SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., berkunjung ke Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dan Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah pada Jumat, 19 Januari 2024. 

Setibanya di Kantor PWNU Jateng yang berada di Jalan Dr Cipto, Kota Semarang, sekitar pukul 13.30 WIB, Pj Gubernur disambut oleh Rois Syuriah PWNU Jateng, Ubaidillah Shodaqoh dan Ketua PWNU Jateng, Mohammad Muzamil beserta jajaran pengurusnya.

Setelah itu, kunjungan dilanjutkan ke kantor PW Muhammadiyah di Jalan Singosari Raya, Kota Semarang. Pj Gubernur tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB, dan langsung bertemu dengan Ketua PW Muhammadiyah Jateng, Tafsir beserta jajaran pengurus utama, dan Ketua Aisyiyah, Eni Winaryani

"Selama ini, kami sudah menjalin hubungan yang baik, dengan NU maupun Muhammadiyah. Kehadiran kami, untuk lebih meningkatkan kembali hubungan tersebut," katanya usai kunjungan.

Silaturahmi di dua organisasi masyarakat (ormas) tersebut, membahas mengenai peningkatan kerja sama terkait penyelesaian berbagai persoalan kemasyarakatan di Jawa Tengah, mulai dari kemiskinan, stunting, kesejahteraan, hingga masalah keagamaan. 

Dalam pertemuan itu, juga disinggung mengenai permasalahan pendidikan, kesehatan, sosial, dan persoalan lainnya.

"Saya minta, tetap ditingkatkan kembali koordinasi dan sinergitas. Kami juga mohon koreksi dan masukan, untuk pembangunan di Jateng," ujar Pj Gubernur. 

Selain bersilaturahmi dan berdiskusi, Pj Gubernur juga menyerahkan Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024 untuk organisasi kemasyarakatan. Bantuan tersebut, diserahkan secara simbolis kepada Ketua PWNU dan Ketua PW Muhammadiyah.

"Bantuan ini memang tidak seberapa nilainya, tetapi kami berharap, ini dapat berguna, sekaligus sebagai bentuk penghargaan atas peran ormas," katanya. 

Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir mengatakan, sejak berdiri 111 tahun silam, Muhammadiyah memiliki komitmen untuk mendukung kinerja pemerintah. Baik dalam bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan, maupun sosial.

"Muhammadiyah memiliki 9 kepribadian. Kepribadian nomor 9 berbunyi, membantu pemerintah, serta bekerja sama demi terciptanya masyarakat yang adil dan makmur," ujarnya.