Follow Us :              

Gubernur Siap Kawal Langsung Target Penurunan Kemiskinan dan Stunting

  23 January 2023  |   08:00:00  |   dibaca : 751 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Siap Kawal Langsung Target Penurunan Kemiskinan dan Stunting

23 January 2023 | 08:00:00 | dibaca : 751
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

DEMAK – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri sosialisasi dari BKKBN tentang pencegahan stunting dan dapur sehat di Balai Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Senin (23/1/2023). Sambil menyerahkan bantuan sembako untuk para ibu hamil, Gubernur juga ikut mengimbau agar para ibu yang sudah memiliki dua anak atau lebih, segera KB. 

Gubernur mengapresiasi Kampung KB Desa Prampelan yang cukup aktif mengedukasi warga khususnya para ibu hamil. Bahkan, edukasi juga diberikan kepada anak-anak hingga pelajar. 

"Saya senang tadi ada anak-anak muda yang diedukasi agar tidak menikah dini. Ini in line (sejalan) dengan programnya BKKBN untuk mencegah pernikahan dini, mencegah stunting dan anak-anak mendapatkan informasi yang cukup jelas,” kata Gubernur. 

Terkait pencegahan stunting, kepala desa dan bidan diminta aktif mendata ibu hamil. Apalagi Kades Prampelan baru menjabat dua bulan, menurut Gubernur, ini saat tepat untuk melakukan pendataan ulang. 

Berdasarkan paparan kades dan bidan, di Desa Prampelan saat ini terdapat total 38 ibu hamil, 21 diantaranya kehamilannya bermasalah. “Saya minta pastikan datanya benar. Bidan, termasuk para kader kesehatan, akan bisa mendampingi terus menerus. 21 yang punya masalah, itu yang menjadi perhatian utama,” tegas Gubernur. 

Upaya Kepala Desa Prampelan untuk mengatasi stunting dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil yang bermasalah, dinilai positif Gubernur. “Cukup kreatif, makanan cukup bergizi, umpama dari potensi gizi lokal seperti lele itu kan gampang. Jadi dimasak cukup enak, lalu diberikan kepada mereka,” ujarnya. 

Gubernur menjelaskan, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan upaya gotong royong. “Karena kalau tetangga kita, mohon maaf, ada yang kurang gizi atau gizi buruk, kalau kemudian ada tiga atau lima orang masing-masing memberi keluarga (itu), pagi tanggung jawab siapa, siang tanggung jawab siapa, tentu itu akan ringan sekali,” tuturnya. 

Didampingi Bupati Demak, Eisti’anah dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah drg. Widwiono, pada kunjungan itu, selain menyerahan bantuan untuk ibu hamil, Gubernur juga memberikan bantuan tiga kursi roda, kaki palsu, recreation kit (mainan) untuk anak terdampak bencana. 

Pada Gubernur Bupati Demak mengatakan, penanganan stunting di wilayahnya dilakukan secara bersama sama dengan OPD terkait. Ke depan ia akan memaksimalkan seluruh kekuatan yang ada untuk bersinergi lebih kuat lagi, bukan hanya untuk mengatasi stunting, tetapi juga kemiskinan ekstrem. 

“Di Kabupaten Demak tahun 2021 masih 25 persen stuntingnya, tapi dari data Dinas Kesehatan 2022 (jadi) sebelas persen, semoga ini data yang valid karena di tahun 2024 sesuai instruksi Pak Presiden harus di bawah 14 persen,” katanya. 

Guna mencapai target yang sama, Gubernur sepekan ke depan akan berkeliling ke sejumlah daerah. Dengan turun langsung memantau, Gubernur bisa mengawal untuk memastikan program pengentasan kemiskinan ekstrem berjalan beriringan dengan pencegahan serta penurunan angka stunting. 

“Minggu ini saya akan keliling untuk mendata itu. Itu paketnya sekaligus, kemiskinan ekstrem, kemiskinan yang non ekstrem, ibu hamil, Stunting,” katanya. 

Gubernur mengatakan, target capaian dari setiap kabupaten/kota yang sudah ada akan dikumpulkan untuk disesuaikan dengan target pusat. “Yang targetnya sudah tinggi kami akan dorong, yang masih rendah kami akan angkat agar bisa menyesuaikan secara nasional. Kita bisa selesai bareng-bareng,” pungkasnya optimis.


Bagikan :

DEMAK – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri sosialisasi dari BKKBN tentang pencegahan stunting dan dapur sehat di Balai Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Senin (23/1/2023). Sambil menyerahkan bantuan sembako untuk para ibu hamil, Gubernur juga ikut mengimbau agar para ibu yang sudah memiliki dua anak atau lebih, segera KB. 

Gubernur mengapresiasi Kampung KB Desa Prampelan yang cukup aktif mengedukasi warga khususnya para ibu hamil. Bahkan, edukasi juga diberikan kepada anak-anak hingga pelajar. 

"Saya senang tadi ada anak-anak muda yang diedukasi agar tidak menikah dini. Ini in line (sejalan) dengan programnya BKKBN untuk mencegah pernikahan dini, mencegah stunting dan anak-anak mendapatkan informasi yang cukup jelas,” kata Gubernur. 

Terkait pencegahan stunting, kepala desa dan bidan diminta aktif mendata ibu hamil. Apalagi Kades Prampelan baru menjabat dua bulan, menurut Gubernur, ini saat tepat untuk melakukan pendataan ulang. 

Berdasarkan paparan kades dan bidan, di Desa Prampelan saat ini terdapat total 38 ibu hamil, 21 diantaranya kehamilannya bermasalah. “Saya minta pastikan datanya benar. Bidan, termasuk para kader kesehatan, akan bisa mendampingi terus menerus. 21 yang punya masalah, itu yang menjadi perhatian utama,” tegas Gubernur. 

Upaya Kepala Desa Prampelan untuk mengatasi stunting dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil yang bermasalah, dinilai positif Gubernur. “Cukup kreatif, makanan cukup bergizi, umpama dari potensi gizi lokal seperti lele itu kan gampang. Jadi dimasak cukup enak, lalu diberikan kepada mereka,” ujarnya. 

Gubernur menjelaskan, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan upaya gotong royong. “Karena kalau tetangga kita, mohon maaf, ada yang kurang gizi atau gizi buruk, kalau kemudian ada tiga atau lima orang masing-masing memberi keluarga (itu), pagi tanggung jawab siapa, siang tanggung jawab siapa, tentu itu akan ringan sekali,” tuturnya. 

Didampingi Bupati Demak, Eisti’anah dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah drg. Widwiono, pada kunjungan itu, selain menyerahan bantuan untuk ibu hamil, Gubernur juga memberikan bantuan tiga kursi roda, kaki palsu, recreation kit (mainan) untuk anak terdampak bencana. 

Pada Gubernur Bupati Demak mengatakan, penanganan stunting di wilayahnya dilakukan secara bersama sama dengan OPD terkait. Ke depan ia akan memaksimalkan seluruh kekuatan yang ada untuk bersinergi lebih kuat lagi, bukan hanya untuk mengatasi stunting, tetapi juga kemiskinan ekstrem. 

“Di Kabupaten Demak tahun 2021 masih 25 persen stuntingnya, tapi dari data Dinas Kesehatan 2022 (jadi) sebelas persen, semoga ini data yang valid karena di tahun 2024 sesuai instruksi Pak Presiden harus di bawah 14 persen,” katanya. 

Guna mencapai target yang sama, Gubernur sepekan ke depan akan berkeliling ke sejumlah daerah. Dengan turun langsung memantau, Gubernur bisa mengawal untuk memastikan program pengentasan kemiskinan ekstrem berjalan beriringan dengan pencegahan serta penurunan angka stunting. 

“Minggu ini saya akan keliling untuk mendata itu. Itu paketnya sekaligus, kemiskinan ekstrem, kemiskinan yang non ekstrem, ibu hamil, Stunting,” katanya. 

Gubernur mengatakan, target capaian dari setiap kabupaten/kota yang sudah ada akan dikumpulkan untuk disesuaikan dengan target pusat. “Yang targetnya sudah tinggi kami akan dorong, yang masih rendah kami akan angkat agar bisa menyesuaikan secara nasional. Kita bisa selesai bareng-bareng,” pungkasnya optimis.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu