SEMARANG - Para Finalis Mas Mbak Jawa Tengah 2024 didorong menjadi duta sekaligus wajah promosi pariwisata dan budaya di daerah. Sebab, kedua sektor tersebut memiliki pengaruh cukup besar di berbagai bidang kehidupan masyarakat.

"Harapan kita, adanya Mas Mbak Jateng mampu meningkatkan promosi pariwisata dan budaya di Jawa Tengah, sehingga (pariwisata dan budaya Jateng) akan lebih dikenal di tingkat nasional bahkan internasional," kata Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., usai menghadiri Malam Grand Final Pemilihan Mas Mbak Jawa Tengah 2024 di Balairung Astina UTC, Kota Semarang pada Sabtu, 21 September 2024 malam.

Jateng memiliki banyak potensi wisata, mulai dari wisata alam, budaya, hingga situs-situs yang memiliki nilai sejarah. Potensi tersebut perlu terus ditingkatkan, dibenahi, dan dikelola dengan baik. Selain itu, daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara juga harus terus digenjot. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng yang dirilis pada 2 September 2024 lalu, kunjungan wisatawan nusantara ke Jateng periode Januari-Juli 2024 mencapai 89,56 juta perjalanan. Sementara kunjungan wisatawan mancanegara ke Jateng pada Juli 2024 tercatat sebanyak 142 kunjungan.

Dengan adanya Mas Mbak Jateng ini, Pj Gubernur berharap, mereka bisa memperkenalkan budaya dan pariwisata Jateng kepada masyarakat, sehingga hal ini mampu menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Jateng. 

Adapun Pemilihan Mas Mbak Jawa Tengah 2024 yang mengusung tema "Kenali Diri, Gali Potensi, dan Raih Prestasi" ini akan menjadi awal baru bagi Jateng, setelah empat tahun penyelenggarannya harus berhenti karena pandemi covid-19. 

Pj Gubernur menilai, ajang ini sangat tepat untuk mendukung peningkatan promosi pariwisata dan budaya Jateng. Sebab, kompetisi ini tidak hanya menampilkan kecantikan dan ketampanan dari para peserta, namun kepantasan menyandang gelar Duta Pariwisata dan Budaya Jawa Tengah dengan pribadi berintegritas, memiliki kecerdasan, kreativitas, dan inovasi.

"Ini akan kita laksanakan setiap tahun, sehingga ada regenerasi. Nanti yang menang akan menjadi Duta Pariwisata dan Budaya Jawa Tengah, sedangkan yang lainnya akan tetap menjadi duta untuk kabupaten/kota, sehingga mampu mempromosikan wisata dan budaya di daerah masing-masing," katanya.