Follow Us :              

Cegah Inflasi Pangan, Sekda Dorong Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Pertanian

  14 April 2023  |   16:00:00  |   dibaca : 792 
Kategori :
Bagikan :


Cegah Inflasi Pangan, Sekda Dorong Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Pertanian

14 April 2023 | 16:00:00 | dibaca : 792
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mendorong berbagai pihak agar meningkatkan produktivitas pertanian dan efisiensi biaya pertanian. Menurutnya, peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya sangat penting dilakukan, agar harga komoditas pertanian tidak melambung, tetapi petani tetap untung. 

"Inilah yang harus bersama-sama kita lakukan, sehingga di satu sisi inflasi terkendali tetapi petani dan peternak tetap bahagia," ujar Sekda saat memberi sambutan acara Gerakan Nasionsl Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa Tengah, di Alun-Alun Kauman Semarang, Jumat (14/4/2023).

Menurut Sekda, persoalan lain yang kerap dihadapi adalah menyangkut kelancaran distribusi dan pasokan komoditas pangan. Untuk mendukung kelancaran pasokan, maka berbagai informasi mengenai komoditas pangan sangat penting. Utamanya terkait jumlah stok, ketersediaan di daerah mana, jumlah kebutuhan berapa semuanya harus dipantau setiap saat. 

"Jangan sampai di suatu daerah kelebihan, sementara daerah lain terjadi kekurangan sehingga harga naik kemudian ujungnya inflasi," katanya.

Kondisi inflasi, menurut Sekda, akan memunculkan dilema, karena itu perlu ada titik keseimbangan. Sehingga pada satu sisi petani bahagia karena harga produknya mengalami kenaikan harga, tetapi di sisi lain inflasi tetap terkendali. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menjelaskan, melalui tema  "Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Melalui Digitalisasi Pertanian", GNPIP Jawa Tengah terus berupaya membantu memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan tetap terjaga.

Sebagai informasi, GNPIP Jawa Tengah mempunyai tujuh program utama. Yakni program operasi pasar dan gerakan tanam; replikasi model bisnis; program kerja sama antar daerah; subsidi ongkos angkut; pemanfaatan alat dan sarana produksi pertanian; penguatan pemanfaatan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi; serta koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi. 

Semua tugas tersebut merupakan langkah-langkah yang harus mereka lakukan guna menjaga kestabilan pasar. "Dan kegiatan ini merupakan aksi nyata untuk memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan di Jateng yang terdiri dari dua program utama," ujar Sekda.

Program GNPIP Jawa Tengah 2023 dalam pelaksanaannya, dirangkaikan dengan beberapa kegiatan pengendalian harga. Upaya pengendalian ini telah dilakukan sejak awal 2023. Pengendalian yang dilakukan mulai dari fasilitasi distribusi pangan, protokol dan kebijakan pengendalian inflasi, dukungan pasar murah, serta operasi pasar di 35 kabupaten dan kota.


Bagikan :

SEMARANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mendorong berbagai pihak agar meningkatkan produktivitas pertanian dan efisiensi biaya pertanian. Menurutnya, peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya sangat penting dilakukan, agar harga komoditas pertanian tidak melambung, tetapi petani tetap untung. 

"Inilah yang harus bersama-sama kita lakukan, sehingga di satu sisi inflasi terkendali tetapi petani dan peternak tetap bahagia," ujar Sekda saat memberi sambutan acara Gerakan Nasionsl Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa Tengah, di Alun-Alun Kauman Semarang, Jumat (14/4/2023).

Menurut Sekda, persoalan lain yang kerap dihadapi adalah menyangkut kelancaran distribusi dan pasokan komoditas pangan. Untuk mendukung kelancaran pasokan, maka berbagai informasi mengenai komoditas pangan sangat penting. Utamanya terkait jumlah stok, ketersediaan di daerah mana, jumlah kebutuhan berapa semuanya harus dipantau setiap saat. 

"Jangan sampai di suatu daerah kelebihan, sementara daerah lain terjadi kekurangan sehingga harga naik kemudian ujungnya inflasi," katanya.

Kondisi inflasi, menurut Sekda, akan memunculkan dilema, karena itu perlu ada titik keseimbangan. Sehingga pada satu sisi petani bahagia karena harga produknya mengalami kenaikan harga, tetapi di sisi lain inflasi tetap terkendali. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menjelaskan, melalui tema  "Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Melalui Digitalisasi Pertanian", GNPIP Jawa Tengah terus berupaya membantu memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan tetap terjaga.

Sebagai informasi, GNPIP Jawa Tengah mempunyai tujuh program utama. Yakni program operasi pasar dan gerakan tanam; replikasi model bisnis; program kerja sama antar daerah; subsidi ongkos angkut; pemanfaatan alat dan sarana produksi pertanian; penguatan pemanfaatan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi; serta koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi. 

Semua tugas tersebut merupakan langkah-langkah yang harus mereka lakukan guna menjaga kestabilan pasar. "Dan kegiatan ini merupakan aksi nyata untuk memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan di Jateng yang terdiri dari dua program utama," ujar Sekda.

Program GNPIP Jawa Tengah 2023 dalam pelaksanaannya, dirangkaikan dengan beberapa kegiatan pengendalian harga. Upaya pengendalian ini telah dilakukan sejak awal 2023. Pengendalian yang dilakukan mulai dari fasilitasi distribusi pangan, protokol dan kebijakan pengendalian inflasi, dukungan pasar murah, serta operasi pasar di 35 kabupaten dan kota.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu