Follow Us :              

Kancing Merah Cilacap Efektif Naikkan Berat Badan Anak Stunting

  17 February 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 1930 
Kategori :
Bagikan :


Kancing Merah Cilacap Efektif Naikkan Berat Badan Anak Stunting

17 February 2023 | 10:00:00 | dibaca : 1930
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

CILACAP - Sekitar 80 persen dari 4.494 balita di Kabupaten Cilacap yang berisiko stunting,  berhasil mengalami penambahan berat badan. Keberhasilan tersebut berkat program pencegahan stunting bernama Kancing Merah yang diluncurkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu. 

PJ Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mengaku gembira, program Kancing Merah yang diupayakan untuk mengurangi stunting sejak dini memberikan hasil. "Dari dua minggu pertama kemarin, rata-rata lebih dari 80 persen itu timbangannya naik. Tapi memang untuk kenaikan tinggi badan, karena baru kemarin, itu masih di bawah 50 persen. 38 persen," kata Yunita di Cilacap, Jumat (17/2/2023).

Pihaknya tetap optimistis tinggi badan balita akan naik seiring waktu berjalan. Jika tinggi badan anak tidak naik, atau berat badannya tidak naik, maka kemungkinan ada yang harus diperhatikan. Apakah disebabkan faktor sakit, atau juga disebabkan penanganan orangtua yang belum maksimal.

Kancing Merah merupakan akronim dari Gerakan Pencegahan Stunting Masa Depan Cerah, Program yang digagas Pemkab Cilacap. Inovasi ini sempat mendapat pujian Gubernur pada rapat koordinasi penanganan percepatan kemiskinan, di Cilacap, beberapa waktu lalu.

Bahkan Gubernur juga meminta kepada daerah lain yang belum memiliki aplikasi penanggulangan stunting meniru aplikasi yang dipakai Kabupaten Cilacap.  "Yang lain mungkin masih belum ada aplikasi yang bisa menampung itu. Punya Cilacap dipinjam saja.  Bupatinya juga sudah ikhlas kok," kata Ganjar ketika itu.

Dia menceritakan, program Kancing Merah diawali dengan pelatihan memasak dengan nilai gizi yang tepat. Harapannya, para kader PKK yang mengikuti pelatihan memasak itu, mampu menyediakan masakan untuk anak-anak yang berisiko stunting. Para kader PKK diajari cara memasak makanan yang enak dan memiliki bentuk menarik sehingga anak-anak berselera untuk makan. 

Gerakan dilanjutkan dengan penimbangan serentak (pentak). Dari kegiatan itu, didapati angka, ada 4.494 bayi risiko stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronik (KEK) sebanyak 2.354 orang, di 24 kecamatan dari 269 desa dan 15 kelurahan. 

Pihaknya juga memberikan pemberian makanan tambahan (PMT) dan setiap dua minggu sekali, dilakukan evaluasi oleh para pembina wilayah (yang ditangani seluruh kepala OPD), untuk pantauan perkembangan balita risiko stunting.  Adapun anggaran PMT bagi balita risiko stunting, ibu hamil KEK dan pemberian tablet penambah darah berasal dari dana desa, ADD tahun 2023 dan CSR. 

Agar pantauan pencegahan stunting ini lebih mudah dan cepat , maka didukung aplikasi berbasis web, yang dapat diakses oleh jajaran kesehatan maupun pemangku wilayah. Pada aplikasi tersebut dalamnya, terdapat data nama dan alamat dan titik lokasi balita risiko stunting per desa.

"Sebetulnya kalau seluruh kabupaten/ kota bisa melakukan hal ini bersama. Tinggal bagaimana komitmen kita semua, dan memang dalam program ini ada aplikasi. Supaya tercatat semuanya dan rutin dimonitor. Karena kalau tidak dimonitor, hilang," ujarnya.

Kepala Dinkes Cilacap dr Pramesti Griana Dewi menambahkan, sebelum ada program Kancing Merah, penanganan stunting memang sudah dilakukan. Termasuk juga kegiatan PMT, tapi sifatnya masih terbatas pada kelompok tertentu, sehingga belum masif ke seluruh balita di kabupaten. 

"Sedangkan untuk kegiatan yang dilakukan ini masif, kepada semua balita yang masuk pada potensi stunting, sebanyak 4.494 balita. Waktunya sudah ditetapkan bupati selama 90 hari," kata Pramesti di Cilacap.

Mita, warga Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara mengatakan, dirinya sangat berterima kasih dengan adanya program PMT. Program ini membantu anaknya mau makan sehingga berat badan anaknya bertambah.

 "Anak saya juga mulai mau makan. Berat badan juga sudah mulai naik sedikit. Tadinya cuma 9,8 kilogram. Sekarang 10,5 kilogram. Menu sangat baik. Ada sayur mayurnya, ada buah, ada susu, ada lauk seperti ayam, telur, hati ayam. Bagus buat anak. Sebelumnya susah makan," ungkapnya.

Ungkapan serupa juga disampaikan Retno, bahwa program Kancing Merah sangat bermanfaat, seperti halnya PMT. Sebab, kini anaknya sudah lahap dalam mengonsumsi makanan.  

"Menunya bagus, ada gambar karakternya. Jadi lahap makannya. Tadinya tiga bulan berturut-turut, susah naik (berat badannya). Alhamudulilah sudah naik kemarin waktu ditimbang. Ada kenaikan 6 ons. Dari 10,3 kg sekarang 10,9 kg," kata perempuan 35 tahun ini.


Bagikan :

CILACAP - Sekitar 80 persen dari 4.494 balita di Kabupaten Cilacap yang berisiko stunting,  berhasil mengalami penambahan berat badan. Keberhasilan tersebut berkat program pencegahan stunting bernama Kancing Merah yang diluncurkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu. 

PJ Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mengaku gembira, program Kancing Merah yang diupayakan untuk mengurangi stunting sejak dini memberikan hasil. "Dari dua minggu pertama kemarin, rata-rata lebih dari 80 persen itu timbangannya naik. Tapi memang untuk kenaikan tinggi badan, karena baru kemarin, itu masih di bawah 50 persen. 38 persen," kata Yunita di Cilacap, Jumat (17/2/2023).

Pihaknya tetap optimistis tinggi badan balita akan naik seiring waktu berjalan. Jika tinggi badan anak tidak naik, atau berat badannya tidak naik, maka kemungkinan ada yang harus diperhatikan. Apakah disebabkan faktor sakit, atau juga disebabkan penanganan orangtua yang belum maksimal.

Kancing Merah merupakan akronim dari Gerakan Pencegahan Stunting Masa Depan Cerah, Program yang digagas Pemkab Cilacap. Inovasi ini sempat mendapat pujian Gubernur pada rapat koordinasi penanganan percepatan kemiskinan, di Cilacap, beberapa waktu lalu.

Bahkan Gubernur juga meminta kepada daerah lain yang belum memiliki aplikasi penanggulangan stunting meniru aplikasi yang dipakai Kabupaten Cilacap.  "Yang lain mungkin masih belum ada aplikasi yang bisa menampung itu. Punya Cilacap dipinjam saja.  Bupatinya juga sudah ikhlas kok," kata Ganjar ketika itu.

Dia menceritakan, program Kancing Merah diawali dengan pelatihan memasak dengan nilai gizi yang tepat. Harapannya, para kader PKK yang mengikuti pelatihan memasak itu, mampu menyediakan masakan untuk anak-anak yang berisiko stunting. Para kader PKK diajari cara memasak makanan yang enak dan memiliki bentuk menarik sehingga anak-anak berselera untuk makan. 

Gerakan dilanjutkan dengan penimbangan serentak (pentak). Dari kegiatan itu, didapati angka, ada 4.494 bayi risiko stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronik (KEK) sebanyak 2.354 orang, di 24 kecamatan dari 269 desa dan 15 kelurahan. 

Pihaknya juga memberikan pemberian makanan tambahan (PMT) dan setiap dua minggu sekali, dilakukan evaluasi oleh para pembina wilayah (yang ditangani seluruh kepala OPD), untuk pantauan perkembangan balita risiko stunting.  Adapun anggaran PMT bagi balita risiko stunting, ibu hamil KEK dan pemberian tablet penambah darah berasal dari dana desa, ADD tahun 2023 dan CSR. 

Agar pantauan pencegahan stunting ini lebih mudah dan cepat , maka didukung aplikasi berbasis web, yang dapat diakses oleh jajaran kesehatan maupun pemangku wilayah. Pada aplikasi tersebut dalamnya, terdapat data nama dan alamat dan titik lokasi balita risiko stunting per desa.

"Sebetulnya kalau seluruh kabupaten/ kota bisa melakukan hal ini bersama. Tinggal bagaimana komitmen kita semua, dan memang dalam program ini ada aplikasi. Supaya tercatat semuanya dan rutin dimonitor. Karena kalau tidak dimonitor, hilang," ujarnya.

Kepala Dinkes Cilacap dr Pramesti Griana Dewi menambahkan, sebelum ada program Kancing Merah, penanganan stunting memang sudah dilakukan. Termasuk juga kegiatan PMT, tapi sifatnya masih terbatas pada kelompok tertentu, sehingga belum masif ke seluruh balita di kabupaten. 

"Sedangkan untuk kegiatan yang dilakukan ini masif, kepada semua balita yang masuk pada potensi stunting, sebanyak 4.494 balita. Waktunya sudah ditetapkan bupati selama 90 hari," kata Pramesti di Cilacap.

Mita, warga Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara mengatakan, dirinya sangat berterima kasih dengan adanya program PMT. Program ini membantu anaknya mau makan sehingga berat badan anaknya bertambah.

 "Anak saya juga mulai mau makan. Berat badan juga sudah mulai naik sedikit. Tadinya cuma 9,8 kilogram. Sekarang 10,5 kilogram. Menu sangat baik. Ada sayur mayurnya, ada buah, ada susu, ada lauk seperti ayam, telur, hati ayam. Bagus buat anak. Sebelumnya susah makan," ungkapnya.

Ungkapan serupa juga disampaikan Retno, bahwa program Kancing Merah sangat bermanfaat, seperti halnya PMT. Sebab, kini anaknya sudah lahap dalam mengonsumsi makanan.  

"Menunya bagus, ada gambar karakternya. Jadi lahap makannya. Tadinya tiga bulan berturut-turut, susah naik (berat badannya). Alhamudulilah sudah naik kemarin waktu ditimbang. Ada kenaikan 6 ons. Dari 10,3 kg sekarang 10,9 kg," kata perempuan 35 tahun ini.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu