegah tumbuhnya paham radikalisme di kalangan anak muda. 

Sebagai daerah yang memiliki potensi bencana cukup tinggi, menurut Gubernur, Jawa Tengah sudah selayaknya bekerja sama dengan Jepang dalam hal penanggulangan bencana. Dia menceritakan, dari pengamatan mengunjungi Jepang,  diketahui bahwa sebagai negara yang juga rawan bencana, Jepang telah memiliki sistem penanganan bencana yang sangat mumpuni. 

“Rasa-rasanya Jawa Tengah berkepentingan membangun kerjasama dalam bidang penanggulangan bencana, kebetulan saya pernah berkunjung ke sana. Kita akan melakukan kerjasama itu (penanggulangan bencana). Jadi menurut saya sangat bagus,” pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG – Jepang menjadi salah salah satu  negara yang memiliki banyak potensi untuk bekerjasama dengan Jawa Tengah. Selain investasi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tertarik menjalin kerjasama dalam penanggulangan bencana serta penyiapan Sumber Daya Manusia, khususnya terkait transportasi tenaga listrik. 

Hal ini disampaikannya saat Gubernur menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji di Jawa Tengah, Selasa (21/12/2021). Dubes Jepang sejak kemarin telah datang ke Jawa Tengah. Guna menjajaki peluang investasi, dirinya telah mengunjungi berbagai tempat. 

Ketertarikan Jepang untuk menanamkan modal di Jawa Tengah, menurut Gubernur, adalah momentum baik untuk meningkatkan investasi dan kerjasama. 

“Sudah banyak investasi dari Jepang yang sudah masuk dan kita akan tingkatkan kerjasama itu. Dan tadi beliau pesan, Jepang ingin banyak berinvestasi ke Jawa Tengah dan saya diminta untuk membantu mendengarkan (mencari tahu) yang menjadi potensi untuk berinvestasi ke Jawa Tengah,”  lanjutnya.

Gubernur Jawa Tengah menilai, kerjsama dengan Jepang sangat menarik. Selain bidang industri, negara ini potensial sebagai mitra dalam bidang pendidikan menyiapkan sumber daya manusia yang sesuai kebutuhan jaman. 

“Presiden ingin mengembangkan transportasi berbasis listrik, Jepang punya pengalaman yang cukup bagus. Saya kira kesempatan kita untuk kerjasama tidak hanya untuk industriya saja, tapi kita tawarkan (juga) untuk persiapan sumberdaya manusianya. (Kita) Bisa belajar soal pendidikannya,” paparnya.  

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, menuturkan bahwa ada sebanyak 21 perusahaan dan 300 warga Jepang di Jawa Tengah. Pihaknya telah berkontribusi ikut menumbuhkan perekonomian Jawa Tengah. Kerjasama ini berarti besar bukan saja bagi Jawa Tengah tetapi juga negaranya. 

“Saya ingin meningkatkan hubungan ekonomi dan berbagai bidang lebih lanjut di masa depan. Dan saya juga berbicara dengan Pak Gubernur untuk bidang keamanan, pendidikan dan kebudayaan, (untuk) meningkatkan kerjasama ini lebih lanjut,” tandasnya. 

Tidak hanya pada sektor ekonomi, Gubernur Jawa Tengah juga berharap kerjasama bisa meluas mencakup kebudayaan, pencegahan terorisme dan radikalisme. Hal ini karena Jepang menjadi negara maju di bidang teknologi tetapi tetap konsisten melestarikan budaya. 

Selain itu, kerjasama pertukaran pelajar Jepang-Indonesia, diharapkan mampu menumbuhkan pemahaman generasi muda tentang perbedaan dan toleransi. Sehingga pada akhirnya bisa mencegah tumbuhnya paham radikalisme di kalangan anak muda. 

Sebagai daerah yang memiliki potensi bencana cukup tinggi, menurut Gubernur, Jawa Tengah sudah selayaknya bekerja sama dengan Jepang dalam hal penanggulangan bencana. Dia menceritakan, dari pengamatan mengunjungi Jepang,  diketahui bahwa sebagai negara yang juga rawan bencana, Jepang telah memiliki sistem penanganan bencana yang sangat mumpuni. 

“Rasa-rasanya Jawa Tengah berkepentingan membangun kerjasama dalam bidang penanggulangan bencana, kebetulan saya pernah berkunjung ke sana. Kita akan melakukan kerjasama itu (penanggulangan bencana). Jadi menurut saya sangat bagus,” pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu