Follow Us :              

Indeks Pelayanan Publik Jateng di Atas Nasional, Sekda Dorong OPD Inovatif Tingkatkan Pelayanan Publik

  27 February 2024  |   09:00:00  |   dibaca : 180 
Kategori :
Bagikan :


Indeks Pelayanan Publik Jateng di Atas Nasional, Sekda Dorong OPD Inovatif Tingkatkan Pelayanan Publik

27 February 2024 | 09:00:00 | dibaca : 180
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Jawa Tengah dituntut untuk selalu inovatif dalam memberikan pelayanan publik.

Pesan itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno dalam acara Sosialisasi Kebijakan Pelayanan Publik Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bakti Praja pada Selasa, 27 Februari 2024.

"Inovasi inilah yang kita dorong. Kita punya tanggungan melayani masyarakat, kita butuh berinovasi, sehingga pelayanan kita diterima dengan baik oleh masyarakat,” ucapnya.

Dengan melakukan inovasi, masyarakat akan lebih mudah dan cepat mendapatkan pelayanan, sehingga mereka akan merasa puas atas pelayanan yang telah diberikan oleh pemerintah.  

Sementara itu, Analis Kebijakan Utama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) RI, Muhamad Imanuddin mengatakan, rata-rata Indeks Pelayanan Publik (IPP) nasional berada di angka 3,99. Sedangkan, IPP Provinsi Jawa Tengah rata-ratanya sebesar 4,41.

“Jadi, di Jawa Tengah ini rata-rata adalah 4 koma sekian, demikian juga dengan pemerintah kota dan kabupaten," ucapnya.

Menurut Imanuddin, capaian IPP di Jateng dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni kepemimpinan, kebijakan, serta birokrasi.

"Kami berharap, momentum seperti ini terus dipertahankan dan ditingkatkan. Kita inginkan, Provinsi Jateng dan kabupaten/kota di Jateng menjadi yang terdepan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Pemprov Jateng juga memberikan penghargaan kepada 5 OPD di tingkat Provinsi Jateng dan 5 OPD pemerintah kabupaten/kota yang telah berhasil meraih penghargaan Top 10 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Provinsi Jateng 2024.

Lima OPD dari Pemerintah Provinsi Jateng yang berhasil meraih penghargaan adalah sebagai berikut:

1. RSUD dr Adhyatma Tugurejo Semarang dengan inovasi "Si Agus" (Inovasi alat gendong infus)

2. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng dengan "Rampung Bayar"

3. RSUD Moewardi Surakarta dengan "Sinorah" (Sistem donor darah)

4. RSUD Margono Soekarjo Banyumas dengan "Novia Rasa Gula Jawa" (Notifikasi lebih akurat cepat tiga belas jenis indikator mutu wajib rumah sakit)

5. RSUD Margono Soekarjo dengan "Dia Perawat Cantik" (Dokumentasi asuhan keperawatan catatan eketronik).

Sedangkan lima OPD peraih penghargaan kategori kabupaten/kota, yakni sebagai berikut:

1. Kabupaten Sragen dengan inovasi "Aisha" (Aryificial intellegent support for hospital acceleration) karya RSUD dr Soeratno Gemolong

2. Kabupaten Kudus dengan Simpan Budi" (Sistem perpanjangan buku mandiri) karya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

3. Kabupaten Grobogan dengan "Becak Pintar" (Begitu dicetak KTP KIA diantar) oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

4. Kabupaten Banyumas dengan "Sinaps" (Sistem terintegrasi dan akurat pasien rumah sakit) di RSUD Ajibarang

5. Kota Surakarta dengan inovasi pengelolaan data elektronik kemiskinan melalui partisipatif terintegrasi melalui ESIK karya Dinas Sosial


Bagikan :

SEMARANG - Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Jawa Tengah dituntut untuk selalu inovatif dalam memberikan pelayanan publik.

Pesan itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno dalam acara Sosialisasi Kebijakan Pelayanan Publik Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bakti Praja pada Selasa, 27 Februari 2024.

"Inovasi inilah yang kita dorong. Kita punya tanggungan melayani masyarakat, kita butuh berinovasi, sehingga pelayanan kita diterima dengan baik oleh masyarakat,” ucapnya.

Dengan melakukan inovasi, masyarakat akan lebih mudah dan cepat mendapatkan pelayanan, sehingga mereka akan merasa puas atas pelayanan yang telah diberikan oleh pemerintah.  

Sementara itu, Analis Kebijakan Utama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) RI, Muhamad Imanuddin mengatakan, rata-rata Indeks Pelayanan Publik (IPP) nasional berada di angka 3,99. Sedangkan, IPP Provinsi Jawa Tengah rata-ratanya sebesar 4,41.

“Jadi, di Jawa Tengah ini rata-rata adalah 4 koma sekian, demikian juga dengan pemerintah kota dan kabupaten," ucapnya.

Menurut Imanuddin, capaian IPP di Jateng dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni kepemimpinan, kebijakan, serta birokrasi.

"Kami berharap, momentum seperti ini terus dipertahankan dan ditingkatkan. Kita inginkan, Provinsi Jateng dan kabupaten/kota di Jateng menjadi yang terdepan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Pemprov Jateng juga memberikan penghargaan kepada 5 OPD di tingkat Provinsi Jateng dan 5 OPD pemerintah kabupaten/kota yang telah berhasil meraih penghargaan Top 10 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Provinsi Jateng 2024.

Lima OPD dari Pemerintah Provinsi Jateng yang berhasil meraih penghargaan adalah sebagai berikut:

1. RSUD dr Adhyatma Tugurejo Semarang dengan inovasi "Si Agus" (Inovasi alat gendong infus)

2. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng dengan "Rampung Bayar"

3. RSUD Moewardi Surakarta dengan "Sinorah" (Sistem donor darah)

4. RSUD Margono Soekarjo Banyumas dengan "Novia Rasa Gula Jawa" (Notifikasi lebih akurat cepat tiga belas jenis indikator mutu wajib rumah sakit)

5. RSUD Margono Soekarjo dengan "Dia Perawat Cantik" (Dokumentasi asuhan keperawatan catatan eketronik).

Sedangkan lima OPD peraih penghargaan kategori kabupaten/kota, yakni sebagai berikut:

1. Kabupaten Sragen dengan inovasi "Aisha" (Aryificial intellegent support for hospital acceleration) karya RSUD dr Soeratno Gemolong

2. Kabupaten Kudus dengan Simpan Budi" (Sistem perpanjangan buku mandiri) karya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

3. Kabupaten Grobogan dengan "Becak Pintar" (Begitu dicetak KTP KIA diantar) oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

4. Kabupaten Banyumas dengan "Sinaps" (Sistem terintegrasi dan akurat pasien rumah sakit) di RSUD Ajibarang

5. Kota Surakarta dengan inovasi pengelolaan data elektronik kemiskinan melalui partisipatif terintegrasi melalui ESIK karya Dinas Sosial


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu