Foto : Ebron (Humas Jateng)
Foto : Ebron (Humas Jateng)
DEMAK – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, bersama para warga melakukan penanaman 1.000 bibit pohon mangrove di pesisir pantai Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak pada Rabu, 28 Mei 2025.
Kegiatan ini sekaligus menindaklanjuti instruksi Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., terkait dengan penanganan jangka panjang masalah rob di daerah Sayung Demak. Selain itu, penanaman mangrove juga bertujuan untuk mencegah abrasi atau pengikisan yang terjadi karena gelombang laut dan adanya pasang surut air laut.
Dalam melakukan penanganan rob di daerah tersebut, Wagub mengatakan, butuh sinergi dan kolaborasi dengan banyak pihak. Maka dari itu, penanaman mangrove ini melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD), Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita, Baznas Jawa Tengah, dan masyarakat setempat. Mereka bergotong royong menanam 1.000 bibit mangrove di lahan seluas 1 hektare.
“Tidak boleh saling menyalahkan, semuanya berusaha untuk menanggulangi bersama-sama. Yang salah adalah saya, yang belum bisa mengorkestrasi (mengoordinasikan) dan menanggulangi bencana yang begitu banyak ini,” ucapnya.
Penanaman mangrove juga menjadi persiapan menjelang kegiatan penanaman serentak di 17 Kabupaten dan Kota pesisir Jawa Tengah pada 5 Juni 2025, yang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Dunia.
Pada kesempatan itu, Wagub juga menyampaikan, Pemprov Jateng juga sudah mengupayakan penanganan rob dari hulu, tengah, dan hilir.
“Kami mulai menghitung sungai-sungai, seperti Layaran, Dombo, dan Babon, mana yang kira-kira bisa dikendalikan,” katanya.
Selain penghijauan, program penanganan banjir rob juga mencakup revitalisasi tanggul dan normalisasi sungai untuk mengendalikan debit air.
DEMAK – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, bersama para warga melakukan penanaman 1.000 bibit pohon mangrove di pesisir pantai Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak pada Rabu, 28 Mei 2025.
Kegiatan ini sekaligus menindaklanjuti instruksi Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., terkait dengan penanganan jangka panjang masalah rob di daerah Sayung Demak. Selain itu, penanaman mangrove juga bertujuan untuk mencegah abrasi atau pengikisan yang terjadi karena gelombang laut dan adanya pasang surut air laut.
Dalam melakukan penanganan rob di daerah tersebut, Wagub mengatakan, butuh sinergi dan kolaborasi dengan banyak pihak. Maka dari itu, penanaman mangrove ini melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD), Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita, Baznas Jawa Tengah, dan masyarakat setempat. Mereka bergotong royong menanam 1.000 bibit mangrove di lahan seluas 1 hektare.
“Tidak boleh saling menyalahkan, semuanya berusaha untuk menanggulangi bersama-sama. Yang salah adalah saya, yang belum bisa mengorkestrasi (mengoordinasikan) dan menanggulangi bencana yang begitu banyak ini,” ucapnya.
Penanaman mangrove juga menjadi persiapan menjelang kegiatan penanaman serentak di 17 Kabupaten dan Kota pesisir Jawa Tengah pada 5 Juni 2025, yang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Dunia.
Pada kesempatan itu, Wagub juga menyampaikan, Pemprov Jateng juga sudah mengupayakan penanganan rob dari hulu, tengah, dan hilir.
“Kami mulai menghitung sungai-sungai, seperti Layaran, Dombo, dan Babon, mana yang kira-kira bisa dikendalikan,” katanya.
Selain penghijauan, program penanganan banjir rob juga mencakup revitalisasi tanggul dan normalisasi sungai untuk mengendalikan debit air.