Follow Us :              

Lantik 29 Pejabat Tinggi Pratama, Gubernur Jateng: No Titip-titip No Jastip

  07 May 2025  |   08:00:00  |   dibaca : 288 
Kategori :
Bagikan :


Lantik 29 Pejabat Tinggi Pratama, Gubernur Jateng: No Titip-titip No Jastip

07 May 2025 | 08:00:00 | dibaca : 288
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., melantik sebanyak 29 pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Prosesi pelantikan itu dilakukan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Rabu, 7 Mei 2025.

Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan, dalam penempatan itu tidak ada jabatan yang diperjualbelikan.

"No titip-titip, no jastip (jasa titip). Jadi, slogan itu tidak hanya untuk adik-adik SMA (pada penerimaan siswa baru), tetapi semua jabatan itu no titip-titip, no jastip. Jelas semua," ucapnya saat memberikan arahan.

Gubernur menjelaskan, pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemprov Jateng sudah dilakukan dengan sistem merit, yaitu berdasarkan kompetensi, rekam jejak, dan lainnya, sehingga tidak ada jabatan yang diperjualbelikan.

Lebih lanjut, pelantikan pimpinan tinggi pratama tersebut dilakukan untuk mengisi kekosongan beberapa jabatan kepala dinas dan mutasi dari sejumlah orang. Hal ini bertujuan untuk mengakselerasi kinerja kepegawaian dan menyehatkan organisasi.

"Di tempat kita tidak perlu ada seleksi, kita cukup dengan menggunakan management talent, di mana rule (penentuan)-nya dengan sistem merit," katanya.

Ia mengatakan, secara umum belanja kepegawaian di Pemprov Jateng sudah berjalan bagus dan sesuai dengan aturan. Di mana batas yang ditentukan maksimal 30% telah terpenuhi.

"Hari ini saya yakin dan percaya dengan jabatan baru yang diemban oleh para pimpinan tinggi pratama itu, nanti akan menambah akselerasi pelayanan publik," jelasnya.

Dalam sambutannya, Gubernur juga menggarisbawahi beberapa hal penting, terutama terkait loyalitas dan integritas. Ia juga menekankan bahwa tidak boleh ada ego sektoral. Semua organisasi perangkat daerah (OPD) diminta menjalin kebersamaan dalam menjalankan pemerintahan.

"Organisasi ini ibarat kapal. Kalau tidak ada loyalitas, maka nanti akan jadi rebutan, ora (tidak) kompak, jadinya nanti tombak cucukan (adu domba) karena jabatan. Itu harus kita hindari," tegasnya.

Adapun acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, dan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno. Tak hanya itu, untuk pertama kalinya pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama juga dihadiri oleh Ketua Forum Anak Jawa Tengah, Ketua Kontak Tani Nelayan Provinsi Jawa Tengah, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Komunitas Sahabat Difabel, dan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Jawa Tengah.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., melantik sebanyak 29 pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Prosesi pelantikan itu dilakukan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Rabu, 7 Mei 2025.

Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan, dalam penempatan itu tidak ada jabatan yang diperjualbelikan.

"No titip-titip, no jastip (jasa titip). Jadi, slogan itu tidak hanya untuk adik-adik SMA (pada penerimaan siswa baru), tetapi semua jabatan itu no titip-titip, no jastip. Jelas semua," ucapnya saat memberikan arahan.

Gubernur menjelaskan, pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemprov Jateng sudah dilakukan dengan sistem merit, yaitu berdasarkan kompetensi, rekam jejak, dan lainnya, sehingga tidak ada jabatan yang diperjualbelikan.

Lebih lanjut, pelantikan pimpinan tinggi pratama tersebut dilakukan untuk mengisi kekosongan beberapa jabatan kepala dinas dan mutasi dari sejumlah orang. Hal ini bertujuan untuk mengakselerasi kinerja kepegawaian dan menyehatkan organisasi.

"Di tempat kita tidak perlu ada seleksi, kita cukup dengan menggunakan management talent, di mana rule (penentuan)-nya dengan sistem merit," katanya.

Ia mengatakan, secara umum belanja kepegawaian di Pemprov Jateng sudah berjalan bagus dan sesuai dengan aturan. Di mana batas yang ditentukan maksimal 30% telah terpenuhi.

"Hari ini saya yakin dan percaya dengan jabatan baru yang diemban oleh para pimpinan tinggi pratama itu, nanti akan menambah akselerasi pelayanan publik," jelasnya.

Dalam sambutannya, Gubernur juga menggarisbawahi beberapa hal penting, terutama terkait loyalitas dan integritas. Ia juga menekankan bahwa tidak boleh ada ego sektoral. Semua organisasi perangkat daerah (OPD) diminta menjalin kebersamaan dalam menjalankan pemerintahan.

"Organisasi ini ibarat kapal. Kalau tidak ada loyalitas, maka nanti akan jadi rebutan, ora (tidak) kompak, jadinya nanti tombak cucukan (adu domba) karena jabatan. Itu harus kita hindari," tegasnya.

Adapun acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, dan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno. Tak hanya itu, untuk pertama kalinya pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama juga dihadiri oleh Ketua Forum Anak Jawa Tengah, Ketua Kontak Tani Nelayan Provinsi Jawa Tengah, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Komunitas Sahabat Difabel, dan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Jawa Tengah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu