Follow Us :              

Ikut Lapak Ganjar, Produk Wedang Magelang Sampai ke Jepang

  25 November 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 972 
Kategori :
Bagikan :


Ikut Lapak Ganjar, Produk Wedang Magelang Sampai ke Jepang

25 November 2022 | 10:00:00 | dibaca : 972
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

MAGELANG  - Promosi yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yaitu Lapak Ganjar, berjalan efektif. Bukan saja mampu meningkatkan omzet UMKM hingga berkali lipat, tetapi juga mampu memperluas pemasaran, bahkan hingga ke mancanegara.  

Elisa Anggraeni,  pemilik usaha wedang kemasan D'liz, salah satunya. Produk asal Jowahan RT 1 RW 5, Wanurejo, Borobudur,  Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, itu berhasil dikirim hingga Jepang. Bahkan, produk wedang tersebut juga lebih dari sekali dikirim ke Negeri Sakura usai ikut Lapak Ganjar.

"Awal mulanya itu, pas pandemi kIta ingin promo. Kemudian kita ada di Instagram. Muncul Lapak Ganjar. Terus kita coba bikin story (instastory), di-tag ke @lapakganjar dan @ganjar_pranowo. Berharap nanti bisa di-repost agar kita semakin dikenal," kata Elisa, di tempat produksinya, Jumat (25/11/2022).

Ternyata, story-nya tersebut di-repost Lapak Ganjar. Bahkan, dia sempat tidak percaya jika unggahannya itu menjadi yang pertama di-repost. 

"Pertama kali malah waktu itu. Jadinya kayak semacam surprise. Ternyata beneran di-repost. Kirain sudah di-setting dari sana," ujarnya.

Kemudian, belum sampai 24 jam di-repost Lapak Ganjar, adanya orderan yang masuk di nomor teleponnya. Kebetulan, salah satu syarat ikut Lapak Ganjar memang harus menyantumkan nomor telepon. 

"Ada yang chat WA (Whatsapp). Ada yang beli, beliaunya itu tinggalnya di Jepang. Dia minta dikirimi wedang rempah," ungkapnya menceritakan.

Sebelum ikut Lapak Ganjar, usahanya hanya dipasarkan di dalam kota hingga luar kota. Elisa belum pernah menjual produknya hingga ke luar negeri. Tapi semenjak ikut Lapak Ganjar ini ada pesanan dari Jepang.

"Ke Jepang (kirim) baru dua kali. Karena saya kan ikut Lapak Ganjar belum lama. Di-repost-nya paling dua bulan lalu," terangnya.

Dia mengaku, manfaat ikut Lapak Ganjar lainnya yaitu usahanya kini jadi lebih dikenal masyarakat dan banyak yang order. Bahkan, ada wisatawan Candi Borobudur dari Jakarta, mengunjungi tempat usahanya usai membuka Lapak Ganjar.

Sejak ikut Lapak Ganjar omzetnya juga naik. Orderan banyak masuk melalui DM di Instagram dan telepon. "Kebetulan di Instagram kami juga link kan nomor WA. Jadi langsung bisa menghubungi kami," ucapnya. 

Saat ini, jumlah produksi wedang bisa mencapai 200 pieces per hari. Sejak ikut Lapak Ganjar omzet usaha Eliza naik dari  awalnya sekitar Rp200 ribu-300 ribu per hari, kini menjadi sekitar Rp800 ribu. Adapun jumlah karyawan saat ini mencapai lima orang. Jumlah karyawan akan bertambah tiga orang bila terjadi peningkatan produksi. 

Sebagai pelaku UMKM, Elisa merasa benar-benar terbantu dengan program Lapak Ganjar. Mengingat, jumlah pengikut (follower) medsos Instagram gubernur mencapai 5,3 juta. 

"Program Lapak Ganjar membantu banget karena Pak Ganjar itu publik figur yang banyak disukai oleh orang-orang. Dari anak muda sampai orang tua. Jadi lebih dikenal," imbuhnya.

Produknya merupakan wedang rempah sejenis wedang uwuh asal Yogyakarta. Yang membedakan, wedang uwuh dan rempah adalah komposisi dan manfaatnya.

"Wedang uwuh itu lebih ke hangat dan pedas. Kalau wedang rempah ini menyegarkan. Cocok untuk kalangan milenial, kalangan masa kini dan anak muda," ujar Elisa.


Bagikan :

MAGELANG  - Promosi yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yaitu Lapak Ganjar, berjalan efektif. Bukan saja mampu meningkatkan omzet UMKM hingga berkali lipat, tetapi juga mampu memperluas pemasaran, bahkan hingga ke mancanegara.  

Elisa Anggraeni,  pemilik usaha wedang kemasan D'liz, salah satunya. Produk asal Jowahan RT 1 RW 5, Wanurejo, Borobudur,  Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, itu berhasil dikirim hingga Jepang. Bahkan, produk wedang tersebut juga lebih dari sekali dikirim ke Negeri Sakura usai ikut Lapak Ganjar.

"Awal mulanya itu, pas pandemi kIta ingin promo. Kemudian kita ada di Instagram. Muncul Lapak Ganjar. Terus kita coba bikin story (instastory), di-tag ke @lapakganjar dan @ganjar_pranowo. Berharap nanti bisa di-repost agar kita semakin dikenal," kata Elisa, di tempat produksinya, Jumat (25/11/2022).

Ternyata, story-nya tersebut di-repost Lapak Ganjar. Bahkan, dia sempat tidak percaya jika unggahannya itu menjadi yang pertama di-repost. 

"Pertama kali malah waktu itu. Jadinya kayak semacam surprise. Ternyata beneran di-repost. Kirain sudah di-setting dari sana," ujarnya.

Kemudian, belum sampai 24 jam di-repost Lapak Ganjar, adanya orderan yang masuk di nomor teleponnya. Kebetulan, salah satu syarat ikut Lapak Ganjar memang harus menyantumkan nomor telepon. 

"Ada yang chat WA (Whatsapp). Ada yang beli, beliaunya itu tinggalnya di Jepang. Dia minta dikirimi wedang rempah," ungkapnya menceritakan.

Sebelum ikut Lapak Ganjar, usahanya hanya dipasarkan di dalam kota hingga luar kota. Elisa belum pernah menjual produknya hingga ke luar negeri. Tapi semenjak ikut Lapak Ganjar ini ada pesanan dari Jepang.

"Ke Jepang (kirim) baru dua kali. Karena saya kan ikut Lapak Ganjar belum lama. Di-repost-nya paling dua bulan lalu," terangnya.

Dia mengaku, manfaat ikut Lapak Ganjar lainnya yaitu usahanya kini jadi lebih dikenal masyarakat dan banyak yang order. Bahkan, ada wisatawan Candi Borobudur dari Jakarta, mengunjungi tempat usahanya usai membuka Lapak Ganjar.

Sejak ikut Lapak Ganjar omzetnya juga naik. Orderan banyak masuk melalui DM di Instagram dan telepon. "Kebetulan di Instagram kami juga link kan nomor WA. Jadi langsung bisa menghubungi kami," ucapnya. 

Saat ini, jumlah produksi wedang bisa mencapai 200 pieces per hari. Sejak ikut Lapak Ganjar omzet usaha Eliza naik dari  awalnya sekitar Rp200 ribu-300 ribu per hari, kini menjadi sekitar Rp800 ribu. Adapun jumlah karyawan saat ini mencapai lima orang. Jumlah karyawan akan bertambah tiga orang bila terjadi peningkatan produksi. 

Sebagai pelaku UMKM, Elisa merasa benar-benar terbantu dengan program Lapak Ganjar. Mengingat, jumlah pengikut (follower) medsos Instagram gubernur mencapai 5,3 juta. 

"Program Lapak Ganjar membantu banget karena Pak Ganjar itu publik figur yang banyak disukai oleh orang-orang. Dari anak muda sampai orang tua. Jadi lebih dikenal," imbuhnya.

Produknya merupakan wedang rempah sejenis wedang uwuh asal Yogyakarta. Yang membedakan, wedang uwuh dan rempah adalah komposisi dan manfaatnya.

"Wedang uwuh itu lebih ke hangat dan pedas. Kalau wedang rempah ini menyegarkan. Cocok untuk kalangan milenial, kalangan masa kini dan anak muda," ujar Elisa.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu