Follow Us :              

Percepat Atasi Kemiskinan, Pj Gubernur Jateng Serahkan Bantuan Modal Usaha Produktif

  26 October 2023  |   11:00:00  |   dibaca : 207 
Kategori :
Bagikan :


Percepat Atasi Kemiskinan, Pj Gubernur Jateng Serahkan Bantuan Modal Usaha Produktif

26 October 2023 | 11:00:00 | dibaca : 207
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

PEKALONGAN -  Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M, menyerahkan bantuan modal usaha ekonomi produktif kepada ratusan mustahik (penerima zakat). Tujuannya guna mempercepat penanggulangan kemiskinan serta meningkatkan wirausaha masyarakat.

Bantuan yang bersumber dari Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Jateng itu, diberikan kepada 150 mustahik produktif dan 30 pendamping mustahik di Kabupaten Pekalongan, Kendal, Batang, dan Kota Pekalongan.

Total bantuan yang diberikan kepada 180 penerima manfaat sejumlah Rp472.500.000. Bantuan tersebut, terdiri atas bantuan modal usaha masing-masing senilai Rp3 juta untuk 150 mustahik usaha produktif, serta uang transportasi masing-masing Rp100 ribu. Selain itu, juga diberikan bantuan kepada 30 pendamping mustahik, masing-masing sebanyak Rp250 ribu.

"Terima kasih kepada Baznas, atas sinergitasnya bersama Pemprov Jateng, dalam upaya melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah," ucapnya dalam acara penyerahan bantuan modal usaha produktif di Hotel Grand Dian, Kabupaten Pekalongan, Kamis (26/10/2023). 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah tercatat sekitar 3,971 juta jiwa, atau 10,77% dari total penduduk Jawa Tengah. Dari jumlah itu, sekitar 1,97% di antaranya, masuk dalam kategori miskin ekstrem yang tersebar di 923 Desa pada 17 Kabupaten. 

Percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja, namun dibutuhkan kolaborasi banyak pihak. Salah satu yang dilakukan oleh Pemprov Jateng adalah bekerja sama dengan Baznas Jateng untuk memberikan pendampingan dan pembinaan ekonomi kerakyatan. 

Pj Gubernur berharap, bantuan modal usaha yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk membangun dan mengembangkan usaha. Selain itu, juga agar memacu masyarakat dalam berwirausaha.

Penerima bantuan itu, sebelumnya diberikan pembinaan dan pelatihan usaha. Mereka dibimbing langsung oleh Baznas Jateng dan pemerintah daerahnya masing-masing. 

“Setelah itu, baru kemudian diberikan modal usaha, untuk memacu masyarakat berusaha atau berbisnis. Ini rangsangan agar mereka lepas (dari kemiskinan)," kata Pj Gubernur.

Pada tahun 2023, target penyaluran modal usaha produktif dari Baznas Jateng diberikan kepada 3.000 mustahik. Program itu rencananya juga akan dilanjutkan pada tahun 2024 mendatang. 

“Saya juga akan mengajak instansi terkait dan perusahaan melalui CSR (Corporate Social Responsibility) untuk memiliki empati, dan membantu masyarakat yang masih masuk kategori miskin," ucap Pj Gubernur.

Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, K.H. Ahmad Darodji menyatakan, bantuan modal usaha produktif untuk mustahik ini merupakan bentuk komitmen Baznas Jateng dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Melalui program itu, Baznas bertekad untuk mengubah para mustahik ini menjadi muzaki (pemberi zakat).

"Mudah-mudahan, tujuan kami ini berhasil. Maka, kami berikan pelatihan kerja dan modal usaha produktif. Pendampingan, kami lakukan melalui penyuluh agama tingkat kecamatan. Mereka dekat dengan penerima, sehingga monitoring (pemantauan) dapat berjalan baik," katanya.

Beberapa bidang usaha yang dilakukan para penerima bantuan itu, meliputi kuliner, toko kelontong, cuci pakaian, konveksi, jasa bengkel, pertanian, perikanan, dan peternakan. 

“Ke depan, kami akan memberikan penghargaan khusus, kepada para mustahik yang sudah berhasil menjadi muzaki," pungkasnya.


Bagikan :

PEKALONGAN -  Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M, menyerahkan bantuan modal usaha ekonomi produktif kepada ratusan mustahik (penerima zakat). Tujuannya guna mempercepat penanggulangan kemiskinan serta meningkatkan wirausaha masyarakat.

Bantuan yang bersumber dari Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Jateng itu, diberikan kepada 150 mustahik produktif dan 30 pendamping mustahik di Kabupaten Pekalongan, Kendal, Batang, dan Kota Pekalongan.

Total bantuan yang diberikan kepada 180 penerima manfaat sejumlah Rp472.500.000. Bantuan tersebut, terdiri atas bantuan modal usaha masing-masing senilai Rp3 juta untuk 150 mustahik usaha produktif, serta uang transportasi masing-masing Rp100 ribu. Selain itu, juga diberikan bantuan kepada 30 pendamping mustahik, masing-masing sebanyak Rp250 ribu.

"Terima kasih kepada Baznas, atas sinergitasnya bersama Pemprov Jateng, dalam upaya melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah," ucapnya dalam acara penyerahan bantuan modal usaha produktif di Hotel Grand Dian, Kabupaten Pekalongan, Kamis (26/10/2023). 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah tercatat sekitar 3,971 juta jiwa, atau 10,77% dari total penduduk Jawa Tengah. Dari jumlah itu, sekitar 1,97% di antaranya, masuk dalam kategori miskin ekstrem yang tersebar di 923 Desa pada 17 Kabupaten. 

Percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja, namun dibutuhkan kolaborasi banyak pihak. Salah satu yang dilakukan oleh Pemprov Jateng adalah bekerja sama dengan Baznas Jateng untuk memberikan pendampingan dan pembinaan ekonomi kerakyatan. 

Pj Gubernur berharap, bantuan modal usaha yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk membangun dan mengembangkan usaha. Selain itu, juga agar memacu masyarakat dalam berwirausaha.

Penerima bantuan itu, sebelumnya diberikan pembinaan dan pelatihan usaha. Mereka dibimbing langsung oleh Baznas Jateng dan pemerintah daerahnya masing-masing. 

“Setelah itu, baru kemudian diberikan modal usaha, untuk memacu masyarakat berusaha atau berbisnis. Ini rangsangan agar mereka lepas (dari kemiskinan)," kata Pj Gubernur.

Pada tahun 2023, target penyaluran modal usaha produktif dari Baznas Jateng diberikan kepada 3.000 mustahik. Program itu rencananya juga akan dilanjutkan pada tahun 2024 mendatang. 

“Saya juga akan mengajak instansi terkait dan perusahaan melalui CSR (Corporate Social Responsibility) untuk memiliki empati, dan membantu masyarakat yang masih masuk kategori miskin," ucap Pj Gubernur.

Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, K.H. Ahmad Darodji menyatakan, bantuan modal usaha produktif untuk mustahik ini merupakan bentuk komitmen Baznas Jateng dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Melalui program itu, Baznas bertekad untuk mengubah para mustahik ini menjadi muzaki (pemberi zakat).

"Mudah-mudahan, tujuan kami ini berhasil. Maka, kami berikan pelatihan kerja dan modal usaha produktif. Pendampingan, kami lakukan melalui penyuluh agama tingkat kecamatan. Mereka dekat dengan penerima, sehingga monitoring (pemantauan) dapat berjalan baik," katanya.

Beberapa bidang usaha yang dilakukan para penerima bantuan itu, meliputi kuliner, toko kelontong, cuci pakaian, konveksi, jasa bengkel, pertanian, perikanan, dan peternakan. 

“Ke depan, kami akan memberikan penghargaan khusus, kepada para mustahik yang sudah berhasil menjadi muzaki," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu