Follow Us :              

Pembangunan dan Pengembangan Berbagai Sektor di Jawa Tengah Menginspirasi Maluku Utara 

  19 November 2025  |   15:00:00  |   dibaca : 297 
Kategori :
Bagikan :


Pembangunan dan Pengembangan Berbagai Sektor di Jawa Tengah Menginspirasi Maluku Utara 

19 November 2025 | 15:00:00 | dibaca : 297
Kategori :
Bagikan :

Foto : Medianto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Medianto (Humas Jateng)

SURAKARTA — Pembangunan dan pengembangan di bidang pendidikan, budaya, dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal yang dilakukan oleh Provinsi Jawa Tengah, dinilai mampu menginspirasi Provinsi Maluku Utara. 

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, saat menghadiri Kuliah Umum Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, di Gedung Teater Besar ISI pada Rabu, 19 November 2025. Acara itu juga dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K. 

Menurutnya, Jawa Tengah memiliki pengalaman dalam membangun dan mengembangkan sektor-sektor tersebut. Oleh karena itu, ia menilai, Jateng bisa menjadi salah satu rujukan penting bagi Maluku Utara dalam pengembangan budaya dan ekonomi kreatif. 

“Banyak yang saya pelajari dari Jawa Tengah. Intinya adalah pendidikan yang baik akan menghasilkan literasi dengan karakter yang baik, kreatif, dan produktif,” ujarnya. 

Gubernur Malut menegaskan, provinsinya berkomitmen untuk memperkuat sektor budaya sebagai penggerak ekonomi baru, dengan mencontoh praktik baik yang telah dijalankan oleh Provinsi Jawa Tengah

Menurutnya, literasi budaya menjadi fondasi penting untuk memperkuat identitas daerah, sekaligus meningkatkan daya saing generasi muda di tengah perkembangan industri kreatif.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menyampaikan, pihaknya menempatkan ekonomi kreatif sebagai salah satu prioritas pembangunan di wilayahnya. Salah satunya melalui program Kecamatan Berdaya yang membentuk pusat kegiatan dan kreativitas masyarakat.

“Kearifan lokal perlu dibudidayakan atau di-uri-uri (dilestarikan). Jangan sampai kita lupa. Budaya adalah benteng pertama dan terakhir,” ucapnya.

Sebagai informasi, agenda Kuliah Umum Pascasarjana merupakan Kolaborasi antara ISI Surakarta, Pemerintah Jawa Tengah, dan Pemerintah Maluku Utara. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi model penguatan budaya dan ekonomi kreatif lintas daerah.


Bagikan :

SURAKARTA — Pembangunan dan pengembangan di bidang pendidikan, budaya, dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal yang dilakukan oleh Provinsi Jawa Tengah, dinilai mampu menginspirasi Provinsi Maluku Utara. 

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, saat menghadiri Kuliah Umum Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, di Gedung Teater Besar ISI pada Rabu, 19 November 2025. Acara itu juga dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K. 

Menurutnya, Jawa Tengah memiliki pengalaman dalam membangun dan mengembangkan sektor-sektor tersebut. Oleh karena itu, ia menilai, Jateng bisa menjadi salah satu rujukan penting bagi Maluku Utara dalam pengembangan budaya dan ekonomi kreatif. 

“Banyak yang saya pelajari dari Jawa Tengah. Intinya adalah pendidikan yang baik akan menghasilkan literasi dengan karakter yang baik, kreatif, dan produktif,” ujarnya. 

Gubernur Malut menegaskan, provinsinya berkomitmen untuk memperkuat sektor budaya sebagai penggerak ekonomi baru, dengan mencontoh praktik baik yang telah dijalankan oleh Provinsi Jawa Tengah

Menurutnya, literasi budaya menjadi fondasi penting untuk memperkuat identitas daerah, sekaligus meningkatkan daya saing generasi muda di tengah perkembangan industri kreatif.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menyampaikan, pihaknya menempatkan ekonomi kreatif sebagai salah satu prioritas pembangunan di wilayahnya. Salah satunya melalui program Kecamatan Berdaya yang membentuk pusat kegiatan dan kreativitas masyarakat.

“Kearifan lokal perlu dibudidayakan atau di-uri-uri (dilestarikan). Jangan sampai kita lupa. Budaya adalah benteng pertama dan terakhir,” ucapnya.

Sebagai informasi, agenda Kuliah Umum Pascasarjana merupakan Kolaborasi antara ISI Surakarta, Pemerintah Jawa Tengah, dan Pemerintah Maluku Utara. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi model penguatan budaya dan ekonomi kreatif lintas daerah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu