Foto : Ebron (Humas Jateng)
Foto : Ebron (Humas Jateng)
SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menggalakkan kegiatan pemberian makanan bergizi bagi anak dan ibu hamil, guna mengatasi permasalahan kemiskinan dan stunting di Jateng.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui program Desa Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Pada tahun 2024 ini, Pemerintah Provinsi Jateng mengalokasikan anggaran sebesar Rp240 juta untuk pengembangan Desa B2SA di 15 Kabupaten/kota. Adapun, masing-masing desa mendapatkan dana sebesar Rp16 juta, dengan kegiatan berupa pemberian makan bergizi bagi siswa SD.
Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp600 juta untuk kegiatan rumah pangan B2SA di 10 kabupaten/kota, dengan perolehan dana di masing-masing daerah sebesar Rp60 juta. Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian makan bergizi untuk anak balita dan ibu hamil sebanyak 50-60 kali dalam 1 tahun (2-3 kali seminggu).
Pada kesempatan itu, Pj Gubernur mengecek langsung pelaksanaan program Desa B2SA di SD Bedono II, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Ia memantau secara langsung pemberian makanan kepada siswa-siswi SD yang totalnya berjumlah 526 anak. Ratusan siswa tersebut berasal dari SD Bedono II, SD Bedono III, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Jeruk Wangi, dan MI Al-Islam Bedono.
Selain diberikan kepada pelajar SD, makanan juga dibagikan kepada balita stunting dan ibu hamil yang terindikasi mengalami kekurangan energi kronis. Menu makanan yang diberikan berupa nasi, sop, tempe goreng, ayam goreng krispi, ungkep daging giling, susu, dan buah.
"Menunya saya rasa sangat baik, dan ini akan terus kami kembangkan. Program ini sebenarnya bukan hanya di provinsi saja, di kabupaten/kota pun sudah melakukan. Sudah ada beberapa yang melakukan simulasi ini," tutur Pj Gubernur didampingi Tim Ahli Dewan Pertimbangan Presiden RI, Chandra Rahmansyah.
Saat ini, penyelenggaraan program B2SA baru dilaksanakan di daerah rawan pangan dan daerah dengan angka stunting yang tinggi. Pj Gubernur menyampaikan, program ini akan terus dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem.
Pelaksanaan program Desa B2SA di Desa Bedono juga dilengkapi dengan Program Gerakan Pangan Murah (GPM), sehingga masyarakat dapat mengakses kebutuhan pangan bergizi dengan harga yang terjangkau. Dalam gelaran GPM ini, beberapa komoditas yang disediakan antara lain beras, ayam olahan, telur, buah, dan sayur mayur.
Selain itu, Pemprov Jateng juga memberikan bantuan cadangan pangan berupa 10 kg beras dan 10 bungkus mi mocaf kepada 147 keluarga miskin.
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bedono, Siti menyampaikan, penyediaan makanan B2SA bagi ibu hamil dan balita stunting dilakukan bersama dengan organisasi PKK. Para kader PKK dibimbing oleh ahli gizi dan Bapanas RI, serta mendapat dukungan dari Kelompok Wanita Tani (KWT) di desanya. Pasokan bahan pangan diperoleh dari KWT, sehingga bahan pangan yang diperoleh terjamin sehat dan segar.
Ia menambahkan, PKK sudah membantu penyediaan makanan bergizi sejak pelaksanaan program B2SA di tahap I (satu) yang dilakukan sebanyak 60 kali. Balita dan ibu hamil yang mendapatkan intervensi makanan bergizi, wajib menyantap makanan bersama-sama di Rumah Pangan B2SA. Tujuannya untuk memastikan bahwa makanan tersebut betul-betul dikonsumsi.
Siti menyambung, saat ini program Desa B2SA sudah memasuki tahap II (dua) yang rencananya akan dilaksanakan sebanyak 50 kali. Berdasarkan evaluasi pada tahap I, intervensi pemberian makanan bergizi menunjukkan hasil yang baik.
"Hasilnya sangat positif sekali, karena pada tahap pertama dari intervensi, sebanyak 19 orang (yang mengalami) stunting, telah menurun menjadi 11 orang. Dan mungkin insyaallah untuk tahap kedua ini kita akan tuntas," ucapnya.
Ia menyampaikan, dilibatkannya TP PKK dalam penyediaan makanan bergizi memberikan banyak manfaat. Beberapa di antaranya sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi bagi anak stunting dan ibu hamil, mengedukasi kader PKK dan posyandu dalam penyediaan menu B2SA, serta memberdayakan ekonomi desa.
SEMARANG - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menggalakkan kegiatan pemberian makanan bergizi bagi anak dan ibu hamil, guna mengatasi permasalahan kemiskinan dan stunting di Jateng.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui program Desa Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Pada tahun 2024 ini, Pemerintah Provinsi Jateng mengalokasikan anggaran sebesar Rp240 juta untuk pengembangan Desa B2SA di 15 Kabupaten/kota. Adapun, masing-masing desa mendapatkan dana sebesar Rp16 juta, dengan kegiatan berupa pemberian makan bergizi bagi siswa SD.
Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp600 juta untuk kegiatan rumah pangan B2SA di 10 kabupaten/kota, dengan perolehan dana di masing-masing daerah sebesar Rp60 juta. Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian makan bergizi untuk anak balita dan ibu hamil sebanyak 50-60 kali dalam 1 tahun (2-3 kali seminggu).
Pada kesempatan itu, Pj Gubernur mengecek langsung pelaksanaan program Desa B2SA di SD Bedono II, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Ia memantau secara langsung pemberian makanan kepada siswa-siswi SD yang totalnya berjumlah 526 anak. Ratusan siswa tersebut berasal dari SD Bedono II, SD Bedono III, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Jeruk Wangi, dan MI Al-Islam Bedono.
Selain diberikan kepada pelajar SD, makanan juga dibagikan kepada balita stunting dan ibu hamil yang terindikasi mengalami kekurangan energi kronis. Menu makanan yang diberikan berupa nasi, sop, tempe goreng, ayam goreng krispi, ungkep daging giling, susu, dan buah.
"Menunya saya rasa sangat baik, dan ini akan terus kami kembangkan. Program ini sebenarnya bukan hanya di provinsi saja, di kabupaten/kota pun sudah melakukan. Sudah ada beberapa yang melakukan simulasi ini," tutur Pj Gubernur didampingi Tim Ahli Dewan Pertimbangan Presiden RI, Chandra Rahmansyah.
Saat ini, penyelenggaraan program B2SA baru dilaksanakan di daerah rawan pangan dan daerah dengan angka stunting yang tinggi. Pj Gubernur menyampaikan, program ini akan terus dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem.
Pelaksanaan program Desa B2SA di Desa Bedono juga dilengkapi dengan Program Gerakan Pangan Murah (GPM), sehingga masyarakat dapat mengakses kebutuhan pangan bergizi dengan harga yang terjangkau. Dalam gelaran GPM ini, beberapa komoditas yang disediakan antara lain beras, ayam olahan, telur, buah, dan sayur mayur.
Selain itu, Pemprov Jateng juga memberikan bantuan cadangan pangan berupa 10 kg beras dan 10 bungkus mi mocaf kepada 147 keluarga miskin.
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bedono, Siti menyampaikan, penyediaan makanan B2SA bagi ibu hamil dan balita stunting dilakukan bersama dengan organisasi PKK. Para kader PKK dibimbing oleh ahli gizi dan Bapanas RI, serta mendapat dukungan dari Kelompok Wanita Tani (KWT) di desanya. Pasokan bahan pangan diperoleh dari KWT, sehingga bahan pangan yang diperoleh terjamin sehat dan segar.
Ia menambahkan, PKK sudah membantu penyediaan makanan bergizi sejak pelaksanaan program B2SA di tahap I (satu) yang dilakukan sebanyak 60 kali. Balita dan ibu hamil yang mendapatkan intervensi makanan bergizi, wajib menyantap makanan bersama-sama di Rumah Pangan B2SA. Tujuannya untuk memastikan bahwa makanan tersebut betul-betul dikonsumsi.
Siti menyambung, saat ini program Desa B2SA sudah memasuki tahap II (dua) yang rencananya akan dilaksanakan sebanyak 50 kali. Berdasarkan evaluasi pada tahap I, intervensi pemberian makanan bergizi menunjukkan hasil yang baik.
"Hasilnya sangat positif sekali, karena pada tahap pertama dari intervensi, sebanyak 19 orang (yang mengalami) stunting, telah menurun menjadi 11 orang. Dan mungkin insyaallah untuk tahap kedua ini kita akan tuntas," ucapnya.
Ia menyampaikan, dilibatkannya TP PKK dalam penyediaan makanan bergizi memberikan banyak manfaat. Beberapa di antaranya sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi bagi anak stunting dan ibu hamil, mengedukasi kader PKK dan posyandu dalam penyediaan menu B2SA, serta memberdayakan ekonomi desa.