Follow Us :              

Gubernur Harap Tradisi Sebar Apem Yaa Qowiyyu dikembangkan Jadi Destinasi Wisata

  01 September 2023  |   09:00:00  |   dibaca : 445 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Harap Tradisi Sebar Apem Yaa Qowiyyu dikembangkan Jadi Destinasi Wisata

01 September 2023 | 09:00:00 | dibaca : 445
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KLATEN - Siang itu, Sendang Klampeyan Klaten begitu ramai. Ribuan orang berbondong-bondong datang ke kompleks makam Kyai Ageng Gribig itu untuk mengikuti acara rutin tahunan, yaitu Sebar Apem Yaa Qowiyyu, Jumat (1/9/2023).
 
Sejak pagi hari, Sendang Klampeyan sudah dipenuhi warga. Tak hanya dari Klaten, mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah, bahkan dari luar Jateng. Beberapa turis asing pun ikut berbaur dalam kerumunan masyarakat.
 
Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turut hadir dalam acara tersebut. Setiap tahun, Gubernur selalu menyempatkan datang ke Klaten untuk mengikuti tradisi itu.

"Iya luar biasa sekali, antusias masyarakat sangat tinggi. Mereka datang tak hanya dari Klaten, tetapi dari berbagai daerah lain di sekitar Klaten, bahkan luar Jateng," kata Gubernur.
 
Gubernur didampingi Bupati Klaten, Sri Mulyani mendapat kesempatan membagikan apem pertama dengan melemparkannya kepada ribuan orang yang sudah menanti di bawah.
 
"Sudah siap dapat apem? Bismillahirrahmanirrahim," ucap Gubernur sambil melemparkan apem kepada warga.
 
Warga berebut mendapatkan apem pertama yang dilempar Gubernur. Sorakan terdengar ketika ada warga yang berhasil menangkap apem tersebut. Tak hanya sekali, Gubernur berkali-kali melempar apem kepada warga, dan mereka berebut untuk mendapatkannya.
 
"Itu yang dapat beruntung sekali dapat berkahnya Pak Ganjar," celetuk warga.
 
Sebanyak 6 ton apem dibagikan dalam tradisi sebar apem Yaa Qowiyyu itu. Apem-apem yang dibagikan berasal dari sumbangan masyarakat sekitar yang dikelola oleh anak keturunan Kyai Ageng Gribig.
 
Tradisi Yaa Qowiyyu, lanjut Gubernur, sangat unik. Ada banyak nilai-nilai yang diajarkan dalam acara itu. Gubernur berharap tradisi ini bisa terus dikembangkan. Sebab tidak menutup kemungkinan, tradisi Yaa Qowiyyu bisa menjadi destinasi wisata yang dinanti banyak orang.
 
"Saya senang, saya lihat semua masyarakat ceria. Mereka bisa bersilaturahmi dengan tetangga, teman, dan bisa saling bertegur sapa," ujarnya.
 
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menyempatkan diri untuk berpamitan. Di hadapan ribuan warga, Gubernur menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang terjalin selama ini.
 
"Saya juga mohon maaf jika ada yang kurang berkenan di hati bapak ibu sekalian. Saya nderek pamit, karena besok tanggal 5 September sudah pensiun. Saya tidak tahu, apakah tahun depan saya diundang lagi di acara ini," pungkasnya.


Bagikan :

KLATEN - Siang itu, Sendang Klampeyan Klaten begitu ramai. Ribuan orang berbondong-bondong datang ke kompleks makam Kyai Ageng Gribig itu untuk mengikuti acara rutin tahunan, yaitu Sebar Apem Yaa Qowiyyu, Jumat (1/9/2023).
 
Sejak pagi hari, Sendang Klampeyan sudah dipenuhi warga. Tak hanya dari Klaten, mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah, bahkan dari luar Jateng. Beberapa turis asing pun ikut berbaur dalam kerumunan masyarakat.
 
Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turut hadir dalam acara tersebut. Setiap tahun, Gubernur selalu menyempatkan datang ke Klaten untuk mengikuti tradisi itu.

"Iya luar biasa sekali, antusias masyarakat sangat tinggi. Mereka datang tak hanya dari Klaten, tetapi dari berbagai daerah lain di sekitar Klaten, bahkan luar Jateng," kata Gubernur.
 
Gubernur didampingi Bupati Klaten, Sri Mulyani mendapat kesempatan membagikan apem pertama dengan melemparkannya kepada ribuan orang yang sudah menanti di bawah.
 
"Sudah siap dapat apem? Bismillahirrahmanirrahim," ucap Gubernur sambil melemparkan apem kepada warga.
 
Warga berebut mendapatkan apem pertama yang dilempar Gubernur. Sorakan terdengar ketika ada warga yang berhasil menangkap apem tersebut. Tak hanya sekali, Gubernur berkali-kali melempar apem kepada warga, dan mereka berebut untuk mendapatkannya.
 
"Itu yang dapat beruntung sekali dapat berkahnya Pak Ganjar," celetuk warga.
 
Sebanyak 6 ton apem dibagikan dalam tradisi sebar apem Yaa Qowiyyu itu. Apem-apem yang dibagikan berasal dari sumbangan masyarakat sekitar yang dikelola oleh anak keturunan Kyai Ageng Gribig.
 
Tradisi Yaa Qowiyyu, lanjut Gubernur, sangat unik. Ada banyak nilai-nilai yang diajarkan dalam acara itu. Gubernur berharap tradisi ini bisa terus dikembangkan. Sebab tidak menutup kemungkinan, tradisi Yaa Qowiyyu bisa menjadi destinasi wisata yang dinanti banyak orang.
 
"Saya senang, saya lihat semua masyarakat ceria. Mereka bisa bersilaturahmi dengan tetangga, teman, dan bisa saling bertegur sapa," ujarnya.
 
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menyempatkan diri untuk berpamitan. Di hadapan ribuan warga, Gubernur menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang terjalin selama ini.
 
"Saya juga mohon maaf jika ada yang kurang berkenan di hati bapak ibu sekalian. Saya nderek pamit, karena besok tanggal 5 September sudah pensiun. Saya tidak tahu, apakah tahun depan saya diundang lagi di acara ini," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu