Follow Us :              

Berkat PIP, Siswa Kurang Mampu Asal Magelang Optimis Melanjutkan Kuliah

  22 January 2024  |   11:35:00  |   dibaca : 892 
Kategori :
Bagikan :


Berkat PIP, Siswa Kurang Mampu Asal Magelang Optimis Melanjutkan Kuliah

22 January 2024 | 11:35:00 | dibaca : 892
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

MAGELANG - Program Indonesia Pintar (PIP) dirasakan manfaatnya oleh sejumlah siswa. Bahkan, mereka optimis memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.

Salah seorang siswi SMK 3 Kota Magelang, Fitria mengaku, Ia merasa beruntung, sebab namanya terdata sebagai penerima PIP, sebab ekonomi keluarganya masuk ke dalam kategori kurang mampu.

Hal itu disampaikannya saat bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo yang didampingi Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., dalam acara Penyerahan Bantuan Program Indonesia Pintar di GOR Samapta, Kota Magelang pada Senin, 22 Januari 2024.

Fitria menceritakan, ayahnya merupakan seorang buruh dan ibunya bekerja sebagai penjaga toko. Penghasilan keduanya tidak besar, sehingga saat dirinya terdata sebagai penerima program, hal ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan pendidikannya.

"Senang, karena membantu banget ya, bahkan bisa membantu perekonomian keluarga. Kalau kita ada kebutuhan sekolah, yang kemungkinan orang tua belum bisa membelikan, kita bisa beli dari uang PIP," tutur siswi jurusan broadcasting dan perfilman ini.

Berkat PIP, Fitria optimis, Ia bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi impiannya, yakni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Anak pertama dari dua bersaudara itu ingin mengambil jurusan S1 Fotografi atau S1 Film dan Televisi. Hal ini disebabkan, kemajuan industri digital membuat Fitria berkeinginan untuk mendalami ilmu-ilmu tersebut.

"Terima kasih buat pemerintah, karena sudah membantu melalui uang PIP, semoga ke depannya, program ini terus berjalan, semakin baik dan sukses," harapnya.

Presiden berpesan, agar uang PIP dapat benar-benar dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sekolah. Bahkan pemerintah juga telah berupaya memenuhi kebutuhan sekolah anak-anak dari keluarga kurang mampu, sehingga hal ini harus digunakan dengan sebaik-baiknya.

"Anak-anak semuanya harus belajar, karena sekarang untuk biaya kebutuhan sekolah sudah ditutup dari PIP ini. Termasuk nanti yang SMA/SMK, kalau ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, ada juga. Bisa mengajukan nanti ke KIP (Kartu Indonesia Pintar) kuliah atau ke LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Sudah 960 ribu (orang), yang memanfaatkan KIP untuk kuliah," terangnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim mengemukakan, jumlah pelajar di Kota Magelang yang telah menerima program PIP ada sebanyak 1.000 siswa, terdiri dari 400 pelajar SD, 300 pelajar SMP, 150 pelajar SMA, dan 150 pelajar SMK.

"Sampai 23 November 2023, penyaluran PIP sudah mencapai 100 persen,  yaitu disalurkan kepada 18 juta lebih peserta di Indonesia," terangnya.

Pada tahun 2024, Kemedikbudristek menambah sasaran penerima program PIP, khususnya untuk jenjang SMA sebanyak 567.000 pelajar, dan SMK hampir 100.000 pelajar. Penambahan sasaran itu dibarengi dengan peningkatan satuan bantuan yang semula sebesar Rp1 juta per tahun, menjadi Rp1,8 juta per tahun untuk pelajar SMA/ SMK.


Bagikan :

MAGELANG - Program Indonesia Pintar (PIP) dirasakan manfaatnya oleh sejumlah siswa. Bahkan, mereka optimis memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.

Salah seorang siswi SMK 3 Kota Magelang, Fitria mengaku, Ia merasa beruntung, sebab namanya terdata sebagai penerima PIP, sebab ekonomi keluarganya masuk ke dalam kategori kurang mampu.

Hal itu disampaikannya saat bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo yang didampingi Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., dalam acara Penyerahan Bantuan Program Indonesia Pintar di GOR Samapta, Kota Magelang pada Senin, 22 Januari 2024.

Fitria menceritakan, ayahnya merupakan seorang buruh dan ibunya bekerja sebagai penjaga toko. Penghasilan keduanya tidak besar, sehingga saat dirinya terdata sebagai penerima program, hal ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan pendidikannya.

"Senang, karena membantu banget ya, bahkan bisa membantu perekonomian keluarga. Kalau kita ada kebutuhan sekolah, yang kemungkinan orang tua belum bisa membelikan, kita bisa beli dari uang PIP," tutur siswi jurusan broadcasting dan perfilman ini.

Berkat PIP, Fitria optimis, Ia bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi impiannya, yakni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Anak pertama dari dua bersaudara itu ingin mengambil jurusan S1 Fotografi atau S1 Film dan Televisi. Hal ini disebabkan, kemajuan industri digital membuat Fitria berkeinginan untuk mendalami ilmu-ilmu tersebut.

"Terima kasih buat pemerintah, karena sudah membantu melalui uang PIP, semoga ke depannya, program ini terus berjalan, semakin baik dan sukses," harapnya.

Presiden berpesan, agar uang PIP dapat benar-benar dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sekolah. Bahkan pemerintah juga telah berupaya memenuhi kebutuhan sekolah anak-anak dari keluarga kurang mampu, sehingga hal ini harus digunakan dengan sebaik-baiknya.

"Anak-anak semuanya harus belajar, karena sekarang untuk biaya kebutuhan sekolah sudah ditutup dari PIP ini. Termasuk nanti yang SMA/SMK, kalau ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, ada juga. Bisa mengajukan nanti ke KIP (Kartu Indonesia Pintar) kuliah atau ke LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Sudah 960 ribu (orang), yang memanfaatkan KIP untuk kuliah," terangnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim mengemukakan, jumlah pelajar di Kota Magelang yang telah menerima program PIP ada sebanyak 1.000 siswa, terdiri dari 400 pelajar SD, 300 pelajar SMP, 150 pelajar SMA, dan 150 pelajar SMK.

"Sampai 23 November 2023, penyaluran PIP sudah mencapai 100 persen,  yaitu disalurkan kepada 18 juta lebih peserta di Indonesia," terangnya.

Pada tahun 2024, Kemedikbudristek menambah sasaran penerima program PIP, khususnya untuk jenjang SMA sebanyak 567.000 pelajar, dan SMK hampir 100.000 pelajar. Penambahan sasaran itu dibarengi dengan peningkatan satuan bantuan yang semula sebesar Rp1 juta per tahun, menjadi Rp1,8 juta per tahun untuk pelajar SMA/ SMK.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu