Follow Us :              

Pidato Kenegaraan 2022, Gubernur: Spirit Optimisme Anak Bangsa

  16 August 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 1034 
Kategori :
Bagikan :


Pidato Kenegaraan 2022, Gubernur: Spirit Optimisme Anak Bangsa

16 August 2022 | 09:00:00 | dibaca : 1034
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengikuti pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam rangka HUT ke-77 Republik Indonesia secara daring bersama, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jateng. Gubenur Jateng memuji isi pidato Presiden yang penuh semangat dan optimisme. 

Presiden memberikan pidatonya di depan Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) serta Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8). 

“Pidato beliau itu sebuah spirit optimisme sebagai anak bangsa, luar biasa,” ungkapnya. 

Pada pidatonya, Presiden menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus di level 5,44 persen pada kuartal II 2022. Adapun Jawa Tengah pertumbuhan ekonominya di kuartal II mencapai 5,66 persen. 

“Pengendalian inflasi kita bagus, dan alhamdulillah kita (Jateng) juga bagus hari ini, kita bisa sejajar dengan daerah-daerah yang lain, sehingga kontribusi nasionalnya nggak tinggi,” ujarnya. 

Pidato Presiden menunjukkan pencapaian Indonesia yang membanggakan. Bahkan  dalam situasi global yang tidak menentu saat ini, Indonesia mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena Indonesia berhasil tiga tahun tidak impor beras. 

“Tadi speech to the nation-nya menyampaikan kepada bangsa dan negara atas capaian-capaian yang selama ini dicapai oleh presiden, membanggakan,” katanya. 

Terlepas dari capaian yang disampaikan, Gubernur juga mengingat imbauan Presiden untuk mengantisipasi situasi guncangan dunia. “Maka kita mesti siap-siap. Khususnya energi, pangan dan SDMn-ya mesti disiapkan jauh lebih presisi lagi, lebih keras lagi, lebih banyak dan lebih berkualitas lagi,” ujarnya. 

Selain masalah ekonomi dan pangan, Gubernur menangkap pesan, Presiden juga menyinggung sejumlah isu yang masih terjadi di Indonesia, mulai dari lingkungan, perempuan hingga anak. 

Bukan hanya terpukau dengan pidato Presiden yang penuh optimisme,  Gubernur juga tertarik dengan penampilan keunikan pakaian adat yang ia kenakan. 

“Satu yang menarik, kepedulian Pak Presiden terhadap seni, budaya, adat yang ada di Indonesia, itu tidak hanya sekadar diomongkan, tapi dilakukan dengan simbol-simbol baju adatnya. Ini untuk ke sekian kalinya,” ujarnya. 

Sebagai informasi, Presiden  mengenakan baju adat Bangka Belitung saat menyampaikan pidato kenegaraan. Pada awak media ia menjelaskan makna pakaian tersebut. 

“Motif pucuk rebung yang melambangkan kerukunan dan warna hijau dipilih karena mengandung filosofi kesejukan, harapan, dan pertumbuhan."


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengikuti pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam rangka HUT ke-77 Republik Indonesia secara daring bersama, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jateng. Gubenur Jateng memuji isi pidato Presiden yang penuh semangat dan optimisme. 

Presiden memberikan pidatonya di depan Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) serta Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8). 

“Pidato beliau itu sebuah spirit optimisme sebagai anak bangsa, luar biasa,” ungkapnya. 

Pada pidatonya, Presiden menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus di level 5,44 persen pada kuartal II 2022. Adapun Jawa Tengah pertumbuhan ekonominya di kuartal II mencapai 5,66 persen. 

“Pengendalian inflasi kita bagus, dan alhamdulillah kita (Jateng) juga bagus hari ini, kita bisa sejajar dengan daerah-daerah yang lain, sehingga kontribusi nasionalnya nggak tinggi,” ujarnya. 

Pidato Presiden menunjukkan pencapaian Indonesia yang membanggakan. Bahkan  dalam situasi global yang tidak menentu saat ini, Indonesia mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena Indonesia berhasil tiga tahun tidak impor beras. 

“Tadi speech to the nation-nya menyampaikan kepada bangsa dan negara atas capaian-capaian yang selama ini dicapai oleh presiden, membanggakan,” katanya. 

Terlepas dari capaian yang disampaikan, Gubernur juga mengingat imbauan Presiden untuk mengantisipasi situasi guncangan dunia. “Maka kita mesti siap-siap. Khususnya energi, pangan dan SDMn-ya mesti disiapkan jauh lebih presisi lagi, lebih keras lagi, lebih banyak dan lebih berkualitas lagi,” ujarnya. 

Selain masalah ekonomi dan pangan, Gubernur menangkap pesan, Presiden juga menyinggung sejumlah isu yang masih terjadi di Indonesia, mulai dari lingkungan, perempuan hingga anak. 

Bukan hanya terpukau dengan pidato Presiden yang penuh optimisme,  Gubernur juga tertarik dengan penampilan keunikan pakaian adat yang ia kenakan. 

“Satu yang menarik, kepedulian Pak Presiden terhadap seni, budaya, adat yang ada di Indonesia, itu tidak hanya sekadar diomongkan, tapi dilakukan dengan simbol-simbol baju adatnya. Ini untuk ke sekian kalinya,” ujarnya. 

Sebagai informasi, Presiden  mengenakan baju adat Bangka Belitung saat menyampaikan pidato kenegaraan. Pada awak media ia menjelaskan makna pakaian tersebut. 

“Motif pucuk rebung yang melambangkan kerukunan dan warna hijau dipilih karena mengandung filosofi kesejukan, harapan, dan pertumbuhan."


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu