Follow Us :              

Pemprov Jateng Dukung Penuh Pelibatan Generasi Z dalam Kelas Pemuda Antikorupsi

  29 October 2025  |   00:00:00  |   dibaca : 119 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Dukung Penuh Pelibatan Generasi Z dalam Kelas Pemuda Antikorupsi

29 October 2025 | 00:00:00 | dibaca : 119
Kategori :
Bagikan :

Foto : Medianto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Medianto (Humas Jateng)

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan komitmennya dalam upaya pencegahan korupsi dengan melibatkan masyarakat, khususnya generasi muda atau generasi Z di wilayahnya.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dhoni Widianto, menyampaikan, Pemprov memberikan dukungan penuh terhadap pendidikan dan gerakan antikorupsi bagi para pemuda.

Pernyataan itu disampaikannya usai memberikan sambutan dalam kegiatan Kelas Pemuda Antikorupsi bagi Pemuda di Jawa Tengah, yang diselenggarakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah pada Rabu, 29 Oktober 2025.

“Bapak Gubernur Ahmad Luthfi, sangat mendukung kegiatan ini. Pemuda sebagai bagian dari peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pendidikan antikorupsi, sangat penting (dilibatkan) sebagai bagian (dari) perjuangan panjang, menuju Indonesia bersih dari korupsi," paparnya.

Ia menjelaskan, selama ini Pemprov Jateng melibatkan masyarakat dalam gerakan antikorupsi, antara lain bekerja sama dengan Komunitas Penyuluh Antikorupsi Ahli Pembangun Integritas (Kompak Api) Jawa Tengah dan Anti Corruption Youth Community (ACYC).

“Melalui kelas antikorupsi ini, kami berharap lahir generasi muda yang jujur, berani, dan berintegritas,” ucapnya.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ibnu Basuki Widodo, menyampaikan, penyelenggaraan Kelas Pemuda Antikorupsi ini sejalan dengan konsep Trisula Pemberantasan Korupsi, khususnya pada aspek pendidikan.

“Kelas Pemuda Antikorupsi merupakan bagian dari pendidikan antikorupsi, yang bertujuan memberikan pemahaman kepada pemuda agar (mereka) tidak ingin melakukan korupsi, karena mengetahui dampaknya dan memahami aturannya,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, antusiasme pemuda Jateng sangat tinggi. Tercatat, sebanyak 1.036 pendaftar mengikuti seleksi untuk memperebutkan kuota 50 peserta pendidikan antikorupsi yang akan berlangsung selama dua hari tersebut.

“Mereka berasal dari beragam organisasi dan memiliki komitmen dalam gerakan antikorupsi,” tuturnya.


Bagikan :

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan komitmennya dalam upaya pencegahan korupsi dengan melibatkan masyarakat, khususnya generasi muda atau generasi Z di wilayahnya.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dhoni Widianto, menyampaikan, Pemprov memberikan dukungan penuh terhadap pendidikan dan gerakan antikorupsi bagi para pemuda.

Pernyataan itu disampaikannya usai memberikan sambutan dalam kegiatan Kelas Pemuda Antikorupsi bagi Pemuda di Jawa Tengah, yang diselenggarakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah pada Rabu, 29 Oktober 2025.

“Bapak Gubernur Ahmad Luthfi, sangat mendukung kegiatan ini. Pemuda sebagai bagian dari peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pendidikan antikorupsi, sangat penting (dilibatkan) sebagai bagian (dari) perjuangan panjang, menuju Indonesia bersih dari korupsi," paparnya.

Ia menjelaskan, selama ini Pemprov Jateng melibatkan masyarakat dalam gerakan antikorupsi, antara lain bekerja sama dengan Komunitas Penyuluh Antikorupsi Ahli Pembangun Integritas (Kompak Api) Jawa Tengah dan Anti Corruption Youth Community (ACYC).

“Melalui kelas antikorupsi ini, kami berharap lahir generasi muda yang jujur, berani, dan berintegritas,” ucapnya.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ibnu Basuki Widodo, menyampaikan, penyelenggaraan Kelas Pemuda Antikorupsi ini sejalan dengan konsep Trisula Pemberantasan Korupsi, khususnya pada aspek pendidikan.

“Kelas Pemuda Antikorupsi merupakan bagian dari pendidikan antikorupsi, yang bertujuan memberikan pemahaman kepada pemuda agar (mereka) tidak ingin melakukan korupsi, karena mengetahui dampaknya dan memahami aturannya,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, antusiasme pemuda Jateng sangat tinggi. Tercatat, sebanyak 1.036 pendaftar mengikuti seleksi untuk memperebutkan kuota 50 peserta pendidikan antikorupsi yang akan berlangsung selama dua hari tersebut.

“Mereka berasal dari beragam organisasi dan memiliki komitmen dalam gerakan antikorupsi,” tuturnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu