Follow Us :              

Lantik Pengurus ASPOO, Taj Yasin Optimistis UMKM Mampu Tingkatkan Ekonomi Jateng

  29 December 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 487 
Kategori :
Bagikan :


Lantik Pengurus ASPOO, Taj Yasin Optimistis UMKM Mampu Tingkatkan Ekonomi Jateng

29 December 2021 | 10:00:00 | dibaca : 487
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

KUDUS - Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen optimistis sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mampu memacu pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Terlebih sektor pariwisata sudah menggeliat, sehingga berbagai potensi UMKM di daerah semakin maju dan berkembang di tengah pandemi. 

Wagub mengatakan, pandemi Covid-19 yang berlangsung dua tahun terakhir berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk bidang ekonomi. Namun, di tengah pandemi sektor UMKM tetap bertahan dan terus berproduksi. Bahkan UMKM kuliner, pakaian, dan kerajinan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. 

"Dari data potensi-potensi apa saja yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi saat masa pandemi Covid-19, ternyata ada tiga. Yakni kuliner, pakaian, dan kerajinan. Biasanya tiga usaha ini didominasi UMKM, sehingga kita geliatkan lagi UMKM," katanya usai melantik Pengurus Asosiasi Pengusaha Oleh-Oleh (ASPOO) Jateng, di Kudus, Rabu (29/12/2021). 

Ia menyebutkan, berbagai program diluncurkan Pemprov Jawa Tengah guna mendorong UMKM agar semakin maju dan berkembang. Di antaranya menyelenggarakan berbagai pelatihan melalui Dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas Tenaga Kerja. Seperti pelatihan Barista atau cara menyeduh kopi, pelatihan pemasaran produk, dan sebagainya. 

"Biasanya yang dikeluhkan pelaku UMKM adalah pemasaran yang hanya di lingkungan sekitar. Tetapi saat ini kita sudah masuk era digitalisasi, sehingga sekarang kita bisa memasarkan produk skala rumahan, skala kabupaten, hingga ke luar negeri,"   

Tidak kalah penting bagi para pelaku UMKM adalah terus berinovasi. Jangan hanya mengandalkan produk yang biasa-biasa saja. Ia mencontohkan inovasi yang dilakukan Mubarokfood Cipta Delicia (MCD) dengan produk unggulan jenang. MCD yang memproduksi camilan khas Kudus yang sudah berusia 110 tahun itu terus berinovasi, baik inovasi rasa yang semakin bervariasi maupun kemasan yang inovatif.  

Ia berharap, ASPOO sebagai wadah pelaku UMKM dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah dapat memajukan dan mengembangkan potensi daerah. Menurutnya, pengurus ASPOO Jawa Tengah periode 2021-2024 dapat merumuskan dan menyatukan berbagai produk, kemudian memasarkan melalui stan khusus produk UMKM Jawa Tengah di titik-titik strategis.  

Ketua ASPOO Jawa Tengah, Trisila Juwantara mengatakan, selama masa pandemi Covid-19, UMKM oleh-oleh mengalami penurunan yang luar biasa karena pembatasan kegiatan pariwisata. Pembatasan pergerakan masyarakat menyebabkan penjualan pasar oleh-oleh menurun.  

Berbagai upaya dilakukan para pelaku UMKM untuk tetap bertahan dari terpaan pandemi Covid-19. Diantaranya mengembangkan pemasaran secara digital serta menjalin kerjasama dengan pemerintah. 

"Upaya untuk mempertahankan ekspansi UMKM lebih pada bagaimana kita bekerjasama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten, untuk bagaimana ada penyerapan terhadap program subsidi silang dan sebagainya," katanya. 

Pelaku UKM asal Wonosobo itu menjelaskan, berbeda dari pengurus sebelumnya, pengurus ASPOO Jawa Tengah yang baru dilantik didominasi oleh anak muda atau generasi milenial. Memasuki era industri 4.0, ASPOO optimistis semakin berkembang pesat dengan menggerakkan industri dan meningkatkan pemasaran online dan offline.


Bagikan :

KUDUS - Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen optimistis sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mampu memacu pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Terlebih sektor pariwisata sudah menggeliat, sehingga berbagai potensi UMKM di daerah semakin maju dan berkembang di tengah pandemi. 

Wagub mengatakan, pandemi Covid-19 yang berlangsung dua tahun terakhir berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk bidang ekonomi. Namun, di tengah pandemi sektor UMKM tetap bertahan dan terus berproduksi. Bahkan UMKM kuliner, pakaian, dan kerajinan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. 

"Dari data potensi-potensi apa saja yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi saat masa pandemi Covid-19, ternyata ada tiga. Yakni kuliner, pakaian, dan kerajinan. Biasanya tiga usaha ini didominasi UMKM, sehingga kita geliatkan lagi UMKM," katanya usai melantik Pengurus Asosiasi Pengusaha Oleh-Oleh (ASPOO) Jateng, di Kudus, Rabu (29/12/2021). 

Ia menyebutkan, berbagai program diluncurkan Pemprov Jawa Tengah guna mendorong UMKM agar semakin maju dan berkembang. Di antaranya menyelenggarakan berbagai pelatihan melalui Dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas Tenaga Kerja. Seperti pelatihan Barista atau cara menyeduh kopi, pelatihan pemasaran produk, dan sebagainya. 

"Biasanya yang dikeluhkan pelaku UMKM adalah pemasaran yang hanya di lingkungan sekitar. Tetapi saat ini kita sudah masuk era digitalisasi, sehingga sekarang kita bisa memasarkan produk skala rumahan, skala kabupaten, hingga ke luar negeri,"   

Tidak kalah penting bagi para pelaku UMKM adalah terus berinovasi. Jangan hanya mengandalkan produk yang biasa-biasa saja. Ia mencontohkan inovasi yang dilakukan Mubarokfood Cipta Delicia (MCD) dengan produk unggulan jenang. MCD yang memproduksi camilan khas Kudus yang sudah berusia 110 tahun itu terus berinovasi, baik inovasi rasa yang semakin bervariasi maupun kemasan yang inovatif.  

Ia berharap, ASPOO sebagai wadah pelaku UMKM dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah dapat memajukan dan mengembangkan potensi daerah. Menurutnya, pengurus ASPOO Jawa Tengah periode 2021-2024 dapat merumuskan dan menyatukan berbagai produk, kemudian memasarkan melalui stan khusus produk UMKM Jawa Tengah di titik-titik strategis.  

Ketua ASPOO Jawa Tengah, Trisila Juwantara mengatakan, selama masa pandemi Covid-19, UMKM oleh-oleh mengalami penurunan yang luar biasa karena pembatasan kegiatan pariwisata. Pembatasan pergerakan masyarakat menyebabkan penjualan pasar oleh-oleh menurun.  

Berbagai upaya dilakukan para pelaku UMKM untuk tetap bertahan dari terpaan pandemi Covid-19. Diantaranya mengembangkan pemasaran secara digital serta menjalin kerjasama dengan pemerintah. 

"Upaya untuk mempertahankan ekspansi UMKM lebih pada bagaimana kita bekerjasama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten, untuk bagaimana ada penyerapan terhadap program subsidi silang dan sebagainya," katanya. 

Pelaku UKM asal Wonosobo itu menjelaskan, berbeda dari pengurus sebelumnya, pengurus ASPOO Jawa Tengah yang baru dilantik didominasi oleh anak muda atau generasi milenial. Memasuki era industri 4.0, ASPOO optimistis semakin berkembang pesat dengan menggerakkan industri dan meningkatkan pemasaran online dan offline.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu