Follow Us :              

Kota Pekalongan Terancam Tenggelam, Gubernur : Penanganan dari Pemkot dan Pemprov Sekarang Lagi On Going

  14 November 2022  |   14:00:00  |   dibaca : 2276 
Kategori :
Bagikan :


Kota Pekalongan Terancam Tenggelam, Gubernur : Penanganan dari Pemkot dan Pemprov Sekarang Lagi On Going

14 November 2022 | 14:00:00 | dibaca : 2276
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Pada sebuah seminar daring yang digelar Kamis (3/11) muncul prediksi Kota Pekalongan akan tenggelam pada 2035. Penyebabnya, permukaan tanah di kota itu terus turun. Bahkan, di salah satu titik, permukaan tanah turun hingga 11.9 cm dalam kurun dua tahun.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan, agar penurunan tanah bisa bisa dihentikan, butuh tindakan ekstra untuk penanganan banjir di Kota Batik ini. 

“Itu harus ada tindakan yang ekstra,” katanya ditemui usai menghadiri dan membuka Rapat Kerja Wilayah II Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) di Quest Hotel, Senin (14/11). 

Tindakan ekstra itu, menurutnya, seperti yang dilakukan di Kota Semarang. Yakni dengan penanganan komprehensif antara lain revitalisasi aliran sungai hingga memperbanyak polder, yaitu sistem penanganan rob terpadu. Dibutuhkan upaya keras yang berkelanjutan untuk melakukan hal tersebut. “Jadi tidak ada yang instan hari ini,” ucapnya. 

Terlepas dari itu, Gubernur mengatakan, saat ini seluruh proyek penanggulangan banjir di Pekalongan terus berjalan. Pelaksananya juga dilakukan bersama-sama. 

“(Penanganan) jalan terus sekarang. Tanggulnya jalan, pekerjaan dari kota dan Pemprov jalan, sekarang lagi on going (berlangsung),” ujarnya. 

Kendala yang kini dihadapi adalah mulainya musim penghujan. Sehingga pekerjaan harus berkejaran dengan hujan yang turun dengan intensitas tinggi. 

Gubernur mengatakan, tindakan pencegahan harus diutamakan. Peringatan dini harus diterapkan, sehingga masyarakatnya bisa diselamatkan. 

“Kalau hujannya begini terus banjir pasti akan terjadi. Maka early warning-nya diberikan agar kita selamatkan manusianya dulu,” tandas Gubernur.


Bagikan :

SEMARANG - Pada sebuah seminar daring yang digelar Kamis (3/11) muncul prediksi Kota Pekalongan akan tenggelam pada 2035. Penyebabnya, permukaan tanah di kota itu terus turun. Bahkan, di salah satu titik, permukaan tanah turun hingga 11.9 cm dalam kurun dua tahun.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan, agar penurunan tanah bisa bisa dihentikan, butuh tindakan ekstra untuk penanganan banjir di Kota Batik ini. 

“Itu harus ada tindakan yang ekstra,” katanya ditemui usai menghadiri dan membuka Rapat Kerja Wilayah II Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) di Quest Hotel, Senin (14/11). 

Tindakan ekstra itu, menurutnya, seperti yang dilakukan di Kota Semarang. Yakni dengan penanganan komprehensif antara lain revitalisasi aliran sungai hingga memperbanyak polder, yaitu sistem penanganan rob terpadu. Dibutuhkan upaya keras yang berkelanjutan untuk melakukan hal tersebut. “Jadi tidak ada yang instan hari ini,” ucapnya. 

Terlepas dari itu, Gubernur mengatakan, saat ini seluruh proyek penanggulangan banjir di Pekalongan terus berjalan. Pelaksananya juga dilakukan bersama-sama. 

“(Penanganan) jalan terus sekarang. Tanggulnya jalan, pekerjaan dari kota dan Pemprov jalan, sekarang lagi on going (berlangsung),” ujarnya. 

Kendala yang kini dihadapi adalah mulainya musim penghujan. Sehingga pekerjaan harus berkejaran dengan hujan yang turun dengan intensitas tinggi. 

Gubernur mengatakan, tindakan pencegahan harus diutamakan. Peringatan dini harus diterapkan, sehingga masyarakatnya bisa diselamatkan. 

“Kalau hujannya begini terus banjir pasti akan terjadi. Maka early warning-nya diberikan agar kita selamatkan manusianya dulu,” tandas Gubernur.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu