Follow Us :              

Sambut Hangat Bhikkhu Thudong, Gubernur: Bentuk Keragaman dan Toleransi Umat Beragama 

  07 May 2025  |   09:30:00  |   dibaca : 39 
Kategori :
Bagikan :


Sambut Hangat Bhikkhu Thudong, Gubernur: Bentuk Keragaman dan Toleransi Umat Beragama 

07 May 2025 | 09:30:00 | dibaca : 39
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

SEMARANG – Perjalanan ribuan kilometer rombongan Bhikkhu Thudong dari Thailand menuju ke Borobudur, Kabupaten Magelang sudah sampai di Kota Semarang, Jawa Tengah. 

Rombongan itu mampir ke Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Rabu, 7 Mei 2025. Mereka disambut hangat oleh Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen. 

"Hari ini saya atas nama Gubernur Jawa Tengah dan seluruh masyarakat Jawa Tengah mengucapkan selamat datang kepada rombongan Bhikkhu dari Thailand," katanya.

Thudong merupakan bagian dari rangkaian perjalanan spiritual umat Buddha dalam peringatan Hari Raya Waisak 2569 BE/2025 M. Ritual puncaknya diselenggarakan di Kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang pada tanggal 12 Mei 2025.

"Provinsi Jawa Tengah tidak hanya mendukung, tetapi juga mengawal kegiatan dan prosesi yang dilakukan," tuturnya.

Gubernur mengatakan, kegiatan ini mencerminkan toleransi beragama yang dijunjung tinggi. Buktinya, para Bhikkhu Thudong dikawal oleh umat muslim dan nasrani secara bersama-sama. Bahkan, dari Keraton Kasepuhan Cirebon yang notabene kerajaan Islam pun, ikut mengawal.

"Inilah bentuk keragaman dari kegiatan ini yang harus kita tumbuh kembangkan di wilayah Jawa Tengah, sebagai unsur toleransi umat beragama yang kental di wilayah kita," ungkapnya.

Saat masih menjabat sebagai Kapolda Jateng, Gubernur sendiri sudah beberapa kali menyambut para Bhikkhu Thudong.

"Kalau jadi Gubernur kan baru, tetapi waktu saya jadi Kapolda sudah beberapa kali menerima Bhikkhu Thudong. Kalau tidak salah sudah empat kali. Bahkan saya ikut mengawal waktu itu," ujarnya.

Ketua Umum Internasional Thudong, Welly Widadi, berterima kasih atas sambutan hangat dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah. Kegiatan Thudong ini selain untuk beribadah, juga sekaligus untuk mendoakan warga Indonesia. 

"Para Bhikkhu Thudong ini sudah berjalan beribu-ribu kilometer, membawa pesan perdamaian untuk dunia," katanya.

Salah seorang Bhikkhu Thudong, Bhante Wichai, menyampaikan terima kasih atas sambutan dan dukungan yang diberikan kepada para Bhikkhu Thudong. Ini bukan pertama kali ia ikut Thudong. Setiap sampai di Jawa Tengah, ia bersama para Bhikkhu lainnya selalu mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat berbagai agama.

"Terima kasih kepada Gubernur dan seluruh pihak yang mendukung kami. Kami senang bisa kembali ke sini agar bisa hidup bersama di dunia ini. Kita harap semua bisa happy," ujarnya.


Bagikan :

SEMARANG – Perjalanan ribuan kilometer rombongan Bhikkhu Thudong dari Thailand menuju ke Borobudur, Kabupaten Magelang sudah sampai di Kota Semarang, Jawa Tengah. 

Rombongan itu mampir ke Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Rabu, 7 Mei 2025. Mereka disambut hangat oleh Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen. 

"Hari ini saya atas nama Gubernur Jawa Tengah dan seluruh masyarakat Jawa Tengah mengucapkan selamat datang kepada rombongan Bhikkhu dari Thailand," katanya.

Thudong merupakan bagian dari rangkaian perjalanan spiritual umat Buddha dalam peringatan Hari Raya Waisak 2569 BE/2025 M. Ritual puncaknya diselenggarakan di Kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang pada tanggal 12 Mei 2025.

"Provinsi Jawa Tengah tidak hanya mendukung, tetapi juga mengawal kegiatan dan prosesi yang dilakukan," tuturnya.

Gubernur mengatakan, kegiatan ini mencerminkan toleransi beragama yang dijunjung tinggi. Buktinya, para Bhikkhu Thudong dikawal oleh umat muslim dan nasrani secara bersama-sama. Bahkan, dari Keraton Kasepuhan Cirebon yang notabene kerajaan Islam pun, ikut mengawal.

"Inilah bentuk keragaman dari kegiatan ini yang harus kita tumbuh kembangkan di wilayah Jawa Tengah, sebagai unsur toleransi umat beragama yang kental di wilayah kita," ungkapnya.

Saat masih menjabat sebagai Kapolda Jateng, Gubernur sendiri sudah beberapa kali menyambut para Bhikkhu Thudong.

"Kalau jadi Gubernur kan baru, tetapi waktu saya jadi Kapolda sudah beberapa kali menerima Bhikkhu Thudong. Kalau tidak salah sudah empat kali. Bahkan saya ikut mengawal waktu itu," ujarnya.

Ketua Umum Internasional Thudong, Welly Widadi, berterima kasih atas sambutan hangat dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah. Kegiatan Thudong ini selain untuk beribadah, juga sekaligus untuk mendoakan warga Indonesia. 

"Para Bhikkhu Thudong ini sudah berjalan beribu-ribu kilometer, membawa pesan perdamaian untuk dunia," katanya.

Salah seorang Bhikkhu Thudong, Bhante Wichai, menyampaikan terima kasih atas sambutan dan dukungan yang diberikan kepada para Bhikkhu Thudong. Ini bukan pertama kali ia ikut Thudong. Setiap sampai di Jawa Tengah, ia bersama para Bhikkhu lainnya selalu mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat berbagai agama.

"Terima kasih kepada Gubernur dan seluruh pihak yang mendukung kami. Kami senang bisa kembali ke sini agar bisa hidup bersama di dunia ini. Kita harap semua bisa happy," ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu