Follow Us :              

Penanaman Mangrove, Harapan Besar Warga Pemalang Terbebas dari Rob dan Abrasi

  27 June 2025  |   14:00:00  |   dibaca : 15 
Kategori :
Bagikan :


Penanaman Mangrove, Harapan Besar Warga Pemalang Terbebas dari Rob dan Abrasi

27 June 2025 | 14:00:00 | dibaca : 15
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

PEMALANG – Warga Desa Kertosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang menaruh harapan besar pada penanaman mangrove di wilayahnya, agar mereka bisa segera tebebas dari ancaman rob dan abrasi. 

Maka dari itu, para warga mendukung penuh program Selamatkan Pesisir Jawa Tengah dan Mageri Segoro yang dicanangkan oleh Gubenur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K. Sebab, program-program itu menjadi harapan baru bagi mereka untuk lepas dari ancaman yang ada.

Sebagaimana diceritakan oleh Suimah, warga Desa Kertosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Perempuan yang memiliki warung di Pantai Kertosari itu kerap kali menghadapi terjangan air laut yang masuk ke warungnya, terutama ketika air mulai pasang pada pagi atau siang hari.

Parahnya lagi, air laut sudah mulai masuk ke tambak-tambak dan rumah-rumah di Desa Kertosari. Tempat tinggal Suimah juga menjadi salah satu lokasi yang terdampak rob, saat air pasang benar-benar tinggi.

"Di rumah saya saja sudah kemasukan air rob, kalau seperti ini. Kalau di sini (warung) sudah biasa, tetapi kalau ke desa kadang-kadang masuk ke rumah,” ucapnya saat ditemui di warungnya pada Jumat, 27 Juni 2025.

Kondisi itu, sudah ia alami selama kurang lebih lima tahun. Padahal, saat ia memulai berdagang 15 tahun lalu, lokasi pantai masih aman, bahkan garis pantai masih cukup jauh dari warungnya. 

"Dulu aman. Garis pantai kira-kira 10-15 meter ke sana (menunjuk arah laut). Sebelah sana ada warung lagi sebenarnya, ada kaki lima juga, tetapi sudah hilang semua," kata Suimah.

Meskipun kondisi itu terus ia hadapi, Suimah dan pedagang lainnya memilih menetap di sana, karena Pantai Kertosari masih ramai dikunjungi masyarakat. 

Denagn adanya penanaman mangrove, ia berharap, upaya ini dapat memperbaiki kawasan Pantai Kertosari. Selain ingin warungnya terhindar dari rob, ia juga ingin melihat tambak-tambak kembali bisa digunakan untuk budi daya udang dan bandeng.

Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., meminta masyarakat untuk tidak berhenti hanya dengan menanam mangrove. Sebab, harus ada perawatan lanjutan yang dilakukan untuk memastikan mangrove bisa tumbuh besar dan menjadi pagar laut.

Saat ini, Pemprov Jateng juga sedang menggalakkan program Mageri Segoro dengan menanam mangrove di seluruh pesisir utara maupun selatan Jateng. Pada Desember 2025 ini, ditargetkan ada 1,5 juta bibit mangrove yang sudah ditanam.


Bagikan :

PEMALANG – Warga Desa Kertosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang menaruh harapan besar pada penanaman mangrove di wilayahnya, agar mereka bisa segera tebebas dari ancaman rob dan abrasi. 

Maka dari itu, para warga mendukung penuh program Selamatkan Pesisir Jawa Tengah dan Mageri Segoro yang dicanangkan oleh Gubenur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K. Sebab, program-program itu menjadi harapan baru bagi mereka untuk lepas dari ancaman yang ada.

Sebagaimana diceritakan oleh Suimah, warga Desa Kertosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Perempuan yang memiliki warung di Pantai Kertosari itu kerap kali menghadapi terjangan air laut yang masuk ke warungnya, terutama ketika air mulai pasang pada pagi atau siang hari.

Parahnya lagi, air laut sudah mulai masuk ke tambak-tambak dan rumah-rumah di Desa Kertosari. Tempat tinggal Suimah juga menjadi salah satu lokasi yang terdampak rob, saat air pasang benar-benar tinggi.

"Di rumah saya saja sudah kemasukan air rob, kalau seperti ini. Kalau di sini (warung) sudah biasa, tetapi kalau ke desa kadang-kadang masuk ke rumah,” ucapnya saat ditemui di warungnya pada Jumat, 27 Juni 2025.

Kondisi itu, sudah ia alami selama kurang lebih lima tahun. Padahal, saat ia memulai berdagang 15 tahun lalu, lokasi pantai masih aman, bahkan garis pantai masih cukup jauh dari warungnya. 

"Dulu aman. Garis pantai kira-kira 10-15 meter ke sana (menunjuk arah laut). Sebelah sana ada warung lagi sebenarnya, ada kaki lima juga, tetapi sudah hilang semua," kata Suimah.

Meskipun kondisi itu terus ia hadapi, Suimah dan pedagang lainnya memilih menetap di sana, karena Pantai Kertosari masih ramai dikunjungi masyarakat. 

Denagn adanya penanaman mangrove, ia berharap, upaya ini dapat memperbaiki kawasan Pantai Kertosari. Selain ingin warungnya terhindar dari rob, ia juga ingin melihat tambak-tambak kembali bisa digunakan untuk budi daya udang dan bandeng.

Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., meminta masyarakat untuk tidak berhenti hanya dengan menanam mangrove. Sebab, harus ada perawatan lanjutan yang dilakukan untuk memastikan mangrove bisa tumbuh besar dan menjadi pagar laut.

Saat ini, Pemprov Jateng juga sedang menggalakkan program Mageri Segoro dengan menanam mangrove di seluruh pesisir utara maupun selatan Jateng. Pada Desember 2025 ini, ditargetkan ada 1,5 juta bibit mangrove yang sudah ditanam.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu