Follow Us :              

Sekda Dorong Integrasi Antar Lembaga Atasi Stunting

  01 March 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 761 
Kategori :
Bagikan :


Sekda Dorong Integrasi Antar Lembaga Atasi Stunting

01 March 2022 | 10:00:00 | dibaca : 761
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah guna menekan angka kasus stunting. Salah satunya membentuk tim percepatan penurunan stunting (hambatan tumbuh kembang) di tingkat kabupaten, kota, kecamatan, hingga desa. 

"Kita terus berupaya bagaimana menurunkan angka stunting di Jateng (Jawa Tengah). Apalagi kalau kita tidak punya rencana aksi, nanti stunting bukannya turun tapi malah naik. Penurunan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu pihak tapi keroyokan, atau semua pihak harus bisa menyelesaikan permasalahan stunting," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, Selasa (2/3/2022). 

Pada kegiatan sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN-PASTI), Sekda Jawa Tengah menjelaskan, semua unsur bisa berperan dalam upaya menekan angka stunting. Badan Pusat Statistik (BPS) bisa ikut membantu dengan penguatan dan sinkronisasi data sasaran stunting. 

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang mempunyai kompetensi tentang penguatan program KB juga sangat penting mendukung dari sisi pendidikan kesehatan reproduksi, sedangkan Kementerian Pertanian dari sisi produk pangan bergizi tinggi dan ketahanan pangan. Kementerian Desa juga terkait, karena kasus stunting di perdesaan cukup tinggi. Termasuk kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta beberapa pihak lainnya juga berperan untuk mendukung upaya ini. 

"Kami sangat berharap peran dari semua pihak. Dalam forum ini kami berharap koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi antarlembaga bisa berjalan. Pada momen ini mudah-mudahan nanti bisa diperoleh rumusan-rumusan yang bisa kita jalankan, sehingga upaya penurunan stunting bisa berjalan baik," harapnya. 

Tidak kalah penting dalam upaya ini adalah pembentukan tim percepatan penurunan stunting di tingkat kabupaten, kota, kecamatan, hingga desa. Begitupun keterlibatan Tim Penggerak PKK yang selalu bersinggungan langsung dengan masyarakat, yang harus selalu membuka berbagai informasi tentang stunting. 

Berbagai program terkait penanganan stunting pun telah digencarkan Pemprov Jawa Tengah. Antara lain program "Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng", yakni melakukan pengawasan terhadap para ibu hamil. Sehingga bila terjadi sesuatu yang berisiko terhadap kondisi kesehatan ibu dan janin, maka dapat segera diatasi. Program ini diharapkan dapat mengurangi angka kematian bayi dan ibu melahirkan, sekaligus bisa menekan angka stunting. 

"Stunting juga tidak lepas dari program pengentasan kemiskinan. Sehingga kami berharap program-program ini bisa disinergikan dan berjalan bersama. Terlebih masyarakat miskin ada risiko gizi buruk. Masyarakat yang menjadi sasaran pengentasan kemiskinan," katanya. 

Sumarno mengatakan, selain menjadi media sosialisasi, berdiskusi dan berbagi gagasan terkait stunting, forum tersebut merupakan kegiatan yang penting dan strategis dalam memperkuat upaya penurunan stunting. 

Hingga saat ini stunting masih menjadi salah satu pekerjaan rumah bangsa yang harus segera dicarikan solusinya. Hal ini menjadi langkah penting dalam  mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia berkualitas yang bisa menjadi tulang punggung pembangunan bangsa.


Bagikan :

SEMARANG - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah guna menekan angka kasus stunting. Salah satunya membentuk tim percepatan penurunan stunting (hambatan tumbuh kembang) di tingkat kabupaten, kota, kecamatan, hingga desa. 

"Kita terus berupaya bagaimana menurunkan angka stunting di Jateng (Jawa Tengah). Apalagi kalau kita tidak punya rencana aksi, nanti stunting bukannya turun tapi malah naik. Penurunan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu pihak tapi keroyokan, atau semua pihak harus bisa menyelesaikan permasalahan stunting," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, Selasa (2/3/2022). 

Pada kegiatan sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN-PASTI), Sekda Jawa Tengah menjelaskan, semua unsur bisa berperan dalam upaya menekan angka stunting. Badan Pusat Statistik (BPS) bisa ikut membantu dengan penguatan dan sinkronisasi data sasaran stunting. 

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang mempunyai kompetensi tentang penguatan program KB juga sangat penting mendukung dari sisi pendidikan kesehatan reproduksi, sedangkan Kementerian Pertanian dari sisi produk pangan bergizi tinggi dan ketahanan pangan. Kementerian Desa juga terkait, karena kasus stunting di perdesaan cukup tinggi. Termasuk kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta beberapa pihak lainnya juga berperan untuk mendukung upaya ini. 

"Kami sangat berharap peran dari semua pihak. Dalam forum ini kami berharap koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi antarlembaga bisa berjalan. Pada momen ini mudah-mudahan nanti bisa diperoleh rumusan-rumusan yang bisa kita jalankan, sehingga upaya penurunan stunting bisa berjalan baik," harapnya. 

Tidak kalah penting dalam upaya ini adalah pembentukan tim percepatan penurunan stunting di tingkat kabupaten, kota, kecamatan, hingga desa. Begitupun keterlibatan Tim Penggerak PKK yang selalu bersinggungan langsung dengan masyarakat, yang harus selalu membuka berbagai informasi tentang stunting. 

Berbagai program terkait penanganan stunting pun telah digencarkan Pemprov Jawa Tengah. Antara lain program "Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng", yakni melakukan pengawasan terhadap para ibu hamil. Sehingga bila terjadi sesuatu yang berisiko terhadap kondisi kesehatan ibu dan janin, maka dapat segera diatasi. Program ini diharapkan dapat mengurangi angka kematian bayi dan ibu melahirkan, sekaligus bisa menekan angka stunting. 

"Stunting juga tidak lepas dari program pengentasan kemiskinan. Sehingga kami berharap program-program ini bisa disinergikan dan berjalan bersama. Terlebih masyarakat miskin ada risiko gizi buruk. Masyarakat yang menjadi sasaran pengentasan kemiskinan," katanya. 

Sumarno mengatakan, selain menjadi media sosialisasi, berdiskusi dan berbagi gagasan terkait stunting, forum tersebut merupakan kegiatan yang penting dan strategis dalam memperkuat upaya penurunan stunting. 

Hingga saat ini stunting masih menjadi salah satu pekerjaan rumah bangsa yang harus segera dicarikan solusinya. Hal ini menjadi langkah penting dalam  mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia berkualitas yang bisa menjadi tulang punggung pembangunan bangsa.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu