Follow Us :              

Apresiasi Kepemimpinan Gubernur, BGN Puji Jateng Siap Jalankan Program Gizi Nasional

  06 October 2025  |   15:00:00  |   dibaca : 233 
Kategori :
Bagikan :


Apresiasi Kepemimpinan Gubernur, BGN Puji Jateng Siap Jalankan Program Gizi Nasional

06 October 2025 | 15:00:00 | dibaca : 233
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SEMARANG - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) RI, Dadan Hindayana, memuji langkah cepat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mengawal program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurutnya, Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dan paling progresif dalam penyelenggaraan program nasional pemenuhan gizi tersebut.

“Pak Gubernur Ahmad Luthfi ini luar biasa. Beliau yang langsung menelepon saya, minta agar kita segera rapat koordinasi bersama seluruh kepala daerah, supaya program MBG ini aman, higienis, dan berkelanjutan,” ucapnya usai mengikuti Rapat Koordinasi MBG dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di GOR Jatidiri, Kota Semarang pada Senin, 6 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, inisiatif Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., untuk mempertemukan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota menjadi contoh nyata sinergi yang efektif.

Dadan menyebut, capaian Jateng dalam pelaksanaan MBG juga paling tinggi secara nasional. Dari total 10.000 lebih SPPG di 38 Provinsi di Indonesia, sudah ada sebanyak 1.596 unit SPPG yang beroperasi di Jateng, atau sekitar 50% dari target.

Ia menilai, pelaksanaan program MBG di Jateng tidak hanya unggul dari jumlah, tetapi juga dalam aspek manajemen dan pengawasan pangan. Selain memberikan manfaat, program MBG juga dinilai berdampak besar terhadap perekonomian daerah.

“Efeknya luar biasa, industri pangan lokal ikut tumbuh dari pemasok sayur, beras, sampai produsen susu dan food tray (nampan makanan),” jelasnya.

Kepala BGN RI menyampaikan, suksesnya pelaksanaan MBG di Jateng menjadi contoh bagaimana program gizi nasional bisa dijalankan dengan komitmen kuat di daerah.

“Kita lakukan langkah koordinasi mulai dari Jawa Tengah. Ini inisiatornya luar biasa dari Gubernur Jawa Tengah, dan akan kita lanjutkan ke provinsi lain,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengatakan, rakor ini digelar untuk memastikan pengawasan MBG secara lebih ketat dan pelaksanaannya berjalan dengan konsisten di semua kabupaten/kota.

“Harapan saya, kejadian-kejadian kemarin tidak terulang lagi. Program ini harus aman, higienis, dan berkelanjutan. Semua kepala daerah punya tanggung jawab moral untuk memastikan anak-anak kita mendapat makanan sehat setiap hari,” ujarnya. 

Ia menegaskan, Jawa Tengah siap menjadi percontohan nasional dalam sistem pengawasan dan pengelolaan dapur MBG.

“Hari ini kita sepakat Jawa Tengah jadi percontohan. MBG kita harus aman, higienis, dan berkelanjutan. Tidak boleh berhenti,” ungkapnya.


Bagikan :

SEMARANG - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) RI, Dadan Hindayana, memuji langkah cepat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mengawal program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurutnya, Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dan paling progresif dalam penyelenggaraan program nasional pemenuhan gizi tersebut.

“Pak Gubernur Ahmad Luthfi ini luar biasa. Beliau yang langsung menelepon saya, minta agar kita segera rapat koordinasi bersama seluruh kepala daerah, supaya program MBG ini aman, higienis, dan berkelanjutan,” ucapnya usai mengikuti Rapat Koordinasi MBG dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di GOR Jatidiri, Kota Semarang pada Senin, 6 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, inisiatif Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., untuk mempertemukan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota menjadi contoh nyata sinergi yang efektif.

Dadan menyebut, capaian Jateng dalam pelaksanaan MBG juga paling tinggi secara nasional. Dari total 10.000 lebih SPPG di 38 Provinsi di Indonesia, sudah ada sebanyak 1.596 unit SPPG yang beroperasi di Jateng, atau sekitar 50% dari target.

Ia menilai, pelaksanaan program MBG di Jateng tidak hanya unggul dari jumlah, tetapi juga dalam aspek manajemen dan pengawasan pangan. Selain memberikan manfaat, program MBG juga dinilai berdampak besar terhadap perekonomian daerah.

“Efeknya luar biasa, industri pangan lokal ikut tumbuh dari pemasok sayur, beras, sampai produsen susu dan food tray (nampan makanan),” jelasnya.

Kepala BGN RI menyampaikan, suksesnya pelaksanaan MBG di Jateng menjadi contoh bagaimana program gizi nasional bisa dijalankan dengan komitmen kuat di daerah.

“Kita lakukan langkah koordinasi mulai dari Jawa Tengah. Ini inisiatornya luar biasa dari Gubernur Jawa Tengah, dan akan kita lanjutkan ke provinsi lain,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengatakan, rakor ini digelar untuk memastikan pengawasan MBG secara lebih ketat dan pelaksanaannya berjalan dengan konsisten di semua kabupaten/kota.

“Harapan saya, kejadian-kejadian kemarin tidak terulang lagi. Program ini harus aman, higienis, dan berkelanjutan. Semua kepala daerah punya tanggung jawab moral untuk memastikan anak-anak kita mendapat makanan sehat setiap hari,” ujarnya. 

Ia menegaskan, Jawa Tengah siap menjadi percontohan nasional dalam sistem pengawasan dan pengelolaan dapur MBG.

“Hari ini kita sepakat Jawa Tengah jadi percontohan. MBG kita harus aman, higienis, dan berkelanjutan. Tidak boleh berhenti,” ungkapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu