Foto : Fajar (Humas Jateng)
Foto : Fajar (Humas Jateng)
PATI – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan keuangan (bankeu) untuk Pemerintah Kabupaten Pati senilai Rp316,1 miliar, guna mengintervensi berbagai bidang pembangunan di daerah tersebut.
Secara simbolis, bantuan diserahkan oleh Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, kepada Bupati Pati, Sudewo, dalam acara silaturahmi bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat di Pendopo Kabupaten Pati pada Selasa, 27 Mei 2025.
Bantuan keuangan yang diberikan, antara lain bantuan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) sebesar Rp727 juta; bankeu pemerintah desa untuk peningkatan sarana prasarana perdesaan di 817 titik sebesar Rp150,6 miliar; bankeu perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 546 unit sebesar Rp10,9 miliar; dan bantuan kelompok usaha bersama (Kube) untuk 24 kelompok sebesar Rp480 juta.
Selain itu, ada bantuan internet gratis untuk 4 desa blank spot (desa yang tidak terjangkau oleh jaringan telekomunikasi, baik jaringan seluler, internet, atau jaringan komunikasi lainnya) sebanyak Rp278 juta lebih; belanja bagi hasil pajak daerah sebesar Rp149,6 miliar; dan penghargaan pembangunan daerah senilai Rp160 juta.
Pada kesempatan itu, diserahkan pula bantuan staple food (makanan pokok) kepada 500 masyarakat kurang mampu di 5 desa, yakni Desa Winong, Desa Sidokerto, Desa Panterejo, Desa Penanggungan, dan Desa Boloagung. Ada 100 paket makanan yang diberikan di masing-masing desa. Staple Food merupakan bagian dari program Women Ecosystem Catalyst Season 2 milik PT HM Sampoerna Tbk.
Gubernur menyampaikan, pembangunan Jateng tidak bisa hanya didanai oleh APBD, karena keterbatasan sumber dana. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang menyalurkan corporate sosial responsibility (CSR) atau tanggung jawab perusahaan, untuk mendukung kemajuan pembangunan Jateng. Salah satunya, CSR yang saat ini sedang dikelola oleh Pemkab Pati, untuk membiayai beasiswa anak kurang mampu di tingkat perguruan tinggi.
"Dengan beasiswa, harapannya anak-anak menjadi estafet pembangunan di masa depan," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Pati, Sudewo, menyampaikan bahwa pihaknya serius memberikan pendidikan bagi anak dari keluarga kurang mampu. Tahun ini, Pemkab Pati menyalurkan beasiswa untuk 230 anak dari pengelolaan CSR sebesar Rp9,9 miliar.
"(Nilainya) satu bulan Rp1 juta. Bagi warga miskin ekstrem Rp1,5 juta, dan jurusan kedokteran Rp2,5 juta. Tahun ini rencananya (disalurkan) untuk 230 anak," ucapnya.
Selain untuk beasiswa bulanan, Sudewo menambahkan, anggaran itu juga dimanfaatkan untuk memfasilitasi bimbingan belajar dan kursus bagi penerima beasiswa.
PATI – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan keuangan (bankeu) untuk Pemerintah Kabupaten Pati senilai Rp316,1 miliar, guna mengintervensi berbagai bidang pembangunan di daerah tersebut.
Secara simbolis, bantuan diserahkan oleh Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, kepada Bupati Pati, Sudewo, dalam acara silaturahmi bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat di Pendopo Kabupaten Pati pada Selasa, 27 Mei 2025.
Bantuan keuangan yang diberikan, antara lain bantuan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) sebesar Rp727 juta; bankeu pemerintah desa untuk peningkatan sarana prasarana perdesaan di 817 titik sebesar Rp150,6 miliar; bankeu perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 546 unit sebesar Rp10,9 miliar; dan bantuan kelompok usaha bersama (Kube) untuk 24 kelompok sebesar Rp480 juta.
Selain itu, ada bantuan internet gratis untuk 4 desa blank spot (desa yang tidak terjangkau oleh jaringan telekomunikasi, baik jaringan seluler, internet, atau jaringan komunikasi lainnya) sebanyak Rp278 juta lebih; belanja bagi hasil pajak daerah sebesar Rp149,6 miliar; dan penghargaan pembangunan daerah senilai Rp160 juta.
Pada kesempatan itu, diserahkan pula bantuan staple food (makanan pokok) kepada 500 masyarakat kurang mampu di 5 desa, yakni Desa Winong, Desa Sidokerto, Desa Panterejo, Desa Penanggungan, dan Desa Boloagung. Ada 100 paket makanan yang diberikan di masing-masing desa. Staple Food merupakan bagian dari program Women Ecosystem Catalyst Season 2 milik PT HM Sampoerna Tbk.
Gubernur menyampaikan, pembangunan Jateng tidak bisa hanya didanai oleh APBD, karena keterbatasan sumber dana. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang menyalurkan corporate sosial responsibility (CSR) atau tanggung jawab perusahaan, untuk mendukung kemajuan pembangunan Jateng. Salah satunya, CSR yang saat ini sedang dikelola oleh Pemkab Pati, untuk membiayai beasiswa anak kurang mampu di tingkat perguruan tinggi.
"Dengan beasiswa, harapannya anak-anak menjadi estafet pembangunan di masa depan," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Pati, Sudewo, menyampaikan bahwa pihaknya serius memberikan pendidikan bagi anak dari keluarga kurang mampu. Tahun ini, Pemkab Pati menyalurkan beasiswa untuk 230 anak dari pengelolaan CSR sebesar Rp9,9 miliar.
"(Nilainya) satu bulan Rp1 juta. Bagi warga miskin ekstrem Rp1,5 juta, dan jurusan kedokteran Rp2,5 juta. Tahun ini rencananya (disalurkan) untuk 230 anak," ucapnya.
Selain untuk beasiswa bulanan, Sudewo menambahkan, anggaran itu juga dimanfaatkan untuk memfasilitasi bimbingan belajar dan kursus bagi penerima beasiswa.
Berita Terbaru