Follow Us :              

Kids Take Over Media untuk Anak Belajar Kepemimpinan

  10 December 2022  |   08:00:00  |   dibaca : 603 
Kategori :
Bagikan :


Kids Take Over Media untuk Anak Belajar Kepemimpinan

10 December 2022 | 08:00:00 | dibaca : 603
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Memperingati Hari Anak se-Dunia, Jawa Tengah menggelar kegiatan Kids Take Over pada Sabtu (10/12/2022) di Kantor Gubernur. Acara ini diisi kegiatan bermain peran di antara anak-anak. Mereka memerankan tokoh kunci yang berpengaruh dalam mengambil kebijakan atas suatu persoalan yang dihadapi anak. 

Ada yang berperan sebagai gubernur, bupati/ walikota dan kepala dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pada Kids Take Over ini, anak-anak membahas mengenai pencegahan kekerasan seksual terhadap anak berbasis media online. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno, mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) ini. Pihaknya senang bisa melihat anak-anak melakukan simulasi, menduduki jabatan-jabatan sebagai para pemangku kebijakan. 

Lewat permainan itu, ide, inovasi dan kreatifitas anak sebagai pemangku kebijakan bisa diketahui, bagaimana pandangan mereka terhadap persoalan yang sedang dibahas. 

"Jadi anak-anak semua nanti panjenengan (kalian) semua mau bersimulasi. Tentu saja bersimulasi dengan perspektif anak-anak. Jadi jangan pakai perspektifnya orang dewasa, karena anak-anakku yang lebih merasakan apa yang dihadapi, unek-unek (masalah) apa yang ada disitu, ungkapkan semua. Kita orang tuanya ingin mendengar, ingin tahu masukan dari anak-anakku semua," tuturnya. 

Sekda berpandangan, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi masa depan anak. Ketika sudah memasuki dunia kerja, mereka sudah memiliki bekal keterampilan dapat berkomunikasi dengan baik. 

"Bekerja itu tidak hanya mengandalkan otak pintar. Tapi bagaimana berkomunikasi dengan orang lain, mendengarkan pendapat orang lain, berkolaborasi dengan orang lain. Bagaimana adik-adik di sini belajar kepemimpinan, bagaimana memimpin orang, mengarahkan orang, itu jauh lebih penting daripada otak yang pintar," tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Memperingati Hari Anak se-Dunia, Jawa Tengah menggelar kegiatan Kids Take Over pada Sabtu (10/12/2022) di Kantor Gubernur. Acara ini diisi kegiatan bermain peran di antara anak-anak. Mereka memerankan tokoh kunci yang berpengaruh dalam mengambil kebijakan atas suatu persoalan yang dihadapi anak. 

Ada yang berperan sebagai gubernur, bupati/ walikota dan kepala dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pada Kids Take Over ini, anak-anak membahas mengenai pencegahan kekerasan seksual terhadap anak berbasis media online. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno, mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) ini. Pihaknya senang bisa melihat anak-anak melakukan simulasi, menduduki jabatan-jabatan sebagai para pemangku kebijakan. 

Lewat permainan itu, ide, inovasi dan kreatifitas anak sebagai pemangku kebijakan bisa diketahui, bagaimana pandangan mereka terhadap persoalan yang sedang dibahas. 

"Jadi anak-anak semua nanti panjenengan (kalian) semua mau bersimulasi. Tentu saja bersimulasi dengan perspektif anak-anak. Jadi jangan pakai perspektifnya orang dewasa, karena anak-anakku yang lebih merasakan apa yang dihadapi, unek-unek (masalah) apa yang ada disitu, ungkapkan semua. Kita orang tuanya ingin mendengar, ingin tahu masukan dari anak-anakku semua," tuturnya. 

Sekda berpandangan, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi masa depan anak. Ketika sudah memasuki dunia kerja, mereka sudah memiliki bekal keterampilan dapat berkomunikasi dengan baik. 

"Bekerja itu tidak hanya mengandalkan otak pintar. Tapi bagaimana berkomunikasi dengan orang lain, mendengarkan pendapat orang lain, berkolaborasi dengan orang lain. Bagaimana adik-adik di sini belajar kepemimpinan, bagaimana memimpin orang, mengarahkan orang, itu jauh lebih penting daripada otak yang pintar," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu