Follow Us :              

Gubernur Tawarkan Langsung Investasi di Jateng kepada 100 Investor dari 5 Negara  

  15 April 2025  |   16:00:00  |   dibaca : 180 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Tawarkan Langsung Investasi di Jateng kepada 100 Investor dari 5 Negara  

15 April 2025 | 16:00:00 | dibaca : 180
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., terus melakukan langkah aktif untuk menarik para investor ke wilayahnya. Salah satunya dengan menawarkan langsung investasi kepada 100 investor dari berbagai negara. 

Tawaran itu disampaikannya saat bertemu dengan 100 investor dari Cina, Malaysia, Singapura, Hongkong, dan Indonesia dalam acara Indonesia Investment Summit di Swissotel Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta pada Selasa, 15 April 2025. 

Gubernur mengatakan, banyak keuntungan yang diperoleh investor apabila nenanamkan modalnya di Jateng, mulai dari keamanan karena tak ada premanisme, kepastian hukum, kemudahan tahapan perizinan secara online, ketersediaan tenaga kerja profesional hingga upah yang kompetitif.

Secara regulasi, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah yang menyasar pada infrastruktur di tahun 2025 dan swasembada pangan di 2026, disebutnya menjadi sebuah keuntungan bagi para investor.

Gubernur menekankan bahwa di Jateng tak ada premanisme kepada investor. Ia menjamin keamanan dan kepastian hukum diberikan pada semua investor yang masuk ke Jateng. 

"Investor tidak boleh diganggu, tak ada premanisme. Malpraktek, premanisme minta-minta tidak boleh. Semuanya sesuai hukum," tegasnya.

Ia juga menegaskan, tidak boleh ada organisasi massa atau siapa pun yang melakukan tindakan premanisme yang akan mengganggu investasi. Gubernur telah menerapkan hal itu semenjak aktif di kepolisian. Jika ada yang mengganggu, perusahaan terkait bisa langsung melapor.

 "Lapor langsung boleh, apalagi rumah gubernur itu adalah rumah rakyat," ucapnya. 

Ia juga mengajak para investor untuk melakukan bedhol pabrik (memindahkan pabriknya) ke Jawa Tengah, karena wilayah ini sistem pengupahannya bisa dikompromikan secara tripartit antara perusahaan, buruh, dan pemerintah. Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan hubungan industrial.

Perihal perizinan, Gubernur mengatakan semua proses dilakukan secara online. Aturan itu dilakukan untuk menghindari birokrasi yang berbelit. Para investor juga bisa memantau progres pengajuan perizinannya. Jika ada sumbatan, maka bisa segera melapor. Tak hanya itu, kepala dinas terkait juga siap mengawal perizinan tersebut.

Kondisi infrastruktur jalan, terutama jalur-jalur ekonomi juga menjadi prioritas perbaikan dan perawatan, sehingga distribusi barang akan berjalan lancar dan saling menguntungkan.

Sementara itu, Ketua Asian Trade Tourism and Economic Council (ATTEC), Budiharjo Iduansjah, mengapresiasi langkah Gubernur Jateng yang siap dengan kehadiran para investor. Kegiatan yang diprakarsai oleh ATTEC itu bertujuan menjembatani investor dengan semua daerah di Indonesia.

 "Jateng punya lahan sangat luas. Sangat tepat untuk industri apa saja," katanya.


Bagikan :

JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., terus melakukan langkah aktif untuk menarik para investor ke wilayahnya. Salah satunya dengan menawarkan langsung investasi kepada 100 investor dari berbagai negara. 

Tawaran itu disampaikannya saat bertemu dengan 100 investor dari Cina, Malaysia, Singapura, Hongkong, dan Indonesia dalam acara Indonesia Investment Summit di Swissotel Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta pada Selasa, 15 April 2025. 

Gubernur mengatakan, banyak keuntungan yang diperoleh investor apabila nenanamkan modalnya di Jateng, mulai dari keamanan karena tak ada premanisme, kepastian hukum, kemudahan tahapan perizinan secara online, ketersediaan tenaga kerja profesional hingga upah yang kompetitif.

Secara regulasi, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah yang menyasar pada infrastruktur di tahun 2025 dan swasembada pangan di 2026, disebutnya menjadi sebuah keuntungan bagi para investor.

Gubernur menekankan bahwa di Jateng tak ada premanisme kepada investor. Ia menjamin keamanan dan kepastian hukum diberikan pada semua investor yang masuk ke Jateng. 

"Investor tidak boleh diganggu, tak ada premanisme. Malpraktek, premanisme minta-minta tidak boleh. Semuanya sesuai hukum," tegasnya.

Ia juga menegaskan, tidak boleh ada organisasi massa atau siapa pun yang melakukan tindakan premanisme yang akan mengganggu investasi. Gubernur telah menerapkan hal itu semenjak aktif di kepolisian. Jika ada yang mengganggu, perusahaan terkait bisa langsung melapor.

 "Lapor langsung boleh, apalagi rumah gubernur itu adalah rumah rakyat," ucapnya. 

Ia juga mengajak para investor untuk melakukan bedhol pabrik (memindahkan pabriknya) ke Jawa Tengah, karena wilayah ini sistem pengupahannya bisa dikompromikan secara tripartit antara perusahaan, buruh, dan pemerintah. Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan hubungan industrial.

Perihal perizinan, Gubernur mengatakan semua proses dilakukan secara online. Aturan itu dilakukan untuk menghindari birokrasi yang berbelit. Para investor juga bisa memantau progres pengajuan perizinannya. Jika ada sumbatan, maka bisa segera melapor. Tak hanya itu, kepala dinas terkait juga siap mengawal perizinan tersebut.

Kondisi infrastruktur jalan, terutama jalur-jalur ekonomi juga menjadi prioritas perbaikan dan perawatan, sehingga distribusi barang akan berjalan lancar dan saling menguntungkan.

Sementara itu, Ketua Asian Trade Tourism and Economic Council (ATTEC), Budiharjo Iduansjah, mengapresiasi langkah Gubernur Jateng yang siap dengan kehadiran para investor. Kegiatan yang diprakarsai oleh ATTEC itu bertujuan menjembatani investor dengan semua daerah di Indonesia.

 "Jateng punya lahan sangat luas. Sangat tepat untuk industri apa saja," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu