Follow Us :              

GPM BUMD Jateng Peduli Inflasi, Subsidi Pangan Murah dari Pemprov Jateng

  20 October 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 753 
Kategori :
Bagikan :


GPM BUMD Jateng Peduli Inflasi, Subsidi Pangan Murah dari Pemprov Jateng

20 October 2023 | 10:00:00 | dibaca : 753
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

TEGAL - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memberikan subsidi senilai Rp510 juta guna menekan inflasi di wilayahnya. 

Subsidi tersebut disalurkan melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) BUMD Jateng Peduli Inflasi. Bentuk bantuannya berupa penjualan 170 ton beras murah pada 17 daerah di Jateng dengan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi.

Hal tersebut disampaikan Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., saat meluncurkan GPM BUMD Jateng Peduli Inflasi di Kantor Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jumat (20/10/2023).

"Saat ini, baru kita launching (luncurkan) di tiga wilayah, yaitu Kabupaten Tegal, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Magelang, berikutnya akan dilanjutkan di daerah lain," ucapnya.

Program yang didanai oleh Company Social Responsibility (CSR) BUMD Provinsi Jawa Tengah, menjual 1.000 paket beras kualitas medium kemasan 10 kg. Subsidi yang diberikan sebesar Rp3.000 per kg, dengan total anggaran sebesar Rp510 juta dan difokuskan pada penjualan beras. Sebab,  komoditas beras menjadi salah satu faktor pengaruh inflasi. 

"Selama ini, harga beras medium di angka Rp14.000 sampai Rp15.000. Kita menjual beras medium ini, di harga Rp10.200 per kg. Sasaran GPM antara lain, meliputi ibu rumah tangga miskin, pegawai pabrik, pengemudi ojol, dan nelayan," ucap Pj Gubernur.

Berdasarkan data BPS, angka inflasi Jawa Tengah saat ini, yaitu 2,49% atau di atas rata-rata inflasi nasional yang berada pada angka 2,28%. 

Sementara angka inflasi Jateng pada September 2023, naik 0,41% dari Agustus 2023. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya harga beras, gula pasir, dan BBM. 

"Gerakan Pangan Murah tujuannya untuk menstabilkan harga beras. Di samping kita memberikan bantuan kepada masyarakat, yang berharap harga kembali normal," kata Pj Gubernur.

Pada kesempatan itu, Komariah, Warga Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, mengaku senang dengan adanya GPM dan pasar murah yang dilaksanakan oleh Pemprov Jateng melalui BUMD Jateng Peduli Inflasi tersebut. Sebab, Ia dapat membeli beras medium dengan harga lebih rendah.

"Lebih murah harga di warung. Kalau harga di warung atau pasar sekitar Rp14.000. Di sini 10 kg dijual Rp102.000. Pengennya ada yang seperti ini lagi, ada yang murah lagi," ujar Komariah.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur juga menyerahkan bantuan berupa 10 ton beras secara simbolis kepada Pemerintah Kabupaten Tegal, dan bantuan kepada tiga panti asuhan masing-masing senilai Rp10 juta.


Bagikan :

TEGAL - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memberikan subsidi senilai Rp510 juta guna menekan inflasi di wilayahnya. 

Subsidi tersebut disalurkan melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) BUMD Jateng Peduli Inflasi. Bentuk bantuannya berupa penjualan 170 ton beras murah pada 17 daerah di Jateng dengan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi.

Hal tersebut disampaikan Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., saat meluncurkan GPM BUMD Jateng Peduli Inflasi di Kantor Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jumat (20/10/2023).

"Saat ini, baru kita launching (luncurkan) di tiga wilayah, yaitu Kabupaten Tegal, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Magelang, berikutnya akan dilanjutkan di daerah lain," ucapnya.

Program yang didanai oleh Company Social Responsibility (CSR) BUMD Provinsi Jawa Tengah, menjual 1.000 paket beras kualitas medium kemasan 10 kg. Subsidi yang diberikan sebesar Rp3.000 per kg, dengan total anggaran sebesar Rp510 juta dan difokuskan pada penjualan beras. Sebab,  komoditas beras menjadi salah satu faktor pengaruh inflasi. 

"Selama ini, harga beras medium di angka Rp14.000 sampai Rp15.000. Kita menjual beras medium ini, di harga Rp10.200 per kg. Sasaran GPM antara lain, meliputi ibu rumah tangga miskin, pegawai pabrik, pengemudi ojol, dan nelayan," ucap Pj Gubernur.

Berdasarkan data BPS, angka inflasi Jawa Tengah saat ini, yaitu 2,49% atau di atas rata-rata inflasi nasional yang berada pada angka 2,28%. 

Sementara angka inflasi Jateng pada September 2023, naik 0,41% dari Agustus 2023. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya harga beras, gula pasir, dan BBM. 

"Gerakan Pangan Murah tujuannya untuk menstabilkan harga beras. Di samping kita memberikan bantuan kepada masyarakat, yang berharap harga kembali normal," kata Pj Gubernur.

Pada kesempatan itu, Komariah, Warga Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, mengaku senang dengan adanya GPM dan pasar murah yang dilaksanakan oleh Pemprov Jateng melalui BUMD Jateng Peduli Inflasi tersebut. Sebab, Ia dapat membeli beras medium dengan harga lebih rendah.

"Lebih murah harga di warung. Kalau harga di warung atau pasar sekitar Rp14.000. Di sini 10 kg dijual Rp102.000. Pengennya ada yang seperti ini lagi, ada yang murah lagi," ujar Komariah.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur juga menyerahkan bantuan berupa 10 ton beras secara simbolis kepada Pemerintah Kabupaten Tegal, dan bantuan kepada tiga panti asuhan masing-masing senilai Rp10 juta.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu